Maaf ya, di chapter ini masih belum sempat ku revisi. Maaf kalau POV Seoyun disini masih ada kata "aku". Nanti secepetnya kurevisi, maaf sebelumnya:(
• Enjoy Reading •
Ini sudah memasuki minggu kedua, pria bermarga Kim itu kerap bersama kami di setiap harinya. Berjalan dan bercengkrama bersama jika mempunyai waktu luang, kedekatan kami pun semakin meningkat. Tidak hanya aku, bahkan Jungkook pun sudah mengenal Taehyung lebih jauh dariku. Mengetahui bahwa mereka mendapatkan satu ruangan yang sama.
Tidak mengetahui banyak tentang kepribadian pemuda itu, manakala dia hanyalah manusia biasa yang memiliki kelebihan sempurna. Mengetahui bahwa dirinya jauh dua tahun lebih tua dari kami, membuat Seo Yun berusaha untuk memanggilnya lebih formal, kendati dia selalu menolaknya mentah-mentah.
Sebelumnya, Taehyung berkuliah disini. Sama seperti Jungkook, dia mengambil jurusan bela diri. Entah ada apa, tapi dirinya dikirim ke Jepang untuk melakukkan latihan yang lebih ketat. Belajar lebih banyak ilmu di Jepang, membuatnya harus berdiam diri disana selama satu setengah tahun dan beberapa hari yang lalu ia kembali lagi ke Seoul, dengan membawa ilmu bela diri yang lebih berjibun.
Yang Seo Yun tahu, Nenek Euna dan Nenek Taehyung berteman baik, seringkali mereka bertemu sembari membawa cucunya yang masih budak. Seperti halnya budak pada umumnya, Euna dan Taehyung kerap bermain bersama hingga mereka tumbuh dewasa. Membuat keduanya sangat dekat layaknya saudara kandung. Itulah alasan kenapa mereka sangat dekat.
Hari ini tidak ada latihan pagi, melainkan sore.
Memanfaatkan waktu, Seo Yun dan Euna pergi ke kedai makan. Mengisi perut yang sudah kosong sejak tadi pagi. Cuaca dingin hari ini membuatnya harus mengenakkan jaket tebal, guna untuk menghangatkan tubuh yang merasakan dingin menusuk langsung pada kulit. Tak lupa juga kaus kaki di kedua kakinya, membuat kehangatannya berlipat ganda lantaran di lapisi oleh tapak kasut.Kedai makan ini ternyata cukup penuh, menyisakkan dua tempat duduk lagi yang tersedia. Dan itu membuat Seo Yun dan Euna berjalan cepat guna menempati tempat duduk itu, sebelum seseorang menempatinya dan membuat kami harus mencari kedai makan lagi.
Sejurus kemudian, bokong Seo Yun sudah mendarat di kursi pelanggan. Nafasnya terhembus lega, tatkala kami mendapatkan tempat duduk yang tersisa. "Duh, hampir saja kita tidak mendapatkan tempat duduk" Iris mata Euna melihat kearah dua orang yang berada di ambang pintu kedai. Membuat iris matanya ikut melihat kearah mereka yang tengah celingak-celinguk mencari tempat duduk yang tersisa.
Seo Yun hanya tergelak melihatnya, lantas kembali menatap Euna yang berada di dekatnya. "Ingin memesan apa?" Tangan Seo Yun membuka buku menu yang sudah tersedia di meja makan. Melihat-lihat menu apa yang akan ia santap siang ini, pandangannya terhenti kala melihat menu ramyeon yang tersedia.
"Kau ingin memesan apa? Aku ingin ramyeon saja" Telunjuk Seo Yun menunjukan gambar ramyeon yang tertera di buku menu pada Euna, membuatnya menukikkan alisnya sejemang, berpikir keras apa yang akan dia pesan, lantas dia berujar.
"Em, jjampong saja"
Mengangguk pelan, lantas menyeru pelayan pria yang tengah menghampiri kami. Usai memesan kami menunggu, sembari bercakap-cakap santai, entah topik apa yang jelas. Sangat random sekali.
Kurang lebih sembilan menit berlalu, pesanan kami telah sampai. Melihat ramyeon yang mendidih panas di dalam panci menggugah selera makan Seo Yun menjadi berkali-kali lipat, juga kuah pedas berwarna merah pekat, berhasil membuatnya susah payah untuk meneguk saliva.Tak bertele-tele lagi, jari jemarinya mengambil dua buah sumpit yang terselip diantara nampan dan panci.
Mengaduk-aduknya pelan, mencampurkan beberapa jenis sayuran dengan mie tebal di dalamnya. Kuah kental pedasnya yang masih mendidih panas, kembali membuat Seo Yun meneguk saliva. Usai mengaduk Seo Yun langsung menyantap dan merasakan sensasi pedas yang memenuhi rongga mulut. Mengakibatkan air mukanya yang sebelumnya kusam mendadak sumringah, kala menikmati ramyeon panas di cuaca yang tengah dingin mencekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[ Revisi Setelah Tamat ] Bohong jika Seoyun merasa senang berpura-pura menjadi kekasih Kim Taehyung. Menjadikan dirinya sebagai bualan untuk mantan kekasihnya yang kerap mengganggu hidup pemuda bermarga Kim itu. Belum lagi ia mendapatkan kenyataan...