。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
FanArt Cover © Aliciaart
Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji
Character © Animonsta
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.♛
"Gem."
"Ya, Kak?"
"Abang lo mana? Udah malem ini."
"Jalan-jalan, kali?" tebak Gempa. "Tau sendiri dia suka explore di tempat baru."
Taufan menyibak tirai. Matanya mengamati cahaya yang bersumber dari pesisir pantai. Sebuah tempat yang ramai berjarak dua kilometer dari hostel. Mungkinkah Hali masih di sana setelah wawancara?
Tapi apa gunanya bersantai di pantai larut malam begini? Karena sependiam apa pun kakaknya, Hali takkan pernah menikmati keindahan alam di waktu gelap.
"Gem, anter gue ke jasa sewa motor di hostel sini."
Gempa yang sedang minum cokelat hangat hampir tersedak.
"... Hah?"
♛
"Yosh... Kita susul Bang Hali!" dengan semangat empat lima, Taufan menuju garasi yang dimaksud penawar jasanya dengan Gempa.
"Kak Taufan yakin Kak Hali di sana?"
"Heh, jangan remehkan firasat seorang playboy kayak Taufan begini, ya! Gue berani bertaruh dia lagi—"
Gempa terheran melihat mata Taufan yang sedang memperhatikan sesuatu. "Lagi ngapain, Kak?"
"Gem, Gem."
"Hah-Hah?"
"Lo jaga hostel kita, ya."
"Jaga? Kita 'kan udah kunci pake kartu ini?"
"Udah buruan balik sana!"
Wrang, wraannngggg!
Gempa menghela napas. "Enak ya kalau lahir duluan, bisa merintah seenak jidat."
Sementara Taufan memacu motornya hingga ke sisi seseorang. Taufan melepas helmnya saat orang itu heran melihatnya.
"L-Loh, Taufan?"
Taufan berpose. "Gimana? Gue keren, gak?"
"Duh, apaan, sih! Udah, ya, aku buru-buru."
"Et-et-et. Mau ke mana?"
"Ke ..."
Matanya ke sana ke mari, mencari alasan yang tepat.
"Supermarket dekat pantai. Beli kebutuhan cewek."
"Heh. Denger, ya. Dari sini ke pantai tuh jauh. Ditambah lo harus ngelewatin jalan gelap tengah-tengah hutan, sendirian, gak ada kendaraan, dan lo cewek."
Tak biasanya Taufan mengomel.
"... Jadi?"
Puk, puk!
"Nih, jok belakang kosong. Naik, buruan!"
"Ng-Ngapain?"
"Nanya mulu, beli kagak."
"Gak mau, ah."
"Kalau gak mau berarti lo masih sayang sama Bang Hali."
Blush~
"D-Dih? Taruhan macam apa itu!" Ailee tidak terima.
"Gue yakin lo nekat ke sana bukan cuma beli kebutuhan cewek, 'kan?" tebak Taufan. "Naik, keburu Pak Helmi cek ke kamar satu-satu!"
"T-Tapi,"
"Lo mau hubungan lo kandas cuma gegara Yaya?"
"Yaya...? Tapi Yaya sama sekali gak ada hubungannya-"
"Ada! Sekarang cepet naik, kita cari abang gue! Dia pasti di pantai 'kan?"
Ailee menggeleng.
"Terus?"
"Di ... tempat diskotik."
"N-N-NANI?!"
♛
Di hostel. Setelah pulang dari wawancara ...
"Dah, Ailee! Besok atau lusa main sama kita, ya!" ucap Mika dan Meisie berbarengan di depan kamar Ailee.
Ailee mengangguk dan masuk ke kamar.
"Hooo, lancar tugasnya?" tanya Lala sambil mengeringkan rambut, dia baru saja selesai mandi.
"Yah, begitulah... Di mana Ghi?" Ailee duduk di lantai, mengubek-ubek isi kopernya, mencari baju ganti yang pas.
"Jalan-jalan di halaman belakang. Mandi sana, aku beli snack paling enak di Yokohama!"
"Wah, serius? Aku coba, ya!"
"Em!"
...
"Eh?" Ailee menemukan sesuatu di saku koper. Sebuah kertas yang terlipat. Seingatnya tidak ada kertas yang dia selipkan pada koper karena dia selalu fokus pada ransel.
Dibukalah kertas itu. Isinya...
"Jadi 'kan ikutin rencana lo di list?"
List?
Tunggu sebentar ...
List precious time ke Yokohama, kah?!
♛
Lagi demen update tengah malem terus ngegantung 🌚
July 9th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Prince [BBB Halilintar]
Fiksi Penggemar"Gue mau jadi pacar khayalan lo, dengan satu syarat." "...?" "Lo jadi anjing gue." "⁉️" [15+] Language: Indonesia Genre: FanFiction, TeenFiction, High School Life 🎨 Fanart by ALICIAART from Pinterest [cover] 📱 Edited by Me with Picsart 🎭 Pinjam k...