♛ 12 ♛

2.7K 339 51
                                    

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

FanArt Cover © Aliciaart

Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji

Character © Animonsta
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.

Siapa sangka mulut Hali bisa setajam itu? Bahkan terlalu tajam untuk hati lemahnya. Jika saja hati adalah jantung, pasti Ailee di ambang kematian.

Tidak ada yang berkutik setelah itu. Semua kembali ditelan kesenyapan. Mereka saling melakukan kontak mata. Hingga Hali tersadar, mata yang tengah menatapnya penuh linangan air mata.

Apa dia menangis? Apa sebabnya? Apa gue berbuat kesalahan lagi?

Masing-masing batin berkecamuk. Sebelum Ailee luluh dengan tatapan itu, dia menyodor paksa plastik berisi apel. Hali terkejut.

"Kamu jahat, Hali!"

Lelaki bermata merah itu hanya bisa menatap punggung mungil yang kian menjauh. Kini dia tahu bahwa gadis itu marah, terlihat jelas dari langkahnya yang tergesa-gesa.

"Kak Hali."

Hali menghela napas. Itu suara Gempa. Pasti Gempa melihat semuanya.

"Butuh penjelasan apalagi dari gue?"

"Ailee gak bohong. Dia tulus."

Pernyataan Gempa tentu saja dikategorikan sebagai berita gempar di pikirannya. Bagaimana tidak? Selama ini tidak ada perempuan mana pun yang serius dalam berhubungan dengan Hali.

Termasuk ... Yaya.

Tapi, apa Gempa dapat dipercaya? Oh, ayolah. Gempa bukan Taufan.

"Setiap di kantin aku selalu mendengar Ailee dan teman-temannya membicarakanmu. Raut wajahnya terlihat jelas kalau status kalian memang bohongan, tapi tidak dengan perasaannya."

"Tch. Sejak kapan lo berani menggurui gue begini, Gempa?" Hali menggerutu. "Dasar adik tak tau diuntung."

Bahkan mulut lelaki itu tak pandang bulu untuk memperlihatkan ketajamannya.

"Maaf, Kak. Tapi lebih baik sumpal dulu mulutmu dengan apel. Benda itu lebih tajam dibandingkan pisau di dapur." final Gempa dan berlalu ke kamarnya.

"BANG! BANG HALI!"

Ck. Suara itu lagi. batin Hali separuh rela menoleh pada bocah itu.

"Mantan kakak ipar gue ke sini, ya?"

"Siapa?" Hali pura-pura tidak tahu.

"Yaya, lah. Siapa lagi?" Taufan cemberut dan menatap apel yang dijinjing Hali. "Itu dari dia? Tumben apel, biasanya biskuit."

Di Hali, ada dua benda yang dia pegang. Satu, tas Ailee berisi apel yang dia jinjing. Dua, amplop yang berisi frozen food milik Yaya. Hali tahu frozen food adalah nama yang sok keren untuk resep biskuit terbarunya, tapi mujarabnya rasanya sama saja dari dulu.

"Mau biskuit?" Hali menyeringai dan melempar amplop itu tepat ke dada Taufan. "Itu resep terbarunya, ada campuran rasa donat lobak merah."

"HA?! DONAT LOBAK MERAH?! 😱😱😱" Taufan jingkrak-jingkrak kegirangan dan berlari secepat angin masuk ke rumah.

Tinggallah Hali sendiri lagi di teras. Kepalanya terangkat, matanya berbinar melihat taburan bintang di awal malam. Menatap kumpulan kunang-kunang langit itu membuatnya terkesima sekilas. Dan akhirnya mengingat Ailee.

Black Prince [BBB Halilintar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang