• Enjoy Reading •
"Untuk peserta lomba kategori wanita dengan tentuan gaya bebas dan dengan kedalaman dua meter. Dipersilahkan untuk memasuki area perlombaan," Pria paruh baya yang memegang kendali di atas sana memanggil mereka–para peserta lomba.
Melangkah tenang, mengeluarkan segala keberanian, walaupun rasa gugup tetap melekat dalam tubuhnya. Juga merasakan jantung yang terus-menerus bergumuruh, berdetak dengan abnormal.
Hari ini bukan pertama kalinya Seoyun mengikuti perlombaan, bahkan ini kesekian kalinya. Dan hari ini pula bukan pertama kalinya Seoyun merasakan rasa gugup yang luar biasa diiringi rasa cemas yang mengiringi.
"Bagi peserta silahkan bersiap untuk memulai perlombaan," Meregangkan sedikit otot, agar tak terlalu tegang nantinya.
Kau pasti bisa Yun, tak apa jika kalah. Yang terpenting kau sudah melakukannya!
"SIAAP!" Lelaki di belakang Seoyun mengucapkannya lantang, memberitahu para peserta untuk segera melakukan start. Seoyun membungkukkan tubuh, menyimpan kaki kanan yang ditekuk di depan dan kaki kiri yang dibiarkan lurus kebelakang.
"YA!" Aba-aba terakhir yang Seoyun dengar, membuat Seoyun cepat mendorong tubuh rampingnya. Menjatuhkan tubuhnya ke dasar kolam, menggerakan kedua kakinya bak putri duyung. Lantas muncul di permukaan, menggerakkan kedua tangan secara bergantian. Mengambil oksigen di sela-sela Seoyun melakukannya.
Kedua kakinya mempercepat tempo pergerakan, membuat Seoyun melaju dua kali lebih cepat dari pada sebelumnya.
Sudah sampai di ujung kolam, Seoyun menapakkan kaki pada dinding kolam, kedua tangannya menggenggam erat pegangan besi yang ada disana. Lantas memutar tubuh, mendorong dengan kedua kaki yang sempat Seoyun pijakan di dinding. Membuatnya kembali melaju dan mempergerakkan kedua tangan.
Kembali menggerakkan kakinya cepat saat samar-samar Seoyun mendengar pria paruh baya yang memegang kendali suara berujar lantang, "Mereka hampir sampai pada tujuan mereka, siapakah yang akan menang?"
Nafas Seoyun sudah tersengal, jantungnya sudah berdetak tidak normal, Jika Seoyun mempercepat kakinya sedikit lagi, maka Seoyun akan segera sampai.
Melihat dari dalam kolam, terlihat jelas dinding putih di depannya. Membuat kaki dan tangannya bekerja lebih cepat.Menempatkan telapak tangannya pada permukaan keramik, memunculkan kepalanya dari dalam air, mengatur nafasnya seraya menengok layar yang berada di belakangnya. "Perenang kategori wanita di menangkan oleh Lee Seoyun dari Universitas Haneol!" Senyumannya terukir lebar, kendati masih sulit untuk bernafas normal.
Berusaha menaikkan tubuh ke permukaan, Seoyun terduduk lemah disana. Masih mengatur nafasnya yang menderu, lantas bangkit dengan perlahan sembari memegang pinggul dan bergumam pelan, "Hahh.... melelahkan sekali."
Manik matanya menatap kearah penonton, menangkap seseorang yang tengah tersenyum bangga dan memberikan kedua ibu jarinya.
Seoyun yang mendapatkan pujian itupun tersenyum kemenangan kearahnya, memperlihatkan bentangan giginya yang rapih.
▪︎▪︎▪︎
"Yang tadi itu sangat menakjubkan sekali Yun!" Rasa antusiasnya membuat dia menepuk bahu Seoyun pelan, mau tak mau Seoyun menoleh kearahnya.
"Kau ini, jangan sering menggodaku seperti itu!" Tonjokkan kecil dari Seoyun ia berikan pada pria disampingnya, tepat di lengan kanannya.
"Apa kau malu hum?" Mulai lah dia ini, membuat pipi Seoyun panas akan pujiannya yang entah itu benar atau tidak.
"Kau ini ada maunya ya?" Kedua mata Seoyun menyipit, menatap lekat paras tampannya. Mencari jawabannya di kedua sorot matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[ Revisi Setelah Tamat ] Bohong jika Seoyun merasa senang berpura-pura menjadi kekasih Kim Taehyung. Menjadikan dirinya sebagai bualan untuk mantan kekasihnya yang kerap mengganggu hidup pemuda bermarga Kim itu. Belum lagi ia mendapatkan kenyataan...