♛ 5 ♛

3.2K 343 113
                                    

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

FanArt Cover © Aliciaart

Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji

Character © Animonsta
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.

Tuhan, insan mana yang tidak terpesona dengan Kak Sena sekarang?

Meski terbalut tato di lengan kanan, dengan tubuh atletis itu aku langsung melupakan fakta bahwa dia merupakan ketua OSIS.

Rambut putihnya bersinar, bergerak diterpa angin. Jaket kulit hitam tanpa lengan dengan celana panjang warna senada turut membantu meninggikan derajat karismatiknya. Sepatu sandal kremnya pun begitu.

Dia tampak sempurna. Jantungku berdebar hanya dengan memandangnya. Ada perasaan yang mampu membuatku tak berkutik. Semua itu karena,

Sena Turege.

Sena Turege

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam yang lalu...

"Lee! Ini musim panas. Lo gak mau gerah cuma gegara model rambut gelandangan lo, 'kan?!"

"Lo mau kencan apa mau ke kutub?!"

"Ngapain lo pake sepatu sekolah?!"

"Ya ampun, Lee! Muka lo pucet banget. Bisa-bisa lo ditanyain dari kasta makam mana!"

Kurang lebih begitulah komentar tidak senonoh Keana yang dengan sangat sengaja terlontar padaku. Aku hanya bisa mendengus dan merelakan diriku menjadi korban imajinasinya.

Seusainya, karya Keana berhasil membuatku kaget sekaligus terpana di depan cermin.

Tata kuncir kuda rambut fresh, baju lengan panjang dusty pink model Sabrina, celana jeans sependek pertengahan paha, juga sepatu sandal wanita hitam yang tidak kupedulikan merek dagangnya.

Keana juga sedikit memoles wajahku dengan bedak cair dan ... ah, kalau tidak salah namanya lip gloss. Walau warnanya terlihat cerah di bibir, percayalah bahwa sekarang tekstur bibirku jadi berminyak dan tidak bisa kukatup rapat-rapat. Bedak cair yang mirip kubangan badak itu membuat wajahku agak berat dan itu sangat tidak nyaman.

Setiap aku menggerutukan hal itu, Keana bilang kalau cantik itu menyiksa.

"Nah. Gini 'kan cakep." ucap Keana tinggi hati.

Aku melirik jam dinding dan dan membulatkan mata. "Eh, buruan! Jam tiga kurang seperempat, nih!"

"Ya udah lo siapin apa yang mau dibawa. Pilih tas gue di lemari. Gue pesenin ojol."

Black Prince [BBB Halilintar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang