03

1.1K 45 4
                                    

"Manusia kadang kalap, kayak lo ini, gabutuh kok kata 'aku sayang kamu' kamu butuhnya kenyamanan, dan berhasil buat gue nyaman tandanya gue udah sayang sama lo."
~Aquilah Naufal Aditama~

Minggu...
Kini di minggu pagi, keluarga Ardiaksa telah berkumpul di ruang makan, untuk sarapan pagi. Tapi dasar si tidak bisa diam, pada saat makan dengan hening dia berbicara.

"Bun, yah, besok pagi Qisha berangkat bareng abang aja yah," semuanya pun menengok , dan ayah menatapnya dengan tatapan tidak suka

"Gak boleh gitu dong Qii, hari pertama kamu harus berangkat bareng Ayah, dan selama Ayah bisa, kamu harus sama Ayah, Abang anggap aja pelarianmu," perkataan ayahnya membuat semuanya tercenung, 3 detik kemudian Aqisha menyemburkan tawanya.

Azka yang tidak terima dianggap pelarian, memasang muka murungnya lalu mengatakan, "Ayah gak bisa gitu dong, Qisha harus selalu sama aku, gimanapunkan aku yang lebih sering sama Qisha, ayah tugas nya cari duit sama ngasih jajan aja," bundanya hanya menggelengkan kepala, selalu saja begini, dan biangkeroknya selalu saja Aqisha.

Aqisha bingung sama kata-kata kakaknya itu, dia memang tidak terlalu dekat dengan ayahnya, sebab ayahnya jarang dirumah, tapi bagaimanapun Ayah Qisha itu Ardiaksa bukan Azka.

"Eh eh eh, Bang Aka, uang doang gak cukup untuk kita, kita juga laper akan kasih sayang. Gini deh biar adil. Pergi sekolah Qisha sama Ayah, pulangnya baru sama abang. Titik yaa gaada protes" bundanya hanya tersenyum melihat putrinya bisa menyelesaikan masalah yang sebenarnya dia yang buat.

"Oke deal," ujar Ayah Aksa dan Azka bersamaan.

Malam hari.....

Malam ini, setelah makan malam dan duduk bersantai bersama ayah dan bundanya, Aqisha dan Azka masuk ke kamar.

"Qiii," panggil Azka. Aqisha langsung menoleh, dan menaikkan alisnya seolah bertanya apa?

"Seragam udah siap? Buku, pulpen? Topi dan dasinya udah ada semua kan? Seragamnya udah disetrika belum? Sepatu sama kaos kaki kamu udah siap? Jangan sampai ya pagi-pagi baru kamu kerepotan ngurusnya!" ucap Azka. Qisha tersenyum dengan pertanyaan kakaknya itu, dia langsung memeluk kakak nya dari samping.

"Udah dong, semuanya. Perhatian amattt ketua panitia MPLS ku iniii," ujar Qisha dengan nada manja nya.

Ya, Azka adalah anggota OSIS di sekolahnya, dan dia ditunjuk sebagai ketua panitia MPLS tahun ini, dia juga sempat menceritakan pada Aqisha.

"Hmm yaudah tidurr sanaaa, good night," kata Azka sambil mengacak rambut Aqisha. Aqisha tersenyum lagi . Lalu langsung beranjak dari tempat tidur Azka menuju tempat tidurnya.

Sebelum memejamkan matanya, tak lupa Aqisha membaca doa, dan mengucapkan Besok adalah hari baru, hari pertama tidak belajar ditempat yang sama dengan Nopal, gumamnya dengan wajah sedikit murung.

Keesokan harinya....

(di rumah Aqisha)
Aqisha berjalan menuju meja makan, sekarang dia telah siap pergi kesekolah, menggunakan seragam barunya, seragam putih abu-abu.

"Rapi bener kamu dekk," ujar Azka saat melihat Aqisha sudah duduk di sampingnya.

"Iya dong bang hehe, kan hari pertama," jawab Aqisha dengan kekehan.

NAQISHA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang