Song recomend : Your Eyes Tell - BTS
• Enjoy Reading •
Benak Taehyung diisi perihal Seoyun yang tergulung semwraut tidak jelas bentuknya, menghantarkan kegelisahan dan kecemasan disaat yang bersamaan. Taehyung gusar, dadanya seolah tengah diinjak kuat oleh para perampok jalanan, pun dengan pikirannya yang kini sudah seperti beban berkilo-kilo beratnya.
Taehyung sudah hilang akal bilamana harus dititah mencerna segala peristiwa dari mulai hari-hari sebelumnya dan itu semua hanya perihal Seoyun. Iya, wanita garang itu kini tengah mengisi benaknya tanpa permisi, membiarkan pria tampan kelewat bodoh ini pening hanya karena hal yang belum Taehyung tahu apa penyebabnya.
Perubahan sikap Seoyun yang begitu drastis sempat muncul samar-samar pada benaknya, menggorogoti setiap celah pemikirannya.
Sedikit banyak Taehyung rasakan gelenyar aneh yang timbul di dalam hati, perasannya porak poranda. Entah harus bersikap senang, biasa saja, atau lara.
Ini semua terjadi setelah kepergian Seoyun dan Jungkook, dengan mimik wajah Seoyun yang begitu tidak dapat Taehyung pahami apa maksudnya. Pun dengan kalimat terakhir yang Jungkook ucapkan, sebelum pria manja itu lekas berbalik dan pergi meninggalkan kedai.
Pria dengan alis tebal itu rengsang, terduduk lesu diatas kursi pelanggan. Punggung lebarnya terhempas begitu saja tersandar pada dinding kokoh milik kedai Paman Joowon. Nafasnya terhembus kelewat kasar, memberenggut dongkol entah karena apa.
Seoyun.
Seoyun.
Seoyun.
Hanya itu yang kini tengah pria itu pikirkan, perihal kepergian Seoyun yang terjadi begitu cepat beberapa menit sebelumnya.
Kenapa Seoyun tiba-tiba pergi begitu saja? Apa karena ia sudah tidak tahan lagi ingin buang air? Tapi rasanya tidak mungkin, lantaran mimik wajahnya yang begitu terkejut kala menangkap basah dirinya tengah duduk sembari tertawa bersama Aera.
Apakah ini salahnya? Tapi dimana letak kesalahan Taehyung? Bahkan Taehyung pun tidak bisa mengetahui itu.
"Hei Kim, kenapa tidak makan? Sudah kenyang?" Sentuhan halus telapak tangan Aera, menyentuh permukaan kulit punggung tangan Taehyung yang terlantar diatas meja.
Sedikit terjingkat akan hal itu, menyadarkan Taehyung dari dunia lamunan dan kembali kepada realita yang kini tengah bising oleh ramainya pengunjung kedai.
"A-ah, sepertinya iya."
Aera menukikkan kedua alis tipisnya, memperhatikan Taehyung yang sejak tadi terus-menerus melamun entah memikirkan apa, "Apa yang sedang kau pikirkan? Kenapa melamun terus?"
Mata elang yang terbentuk begitu saja pada kelopaknya, menoleh pada pribadi Aera yang kini tengah menatapinya lekat. Menunggu jawaban dari pertanyaan yang wanita Cha itu lontarkan.
Helaan nafas Taehyung terdengar begitu berat, menandakan betapa kacaunya pria itu saat ini. Taehyung melipat kedua birai bibirnya, mengulumnya di dalam, masih ingin tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi.
"Kau sedang memikirkan Seoyun ya?" Tanya Aera gamblang.
Bersamaan dengan pertanyaan itu terlontarkan, Taehyung merasakan hangatnya usapan ibu jari Aera yang bersatu dengan epidermis punggung tangannya. Begitu menenangkan, tapi kenapa Taehyung merasa kalau ini semua adalah sebuah kesalahan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[ Revisi Setelah Tamat ] Bohong jika Seoyun merasa senang berpura-pura menjadi kekasih Kim Taehyung. Menjadikan dirinya sebagai bualan untuk mantan kekasihnya yang kerap mengganggu hidup pemuda bermarga Kim itu. Belum lagi ia mendapatkan kenyataan...