Naqisha berlari menelusuri koridor, ini pertama kalinya dia datang ke sekolah sepagi ini (pukul 06.00) ini terjadi karena kemarin dia sudah kapok datang terlambat. Saat berlari menuju kelas dia sangat merinding, karena koridor masih gelap dan sepi.
Namun, saat ia ingin memasuki kelas ia mendengar ada suara orang bersiul. Gilaa siapa di dalem, terka nya sambil berpikir dengan jantung yang dag dig dug serr.
Pelan-pelan dia membuka pintu, saat dua pintu yang saling bertautan itu terbuka sedikit, dia buru-buru membuka dengan mendorongnya keras.
Duarrr
Saking kerasnya, pintu sebelah kanan terbentur dengan dinding dan yang sebelah kiri terbentur dengan meja.
"Huahhh Nopal ternyata," helanya, melihat yang di dalam kelas ada Naufal yang sedang duduk sendirian di atas meja. Naufal mengerutkan dahinya.
Ni anak kek habis dikejar kakek cangkul, batin Naufal
Beberapa detik kemudian Naqisha sudah duduk di hadapan Naufal, ya posisi bangku di kelas mereka berbentuk U. Pada saat mengeluarkan handphone-nya, dia mendengar seseorang.
" Qii Qii," Eudia lantas langsung menoleh ke arah Naufal, lalu celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan.
"Aqisha Eudia Ardiaksa," dengan suara datar Naufal. Lantas Eudia langsung menoleh dan mengernyit heran.
"Naufal panggil Eudia?" Pertanyaan bodohh Eudia. Naufal berdecak malas lalu mengangguk, belum sempat berbicara Eudia udah nyosor lagi.
"Apaaa! Naufal? Naufal panggil Eudia? Dan tanpa unsur pembelajaran atau presentasi? Hah? Ini bukan di chat, ini gak mimpi kan? Lah kok panggilnya Qi? Ini Eudia issh, gasukaaa nih Euu kalo babang Nopal kayak..." ucapan Eudia terpotong karena Naufal
"Berisikkk, biasa aja. Gimana persiapan minggu depan?" Dan mereka pun mulai berbincang.
Sedikit info, Eudia dan Naufal memang satu paket komplit tersembunyi, mereka tidak pernah menunjukkan pertemanannya di depan teman-teman yang lainnya, aneh bukan?
Mereka hanya berkomunikasi melalui media chat atau berkomunikasi dengan mata dan isyarat saat banyak orang, terkecuali jika memang saat nya berbicara seperti saat sedang presentasi atau diskusi.
Ini hanya sebuah prolog menceritakan sepenggal kisah SMP Naufal dan Eudia.
Selamat datang di cerita NAQISHA
Semoga kalian senang membacanya
Jangan lupa vomment
Tinggalkan jejak kalian
Aku bukan orang yang pandai mengemukakan imajinasi
Bukan orang yang pandai menulis bait-bait cerita
Aku hanya orang yang menjalani banyak kisah
Mengalami banyak imajinasi
Hingga kadang mencampur adukkan keduanya
Disini aku coba menulisnya dalam sebuah kisah berjudulNAQISHA

KAMU SEDANG MEMBACA
NAQISHA ( Completed )
Teen FictionNaqisha adalah manusia manja yang begitu ambis, selain ambisius dalam pelajaran, ia juga sangat ambisius mendapatkan cinta dan perhatian sahabatnya sendiri yaitu Naufal. Namun, apakah Naqisha akan berhasil menaklukkan hati sang sahabat?