♛ 4 ♛

3.2K 328 41
                                    

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

FanArt Cover © Aliciaart

Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji

Character © Animonsta
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.

Saat di kantin bersama Keana, aku hanya bisa memandang Halilintar yang jaraknya satu meja dari meja kami.

Aku ragu untuk mengembalikan hoodienya, karena sekarang Halilintar bersama dua kembarnya. Agak canggung kalau aku tiba-tiba ikut nimbrung dalam kelompok mereka.

Jadi, aku mengurungkan niat dan tetap melingkarkan hoodie itu di pinggangku.

"Lee," panggil Keana.

"Hm?"

"Mana Duo M itu?" yang dimaksud Keana itu Meisie dan Mika.

"Yah, pasti ngomongin liburan musim panas. Aku capek nimbrung."

"Lo gak ikut nimbrung gegara lo gak punya 'cinta'."

Aku menatapnya. "Maksudmu?"

Keana menghela napasnya. "Buka hati lo lebar-lebar. Cowok yang cinta sama lo ada di sekitar lo."

Laki-laki? Yang cinta padaku? Keana mungkin kehabisan cara untuk menghiburku, jadi dia asal bicara.

Bagaimana tidak? Lihat laki-laki sadis si Halilintar. Tidak pernah sedikit pun berbaik hati padaku. Itu sama sekali menunjukkan bahwa dia tidak mencintaiku.

Laki-laki lain juga begitu. Aku sangat jarang berbicara pada kaum Adam, kecuali masalah sekolah.

Tapi— Memangnya Gempa dan Taufan mencintaiku? +_+

"Oi. Jangan bengong." suara Keana membuyarkan lamunanku. Aku hanya terkekeh dan meminum soda.

Keana menatap hoodie yang melingkar manis di pinggangku. "Punya Halilintar, ya?"

Aku mengangguk.

"Menurut cerita lo kemaren, gue punya satu pertanyaan."

"Apa? Kenapa gak kamu tanyain aja kemaren?"

"Gue ragu, sih."

"Ragu kenapa?" Plin-plannya kumat. Aku sebal kalau dia sedang mode begini. Selalu membuatku mati penasaran.

"Setau gue Halilintar selalu pake motor. Kenapa dia kemaren naik bus sama lo?"

Kalau dipikir-pikir, iya juga, sih. Hari Selasa kemarin dia bawa motor. Ah, Senin juga, saat hari pertama dia menjadi pacar bohonganku dan pulangnya langsung menawariku balik bersama.

Tapi, saat aku memfoto dia Minggu lalu, kenapa dia ada di halte? Aku bingung.

Aku mengedikkan bahu. "Motornya mungkin dibengkel atau males bawa motor."

Apa maksud Keana saat jam istirahat tadi?

Lo gak ikut nimbrung gegara lo gak punya 'cinta'.

Aku masih saja memikirkan perkataan itu. Hingga saat aku sedang berjalan kaki menuju rumah.

"Oi, Bocah."

Black Prince [BBB Halilintar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang