• Enjoy Reading •
"Jadi kekasihku ya? Akan ku pastikan kali ini sungguhan dan tidak bersandiwara."
Jari jemari Taehyung bergerak abstrak pada helaian surai Seoyun yang menghalangi luar netra, menyempilkan beberapa helai pada belakang daun telinga. Sedangkan tangan lainnya, masih setiap memegangi pinggul kecil sang jelita, merengkuhnya kelewat erat dan menghentaknya hingga bersentuhan intim sekali.
"T-taehyung?"
"Ssttt, aku tidak menerima penolakan. Dan sudah ku anggap kau menjawab iya," paksa pria Kim itu tegas.
"Bisakah kau cubit pipiku? Atau mungkin menepak kepalaku? Oh atau bagaimana dengan menendang bokongku? Aku rasa aku masih berada di alam mimpi, ini bukan sungguhan 'kan?"
Gemas, Taehyung gemas sekali pada wanitanya ini. Seoyun itu wanita yang benar-benar kelewat jujur, kendati tidak sering melakukannya, tapi itu sudah menyimpulkan kalau-kalau wanitanya ini tidak akan memendam apapun disaat-saat tertentu. Iya, disaat tertentu saja. Seperti sekarang ini misalnya.
"Mau aku buktikan kalau ini bukan mimpi?" Tanya Taehyung gemas.
"Iya, aku mau. Mau sekali malah."
Lekaslah tangan panjang itu beralih, yang semula tengah menyisir-nyisir pelan surai lembut Seoyun, kini bergerak pelan pada rahang wanitanya. Sentuhannya begitu hangat hingga menghilangkan kewarasan Seoyun samar-samar. Tidak pedulikan keadaan sekitar, kendati memang tidak ada siapa-siapa kecuali dua insan yang kini tengah di mabuk asmara.
Tanpa berkutik, Taehyung menyambar benda kenyal yang sedari tadi berada di hadapannya. Menyatukan kedua labium yang penuh akan kasih, mengecap rasa manis tiap kali ia bergerak berpindah ke lain sisi.
Tidak ada balasan dari sang hawa, Seoyun terlalu terkejut dengan kejadian yang terlewat cepat. Tubuhnya kini sudah mengejang nun kaku, bahkan kakinya sudah tremor. Kedua tapak tangannya meremat-remat coat mocca milik Taehyung, menandakan ia yang sudah kehilangan banyak nafas, menimbulkan sesak dalam dada.
Merasakan Seoyun yang sudah tidak kuasa, Taehyung perlahan melepaskan pagutan bibir tersebut. Sekali membasahi birainya sendiri, lantaran masih tersisa rasa manis disana.
"Bagaimana? Sudah ku buktikan, masih tidak percaya kalau ini sungguhan?"
"Kau gila?! Itu ciuman pertamaku bodoh! Ah, keparat sekali kau yang mengambilnya."
Seoyun memang berkata demikian, seraya memasang wajah yang dongkol kelewat amarah. Namun dalam relung hatinya, Seoyun tengah berseri-seri malu. Sedikit senang akan pembuktian yang Taehyung berikan, walaupun merenggut ciuman pertamanya.
"Ah, benarkah? Aku yang pertama? Baguslah kalau begitu, itu benar-benar menandakkan kau milikku," Sepertinya ini akan menjadi hobi baru untuk Taehyung, ia lagi-lagi mengecup bibir lawan jenisnya, tapi kali ini lebih singkat.
"Ya! Tidak sopan sekali kau ini! Seenaknya saja mencium-cium bibirku tanpa izin," Seoyun memukul dada Taehyung gemas, gemas sekali atas perlakuan yang Taehyung lakukan.
"Berarti kalau aku sudah meminta izin boleh?"
"Y-ya ti-tidak juga. Aku kan belum bilang kalau menyetujuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction[ Revisi Setelah Tamat ] Bohong jika Seoyun merasa senang berpura-pura menjadi kekasih Kim Taehyung. Menjadikan dirinya sebagai bualan untuk mantan kekasihnya yang kerap mengganggu hidup pemuda bermarga Kim itu. Belum lagi ia mendapatkan kenyataan...