♛ 16 ♛

2.7K 298 74
                                    


Hola!

Aku mau kasih informasi gak jelas aja.

Maaf banget buat kalian yang nungguin chapter 16 ini~

Jujur, aku kaget pas tau jumlah readers udah 7k lebih (・-・;)ゞ
padahal aku gak update atau promote sama sekali... Alhamdulillah deh ಥ‿ಥ

Good news ada di end of chapter!

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

FanArt Cover © Aliciaart

Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji

Character © Animonsta
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.

Bagaimana perasaan Halilintar padaku?

Benaknya melulu mempertanyakan hal itu. Lelaki sadis ini sama sekali tidak memberi tanda apa pun dan sifatnya tiap hari tak menentu. Bagaimana bisa Ailee menebak?

Ailee berdecak. "Sesempurna Hali, dia pasti punya kelemahan. Ya 'kan, Ken?"

"Hm-Hm. Slurp~"

"Siapa kira-kira yang tau kelemahan dia, ya?"

Keana menatap nanar. "Lo berniat memerasnya?"

Jidatnya bersentuhan dengan meja. "Aku capek ... ada banyak banget kesadisan yang gak bisa aku ceritain ..."

"Terus kenapa lo tetap bertahan?"

Ailee membeku, masih dalam posisi semula.

"Jangan-jangan lo masokis." tembak Keana sebelum menyesap tegukan kopi terakhir.

"Ha?! Gak, gak mungkin!" bibirnya mengerucut. "Alasanku 'kan karena Meisie dan Mika, ingat?"

"Ya, ya. Lo gak minta info sama Taufan?"

Ting!
Bagaikan lampu yang sudah lama padam, kini nyala.

Bagaimana bisa dia tidak berpikir sampai situ?

Seolah takdir berpihak padanya, mata Ailee menangkap sosok lelaki yang berlalu menggunakan skateboard seraya menyapa gadis-gadis yang dia papasi.

Itu Taufan!

"Ken, aku pulang dulu!"

"Heh! Kebiasaan suka ninggal-ninggalin!"

Berhasil keluar dari restoran, Ailee berteriak dengan sekuat pita suaranya. Syukurlah telinga Taufan tidak bolot dan menoleh dalam sekali panggilan keras. Taufan menghampirinya. "Ada apa, Calon Kakak Ipar?" alisnya naik-turun.

"Aku mau ngomong."

Mulutnya menganga. "Kamu mau mutusin aku?"

"Ih, serius! Ini soal Hali."

"Ohoh, oke-oke. Mangap. Kapan? Di mana?"

Black Prince [BBB Halilintar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang