"Harusnya gue yang bilang makasih sama lo, lu udah buat gue ngerasa beruntung bisa kenal persahabatan lo sama Aqilah,
Lo buat gue ngerasa beruntung karena dicintai orang setulus lo. Eh lo kok nangis?" Tanya Naufal saat mendengar isakan dari Aqisha."Gapapa, aku seneng" ucap Aqisha sembari tersenyum.
Naufal menariknya dan mencium keningnya lama, membuat Aqisha semakin terharu, hingga tanpa sadar setetes air mata Naufal juga jatuh.
"Sha gue mau ngiket lo" ucap Naufal, kini mata Naufal tak lepas dari mata Aqisha yang juga menatapnya.
"Pal?" Aqisha bingung ingin mengatakan apa, Aqisha juga bingung mengikat yang bagaimana yang Naufal maksud.
"Gue tau problem lo dari dulu karena di larang pacaran kan? Gue bakalan izin sama orang tua lo, gue juga bakalan izin sama orang tua gue biar bisa tunangan sama lo" jelas Naufal membuat Aqisha sangat amat terkejut dengan pernyataan Naufal tadi, dia sungguh tidak menyangka atas apa yang Naufal katakan.
"Pal, serius?" Tanya Aqisha, dia sangat tidak menyangka, dia juga masih tidak yakin kalau orang tua mereka mengizinkan keinginan Naufal.
Berselang waktu lama mereka saling diam, menikmati hembusan angin, ini sudah maghrib, Aqilah memanggil dari dalam agar mereka masuk
"Shaa pal sini masuk, udah maghrib!" Panggil Aqilah, Naufal dan Aqisha pun masuk dan duduk di ruang tv
"Habis maghrib gue pulang yah, sha lo sama gue aja, daripada bang Azka bolak balik" ucap Naufal yang diangguki oleh Aqisha namun...
"Ehh enak ajaaa, temenin gue makan malam dulu mama papa gue gak pulang nih" ucap Aqilah.
"Yaudah, gimana pal?" Tanya Aqisha diangguki oleh Naufal.
"Sholat dulu deh gue, gue bisa pinjam sajadah gak?" Tanya Naufal.
"Ohiya diruang sana itu kamar tamu disitu aja, ada kamar mandi juga disana" jawab Aqilah "gue juga mau sholat di kamar gue sama Qisha" sambungnya.
***
Setelah sholat merekapun kembali berkumpul, namun mereka berkumoul di ruang makan, makanan sudah tersedia.
Ditengah keheningan suasana makan Aqisha bersuara"Ohiya sampai lupa tujuan gue datang kesini" ucap Aqisha tiba-tiba membuat Naufal dan Aqilah menoleh kepadanya.
"Iyaa, gue tuh kesini mau kasih tau lo, lo belajarlah buat nerima April, kasihan dia, lagian dia baik kok, dia gak mungkin macam-macam, gue percaya sama Dicky. Lo juga harus jaga sikap di depannya, tadi lo buat dia gaenak hati tau gak" ucap Aqisha panjang kali lebar hahahah
"Iya udah Naufal juga tadi udah ngomong ke gue" ucap Aqilah "hmm btw kalian kapan jadian?" Tanya Aqilah membuat keduanya tiba-tiba tersedak. Naufal dan Aqisha langsung meneguk air minumnya.
"Gatau, aneh pertanyaan lo" ucap Aqisha
"Lo yang aneh, dulu aja ngejar-ngejar si Nopal, giliran dapet gak ada tuh sekarang gue liat lo ngejar-ngejar dia lagi"
"Ya kan awalnya emang mau move" ucap Aqisha tapi tersadar langsung menutup mulutnya "maksud gue awalnya gue kan emang mau moveon cmn Naufal larang, dia bilang dia yang mau berjuang kembali"
"Lagian yakali gue yang nembak Naufal lagi" kata lagi dia ucapkan sambil melirik Naufal di sampingnya. Ya memang dia pernah menembak Naufal namun tak ingin pacaran, itu kejadiannya waktu kelas 2 SMP.
Kalian pasti merasa aneh, bagaimana bisa ia menembak namun tidak ingin pacaran?
Flashback
(Chat fb)Naqisha eudia
Halo nopal, gue mau ngomong, gue sebenarnya suka sama lo, udah dari kelas 1 SMP, gue berharap banget bisa disuka balik sama lo tapi gue gak mau pacaran hehe
Naqisha eudia
Aneh gak sih, tapi gue emang dilarang pacaran, tapi pengen banget deket sama lo, apa bisa ya? Ngarep banget gue padahal sadar burik hehe. Gue cuman pengen deket dan jadi orang spesial lo kok
15.28

KAMU SEDANG MEMBACA
NAQISHA ( Completed )
Ficção AdolescenteNaqisha adalah manusia manja yang begitu ambis, selain ambisius dalam pelajaran, ia juga sangat ambisius mendapatkan cinta dan perhatian sahabatnya sendiri yaitu Naufal. Namun, apakah Naqisha akan berhasil menaklukkan hati sang sahabat?