Hari sudah berganti dari sore ke malam hari, Bunda dan ayah Aqisha sedang pulang kerumah untuk bersih-bersih dan mengambil pakaian ganti. Sedangkan Azka, dia pergi mengantar Aqilah pulang dan juga sekalian membeli makanan, sementara itu dia menitipkan Aqisha yang masih dalam keadaan tidur kepada Naufal. Ya Naufal memang belum pulang. Sedari tadi dia duduk dikursi samping brankar Aqisha , bahkan sekarang dia tertidur.
Naufal terbangun karena ada yang menepuk-nepuk kepalanya, melihat itu Aqisha, Naufal spontan menggenggam tangan Aqisha
"Astagaaaa lo udah sadarrrrr" ujar Naufal "dudukkk dulu duduk duduk" sambungnya dan membantu Aqisha duduk dan menyandarkan punggungnya di kursi "minum dulu yah" Naufal memberi Aqisha segelas air.
"Palll" Naufal yang sedang menyimpan gelas ke nakas samping brankar pun menoleh ke Aqisha
"Ya?butuh sesuatu?" Jawab naufal, aqisha menggeleng, Naufalpun mengangkat alisnya sebelah.
"Kamu dari tadi banget ya disini? Ngapain sih? Aku juga bukan siapa-siapa kamu kan" ujar Aqisha
"Lo kenapa ngomong gitu sih?" Naufal menatap Qisha dengan tatapan tajam, Aqisha hanya menghembuskan napas nya lalu membuang pandangannya kearah lain
" gue pamit aja kalau gitu, ntar lagi bang azka balik" ujar naufal lalu berdiri berniat meninggalkan ruangan tetapi Aqisha langsung berbalik dan mendudukkan badannya
"Jangan! Ceritain apa yang perlu kamu ceritain ke aku" ucap Aqisha seraya memandang kosong kedepan.
Naufal kembali duduk di kursi samping brankar.
"Qi, gue tau, gue salah, gue tau lo udah nyimpen perasaan lo lama banget, gue gak tau sekarang perasaan gue ke lo kayak gimana, yang gue tau, gue khawatir sama lo, gue sayang sama lo , gue gak suka lihat lo nangis, apalagi lihatlo kayak gini. Tapi gue gak bisa pastiin gimana sebenarnya hati gue ke lo, karena sayang itu relatif, maafin gue qish , maafin gue" ucap naufal, aqisha meneteskan air matanya, mengingat seberapa banyak dan besarnya pengorbananya saat dia smp dulu dan pada akhirnya
"Aku udah nyerah pal, kamu gausah maksain apa-apa lagi, sekarang aku lagi ada di fase berusaha hilangin kamu dari hatiku" ucap Aqisha sambil mengeluarkan senyumnya "mulai sekarang aku gabakalan dekat--" sambung Aqisha tapi terpotong dengan ucapan Naual
"Udah qish, disaat gue udah mulai merasa lo itu penting buat gue, disaat gue ngerasa gue tuh sayang sama lo, lo malah mau ngejauh dari gue? Kenapasih qish kenapa? Tolong, jangan berubah, tolong gausah menjauh"
"Kamu bilang gitu karena kamu kasihan? Karena kamu mau bales budi ke aku? Aku gak perlu pal" ucap Aqisha
"Tauah bacot lo , diem nih" ucap naufal konyol seraya menyumbat mulut Aqisha dengan dua potongan anggur
"Lah kok kamu jadi resee pal?" Ucap Qisha setelah menelan Anggur yang memenuhi mulutnya. Naufal hanya mengangkat bahunya acuh
"Kita jalan kayak biasanya aja ya Qish, gausah ngehindar, gak guna" ucap Naufal, Aqisha hanya terdiam
Naufal tau , Aqisha masih sangat bingung dengan sikon , diapun menepuk pundak Aqisha "saat ini kita kayak biasa, bedanya gue bakalan slalu jagain lo sekarang. Untuk kelanjutan nanti kita lihat nantinya aja"
Aqisha tersenyum "berenti ngebacot deh, lagi gak mau bahas apa-apa hehe" ucapan Aqisha ini membuat naufal heran. Apa qisha sudah tidak peduli ?
Keesokan harinya...
Aqisha terbangun, dan mencari keberadaan orang-orang, lalu mendapatkan kakaknya tidur di sofa. Aqisha merasa kepalanya pusing. Dia menatap langit-langit ruangannya, ntah memikirkan apa sehingga membuat air matanya menetes. Aqisha mengerang kesakitan, membuat Azka terbangun dari tidurnya.
"Kenapaaa?" Tanya Azka, Aqisha menggeleng walau terus mengerang memegang kepalanya seraya menarik rambutnya
"Ehh qishaaa jangan gituu sayangg, kepalamu pusing?" Tanya Azka panik, dia otomatis memencet tombol panggi yang ada dkt brankar.
Dokter bersama 2 suster pun datang mengecek keadaan Aqisha . Setelah mengecek keadaan Aqisha, dokter mengatakan itu efek dari anemia nya makanya kepala terasa sangat pusing , Aqisha dianjurkan memakan lebih banyak buah dan mengkonsumsi obat dengan teratur, karena jika tidak , Aqisha harus di transfusi darah.
~~~~
Disekolah terasa sepi bagi Aqilah , manusia yang selalu menemaninya sedang sakit. Aqilah memang berteman dengan semuanya hanya saja tidak ada yang bisa menggantikan Aqisha. Dia berjalan sepanjang koridor untuk kekantin ikut bersama teman sekelasnya dengan lesuh , sampai dia melihat Naufal di ujung koridor
"Naupaalleee" sapa nya sambil melambaikan tangan kepada Naufal
"Hai qil" sapa Naufal saat Aqilah sudah ada di depannya. "Sendiri?" Tanyanya
"Aku sama te---" Aqilah melihat sekelilingnya temannya sudah melesat kekantin "eh gue ditinggal, suntuk ah gue Qisha gak ada" Naufal yang mendengar itu tahu betul bagaimana perasaan Aqilah , sebab memang dari SMP Aqisha dan Aqilah adalah paket komplit.
"Semoga cepat sehat" gumam Naufal yang diangguki oleh Aqilah " yaudah pulang sekolah bareng gue aja , kita ke rumah sakit" ajak Naufal
"Okay, dijemput sopir lo kan?" Naufal mengangguk "hmm yaudahdeh ga mood gue makan , gue kekelas aja" lanjut Aqilah lalu berbalik tetai ditahan oleh Naufal
"Eh? Buat gue?" Tanya Aqilah saat Naufal menyodorkan Roti dan susu kotak
"Ambil, gue gamau lihat lo sakit sepaket" kata Naufal membuat Aqilah berdecak "gue bisa pergi beli lagi, balik sana kekelas" lanjutnya
"Ok thanks" Aqilah pun berjalan sendiri menelusuri koridor hingga sampai di depan kelasnya
~~~
Tringringring
Bel pulang sudah berbunyi , Aqilah keluar menuju gerbang dan disitu sudah ada Naufal dan Jemputannya , Naufal pun mengajak Aqilah naik ke atas mobilnya
Aqilah melihat didalam mobil itu ada satu perempuan cantik yang duduk disamping kemudi.
"Siapa fal? Tanya Aqilah
"Sepupu gue, bakalan pindah disini" jawab Naufal
Perempuan yang disebut Naufal sebagai sepupu pun menoleh dan mengulurkan tangannya
" Hai kenalin nama gue shella , calon kakak kelas" ucap shella diakhiri dengan kekehan . Aqilah membalas uluran tangan itu dan tersenyum
"Hai aku Aqilah kak , temannya Naufal. Oh pindahan?" Tanya Aqilah dan diangguki oleh Shella
"Kukira lo pacarnya" ujar Shella membuat Naufal melotot
"Shel--" ucap Naufal tapi terputus
"Kak shella Naufall!" Ucap Shella dengan penekanan di kata kak"Kak shella pacarku yang mau dijenguk dirumah sakit, kalo ini sahabatku , sahabat dia juga" Aqilah yang mendengar itu merasa heran pada Naufal
Pada saat Shella sudah berbalik keposisinya , Aqilah berbisik pada Naufal
"Kenapa lo ngaku-ngaku gitu? Biar apa gitu?" Tanya Aqilah seraya berbisik
"biar cepet Qilahh" jawab Naufal Greget, dia malas kalau harus dapat curcol dan ceramah dari sepupunya itu
Guys part ini segini dulu yah, maaf kalau dikit. Sampaikan kalau ada kata yang typo yah
Ohiya guys menurut kalian cerita Naqisha ini gimana? Terutama buat yang udah tambahin ke perpustakaannya dan vote , aku mau pendapat kalian dong kok bisa suka ceritanya? Hehe makasihh

KAMU SEDANG MEMBACA
NAQISHA ( Completed )
Teen FictionNaqisha adalah manusia manja yang begitu ambis, selain ambisius dalam pelajaran, ia juga sangat ambisius mendapatkan cinta dan perhatian sahabatnya sendiri yaitu Naufal. Namun, apakah Naqisha akan berhasil menaklukkan hati sang sahabat?