Di chapter ini mengandung kata-kata vulgar dan non baku, jangan di contoh ya :)
• Enjoy Reading •
Sebenarnya seluruh tubuh Seo Yun sudah melemas sejak kakinya melangkah pergi dari kedai makan, tapi tidak mungkin juga kan ia tiba-tiba terkulai lemas dengan alasan gugup berada di dekat seorang pujaan hati?
Itu sama sekali bukan ide yang bagus, ataupun breaking news yang menarik untuk disimak.Seo Yun baru merasakannya hari ini, ya tepat hari ini, di jalan kota Seoul, bersama seseorang yang secara tidak langsung telah memikat hatinya. Rasanya benar-benar aneh, tapi juga menyenangkan. Kendati sewaktu-waktu bisa merasakan gugup yang sangat fantastis, membuat lidah kelu dan muka yang bersemu merah, bahkan bisa saja sampai pucat.
Sudah setengah perjalanan, Seo Yun dan Taehyung sudah hampir dekat dengan Universitas Haneol. Tapi tiba-tiba saja lidah Taehyung ingin menyicip rasa manis nan asamnya strawberry, manik matanya pun teralih pada Seo Yun yang tengah menunduk.
"Yun, mau membeli sesuatu yang spektakuler tidak?" Ujar Taehyung penuh antusias.
"Memangnya ada sesuatu yang spektakuler ya?"
Taehyung hanya mengangguk lucu, kedua sudut bibirnya pun terangkat girang, masih menatap Seo Yun yang menunggu Taehyung untuk menjawabnya, "Kita beli es krim ya?"
Ini hanya sugestinya atau memang kenyataannya begini? Ditawarkan membeli es krim oleh Taehyung, sangat berbeda dengan Jungkook. Memang pribadinya berbeda sih, tapi sungguh baru kali ini Seo Yun merasa ingin terbang jauh ke luar angkasa kala dirinya hanya diajak untuk membeli sebuah es krim. Mungkin jika dilihat dari sisi Taehyung, wajah Seo Yun sudah bersemu merah, pupil matanya bergerak kesana kemari lantaran rasa gugup itu kembali mengelilingi dirinya.
Menyadari Seo Yun yang masih mematung, Taehyung memberikan sebuah kejutan kecil, "Ya! Lee Seo Yun!"
Tentu saja Seo Yun terjingkat, mendengar teriakan singkat dari lelaki di depannya ini membuat Seo Yun tersadar dari lamunan yang telah ia hanyuti sejenak.
"I-iya, ada apa Tae?"
Air muka Taehyung berubah tiga ratus enam puluh derajat, datar bak papan kayu. Matanya pun menatapi Seo Yun malas, "Ada alien berjalan-jalan di kota Yun, kau mau lihat?"
Dengan bodohnya Seo Yun terkejut akan hal itu, "Dimana?" Manik matanya celingak-celinguk mencari keberadaan alien yang tengah dibicarakan Taehyung.
Sukses Taehyung dibuat tertawa oleh tingkah Seo Yun, dia ini sungguhan menanggapi ucapan Taehyung atau hanya sekedar bergurau?
Tapi melihat ekspresi wajahnya yang bisa dikatakan serius, sepertinya Seo Yun benar-benar menanggapinya. Tawa Taehyung yang mengudara memenuhi rungu Seo Yun, manik matanya berhenti melihat sekeliling dan beralih melirik pria yang entah sedang menertawakan apa."Kau ini kenapa?"
Sungguhan? Seo Yun benar-benar tidak tahu?
Baru saja Taehyung ingin menghentikkan tawanya, tapi lagi-lagi pertanyaan sekaligus ekspresi Seo Yun yang terlihat konyol kembali membuat tawa Taehyung pecah. Sepertinya Seo Yun harus perbanyak meminum air mineral, supaya kinerja otaknya tidak lambat dan tidak menjadikannya seperti anak kecil yang mudah diperdaya oleh pria-pria tua yang menawarinya permen gula.Tidak ingin keadaan ini terus berlangsung, tanpa aba-aba Taehyung menggenggam tangan Seo Yun. Menariknya tanpa permisi, mengajaknya pergi dari keramaian jalanan kota Seoul, membawanya ke suatu tempat untuk merasakan sensasi spektakuler yang selalu Taehyung rasakan bersama mendiang ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[ Revisi Setelah Tamat ] Bohong jika Seoyun merasa senang berpura-pura menjadi kekasih Kim Taehyung. Menjadikan dirinya sebagai bualan untuk mantan kekasihnya yang kerap mengganggu hidup pemuda bermarga Kim itu. Belum lagi ia mendapatkan kenyataan...