Ini adalah hari kedua Aqilah dirumah sakit, di pagi hari Aqisha dan Naufal bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Tak lama kemudian Mama dan Papa Aqilah datang dan membawakan sarapan bubur ayam untuk Naufal dan Aqisha. Semalam Naufal dan Aqisha yang menginap, mereka telah mengatur jadwal yaitu malam hingga pagi Aqisha dan Naufal serta sore hingga malam orang tua Aqilah. Sebelum berangkat ke kantor orang tua Aqilah menyempatkan membelikan sarapan untuk kedua sahabat Aqilah dan tak lupa memberikan makanan serta obat kepada Aqilah.
Pada saat Aqisha dan Naufal sedang makan, salah seorang suster masuk ke dalam ruangan dan memanggil orang tua Aqilah untuk berbicara dengan dokter di ruangannya.
"Baik pak bu, kami pihak rumah sakit sudah menentukan jadwal operasi ananda Aqilah yaitu tanggal 25 September tepatnya hari Rabu" ucap sang dokter "jika pihak keluarga menyetujui, mohon menandatangani surat ini" lanjut sang dokter sambil memberikan map berisi surat persetujuan.
Papa selaku perwakilan menandatangani surat tersebut, ia berharap ini adalah yang terbaik
"Saya harap operasinya berjalan lancar dok" ucap mama Aqilah
Orang tua Aqilah kembali ke ruangan namun Aqisha sudah Naufal sudah tidaj ada di ruangan, mungkin saja mereka sudah berangkat ke sekolah.
***
Aqisha dan Naufal sudah sampai di sekolah di antar oleh supir Naufal.
"Gue antar ke kelas yah" tawar Naufal kepada Aqisha lalu di angguki oleh Aqisha.
Disepanjang koridor ada beberapa pasang mata yang menatap mereka, memang tidak banyak yang mengenal Naufal sebab dia jarang bersosialisasi dengan orang-orang, tetapi Aqisha banyak dikenal karena wataknya yang humble dengan orang-orang sekitarnya
"Itukan Aqisha adiknya kak Azka?"
"Iya itu sama anak 10 ipa 1 gak sih?"
"Itu Aqisha sama Naufal teman sekelas kita?"
"Loh iya woi, gue kira si Naufal anaknya introvert parah"
"Emang mereka pacaran?"
Kira-kira begitu yang orang-orang bicarakan di sepanjang koridor kelas 10. Aqisha berbalik kepada orang yang mengatakan Naufal introvert
" Dia gak introvert, cuman tergantung sih lo itu siapa di mata dia" ucap Aqisha "deketin aja duluan, dia baik kok kalau kalian berteman" ucap Aqisha lagi. Ucapan itu membuat Naufal kesal sehingga dia langsung menarik tangan Aqisha.
"QISH PA APAAN SIH" ucap Naufal dengan kesal
" Ya kamu kok ngegas?!" Balas Aqisha "lagian kamu sih masa sama temen sekelas sendiri jarang ngomong, harusnya kamu beradaptasi, yang dulu-dulu jangan dibiasaain, nanti kamu terlalu nyaman sendiri" sambung Aqisha
"Kalau gue deket sama Cimol, gue apa-apa bareng Cimol, lo mau?" Ancam Naufal (Cimol nama teman sekelasnya)
"Ih itumah kamu aja yang niatannya jelek" ucap Aqisha kesal.
"Hmm iya iyaaa gue bakalan beradaptasi sama temen sekelas." Ucap Naufal dan mengelus pucuk kepala Aqisha "ya udah sana masuk lo" suruh Naufal.
Di kelasnya Naufal berpikir keras bagaimana caranya bisa berkomunikasi dengan teman-temannya.
Ohiya gue kan punya tip-x, gue sembunyi aja baru pinjam ke yang lain batin Naufal.
Hari ini semua guru sedang ke kantor dinas pendidikan mengikuti rapat antar guru, jadi yang mengawasi siswa hanya beberapa staff. Dan siswa hahya diberi catatan saja..
"Ada yang punya tip-x gak?!" Teriak Naufal dari bangkunya.
Jujur Naufal belum menghafal semua nama teman-temannya, dia hanya mengetahui nama-nama orang yang dia anggap cerewet haha
KAMU SEDANG MEMBACA
NAQISHA ( Completed )
JugendliteraturNaqisha adalah manusia manja yang begitu ambis, selain ambisius dalam pelajaran, ia juga sangat ambisius mendapatkan cinta dan perhatian sahabatnya sendiri yaitu Naufal. Namun, apakah Naqisha akan berhasil menaklukkan hati sang sahabat?