05

694 33 2
                                    

"Aku gatau, setelah ini kita teman atau apa, setauku dulu aku sedang berjuang dan hari ini aku menyerah, mungkin kau merdeka. Ya merdeka tanpa ku lagi."
~Aqisha~

Pagi ini, Aqisha bangun dengan mata sembabnya, dia bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah itu memakai pakaian yang ada di lemari sahabatnya itu. Sahabatnya masih tertidur pulas.

Dia keluar dari kamar, Aqisha melangkah ke bawah, dia ingin memasak untuk sarapannya dan Aqilah.

"Loh tantee?" ucap Aqisha saat tiba di dapur, melihat mama Aqilah sedang menumis sesuatu.

"Eudi, eh, Qisha, Qilah belum bangun ya?" tanya mama Aqilah.

"Hm ya Tan, belum," jawab Aqisha ramah.

"Ohh gitu.." ucap mama Aqilah sambil mengangguk. "Kalo gitu kamu bangunin, terus suruh dia mandi, habis itu turun sarapan yah," suruh mama Aqilah.

"Siap Tan," ujar Aqisha lalu membalikkan badannya.

Pada saat naik di tangga dia berpapasan dengan papanya Aqilah

"Eh om," sapa Aqisha lalu menyalimi tangan papanya Aqilah.

"Aqisha nginap rupanya," ucap Papa Aqilah sambil menerima jabatan tangan Aqisha, belum sempat melepasnya dia melanjutkan "Eh eh eh Qisha, itu matamu kenapa? Bengkak-bengkak gitu!? Maa liat nih mata Aqisha besar banget," ujar Papanya Aqilah.

Mama Aqilah yang sedang menumis pun segera mematikan kompornya dan berbalik badan lalu menghampiri Aqisha di ujung tangga, dia memang sedari tadi tidak memperhatikan Aqisha, hanya melihatnya sekilas lalu kembali fokus pada masakannya.

"ASTAGAAA AQISHA MATAMU KENAPA GINI!? NANTI AYAHMU BISA NGOMEL KALAU LIAT KAMU PULANG DARI SINI KAYAK GITU!" kaget Mama Aqilah, dia menangkup kedua pipi Aqisha dengan kedua tangannya, Aqisha menunduk.

"Kamu kenapa, hm? Cerita sama tante ayo!" tanya Mama Aqilah dengan lembut dan mengangkat wajah Aqisha yang menunduk.

"A-ada ma- -" belum sempat melanjutkan, tiba-tiba Aqilah sudah turun sambil mengucek-ucek matanya.

"Eh ada apa?" tanya Aqilah. Aqisha hanya memberi kode ke Aqilah mamamu nanya aku kenapa.

Aqilah yang mengerti pun langsung menjawab dengan sedikit jujur.

"Oh itu ma, ada masalah sama teman SMP, gak liat apa ini mata Qilah juga bengkak," kata Aqilah

"Kirain papa Qisha lagi galau gitu," ujar Papa Aqilah.

"Iya, mama kiranya juga Aqisha habis diputusin," timpal Mama Aqilah.

"Eh apasih Tan, Om, pacar aja gak pu- -" ucapan Aqisha terpotong.

"Udah udah, ayo naik Qish, gue mau mandi," potong Aqilah lalu menarik tangan Aqisha menuju ke lantai atas, tepatnya di kamarnya.

"Qish, gue mau nginap di rumah lo ya!" ujar Aqilah sedikit berteriak dari dalam kamar mandi.

"Iyaaa nginap ajaa!" terima Aqisha.

Setelah keluar dari kamar mandi dan memakai pakaiannya, Aqisha dan Aqilah turun ke bawah untuk sarapan.

"Ayo makan," ajak Mama Aqilah. Aqilah dan Aqisha pun mengangguk dan mengambil posisi untuk duduk dan sarapan bersama.

Sarapan pagi berjalan dengan hening, di keluarga Aqilah memang begini, bisa dibilang sangat jarang ada waktu bercanda bersama, karena Mama dan Papa Aqilah melakukan banyak hal terburu-buru.

"Hmm Paa, Qilah nginap malam ini di rumah Qisha, boleh gak?" tanya Aqilah, sembari membereskan alat makan.

"Boleh dong Qil, lagian Papa sama Mama juga kerja hari ini," jawab Papa Aqilah.

NAQISHA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang