♛ 8 ♛

2.8K 339 59
                                    


Welcome to ♛ 8 ♛ !

Sebelum baca, pay attention dulu, yuk!

Singkat cerita, aku mau mengubah Ailee's POV menjadi Author's POV di chapter ini. Kalau enak, bakal aku terusin.
Kalau gak, ya aku bakal tetap pakai Ailee's POV.
Dan kalau ada enak dan gak enaknya, ya ...
Entah :v

Jadi, mohon maaf bagi yang suka aku pakai Ailee's POV. Aku akan coba Author's POV dulu. Karena kayaknya Ailee's POV ini kurang cocok, kepolosan Ailee-nya :"v
Percuma dong kalau Ailee-nya polos, mendeksripsikan hatinya kebanyakan tanda tanya.

Tapi masalahnya adalah, aku gak biasa pakai Author's POV. Hampir semua ceritaku, aku pakai sudut pandang tokoh utama. Sekalinya pakai sudut pandang Author, itu jelek! Banget! T_T

Oke. Segitu aja keluhannya. Terima kasih, selamat membaca~

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

FanArt Cover © Aliciaart

Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji

Character © Animonsta
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.

Rasanya baru kemarin pertemuan Halilintar dan Ailee di perumahan. Waktu berjalan dengan cepat, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah menempuh panjangnya liburan musim panas —yang tentu saja membosankan bagi Halilintar.

"Diem-diem bae lo, Bang. Susu lo gue abisin, ya?" itu suara Taufan, kembar nomor urut dua yang terlihat menjengkelkan dari sudut mana pun. Halilintar yang lamunannya buyar karena Taufan langsung tersentak dan menggenggam posesif gelas susunya.

Melihat kembar sulungnya yang mulai menyeruput susu, Taufan angkat bicara. "Giliran gak ada gangguan, lo anggurin. Giliran ada yang deketin, baru lo over. Kayak lo sama Ailee tau, gak?"

Sedikit tersedak. Halilintar memicingkan matanya ke arah Taufan yang cengengesan. "Hehe. Peace, wo! Tapi gue bener, 'kan?"

Ekspektasi Taufan salah besar. Bukannya membogemnya seperti biasa, Halilintar justru langsung minggat dari sana dan menuju ke sekolah lebih awal.

Gempa yang baru sampai ke meja makan dengan membawa tiga piring sandwich kebingungan. "Kak Hali kenapa?"

Taufan mengangkat bahu. "Lagi PMS, kali."

Ailee hanya bisa mendengus. Meisie dan Mika saling berpandangan melihat kawannya yang satu itu terlihat tidak bersemangat belakangan ini.

"Pangeran sadis lo mana?" tanya Mika to the point.

"Itu dia," ujar Ailee. "Sepertinya dia marah sama aku."

"Jelas! Lo berduaan sama Sena, sih," terang Meisie. "Lihat. Dari kemarin-kemarin aja semua orang ngeliatin lo mulu."

Ucapan Meisie memang benar faktanya. Murid-murid SMA Galaksi sudah terpengaruh oleh rumor yang belum terbukti kejelasannya. Mereka mengubah cara berpandangnya terhadap Ailee yang tadinya gadis lugu menjadi gadis player, juga menaruh rasa belas kasihan yang tinggi terhadap Halilintar serta Sena.

Ailee tahu itu. Dia peka, dan tentu saja sangat sedih. Tapi, apa boleh buat? Memprotes tentang hal yang sebenarnya?

Matanya melihat sosok laki-laki yang dia cari. Halilintar. Dia sedang bersama dua saudara kembarnya. Dan Ailee mengingatkan pada suatu kejadian di mana Ailee mesti mengembalikan hoodie milik Halilintar, tapi merasa tidak enak hati karena Halilintar sedang berkumpul bersama keluarganya.

Black Prince [BBB Halilintar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang