Setelah Hayoung melihat-lihat nama-nama murid yang terpampang dimading, akhirnya ia pun berjalan menuju lantai 3, yang dimana lantai tersebut adalah lantai yang berisikan kelas sepuluh.
"Gileee ndro, kaki gue mo putus. Ini sekolah kaga ada niatan bikin eskalator apa ya, percuma anjir elit kalo masih make tangga beginian" celotehnya
Setelah berjalan sambil mengatur nafasnya, akhirnya hayoung menemukan kelasnya.
"Nah ini dia nih kelas X IPA 2" ucapnya sambil mengintip-intip sedang apa didalamnya.
Tanpa ia sadari, sedaritadi ada cowo yang memperhatikan gerak-geriknya.
"Lu ngapain si?" Ucapnya
"Ngintip lah"
"Eh bentar-bentar lu siapa anjir?" Jawab Hayoung sambil ngeliatin
"Gue byungchan, anak X IPA 1. Lo ngapain disitu, Lo telat ya? Haha" ledeknya.
"Sembarangan, hus Sono lu ah" usir Hayoung
"Eh. . Tapi—kan"
"Tapi apa? Udah hus hus"
Aduh gila nih, mana udah ada guru lagi dikelas. Gue alasan apa ya, biar bisa masuk.
Author POV
Hayoung yang tengah sibuk mengintip dan akhirnya mengobrol dengan cowo yang tetangga kelasnya, yang baru ia kenali sejak insiden ini, ternyata membuatnya makin runyem dengan semua yang ada pagi ini.
Sejak mereka mengobrol, suasana kelas lagi ricuh karena sedang ada pemilihan ketua, bendahara serta sekertaris untuk kelas hingga mereka naik kelas nantinya.
Tanpa basa-basi, hayoungpun mengetuk pintu, guna untuk masuk dan sudah memikirkan alasan matang-matang agar gak ketauan oleh guru yang nampaknya dilihat-kihat akan menjadi wali kelasnya ini.
Tok... Tokk... Tok..
"Iya silahkan masuk" ucap seorang pria dewasa yang tengah berbicara didepan kelas.
Hayoungpun akhirnya memasuki kelas. Belum langkah kakinya menyusuri bangkunya, tertiba suara cowo membuka suara dikeheningan yang terjadi ketika ia masuk.
"PAK, ITU BENDAHARANYA DIA AJA. DIA GALAK PAK" ucapnya
Anjir, gue kaya kenal nih suara siapa.
Guepun akhirnya melihat ke arah sumber suara. Yap, bener sekali cowo yang gue temuin waktu MOS si siapatuh namanya Ming? Tauah.
"Anak-anak pada setuju gak, kalau dia bendaharanya?" Ucap seorang pria dewasa didepannya saat ini.
"SETUJU PAAAKKK" seru anak sekelas
"Ohiya, mungkin kamu belum tau nama saya siapa, perkenalkan nama saya Suho wijayatama, kamu bisa panggil saya pak Suho, saya wali kelas kamu sekarang. Ohiya, nama kamu siapa dan ngomong-ngomong, kenapa kamu baru dateng?" Ucapnya
Hayoung yang sedari tadi masih berdiri didepan pintu pun kikuk dan bingung harus memberikan respon apa.
"Anu.. pak saya keisha hayoungi putri, maaf pak saya telat karena kesiangan" jawabnya sambil nunduk
"Yaudah, besok-besok jangan diulang lagi ya Hayoung! Ohiya karena kursi kosong tinggal tersedia disana baris keempat Kamu bisa duduk disana"
"Ah iya pak, terimakasih"
Akhirnya tanpa basa basi lagi, gue langsung aja tuh duduk dibaris yang dimaksud sama pak Suho.
Zona duduk
Meja guru. Pintu
Jiho Gyuri Binnie saerom
Jaehyun yhoon Lisa rose
Mingyu winwin Dokyeom hyunjae
Hayoung yuju Bangchan minghao
"Sudah semua kan anak-anak, saya pamit ya!" pak Suho
"IYA PAK" ujar semua anak dikelas
Setelah pak Suho keluar akhirnya gue celingak-celinguk untuk mencari siapa tau gue ketemu sama yang gue kenal.
"eh Lo diem aja sih daritadi, mikirin apaan" yuju
"LAH ANJIR KOK ADA ELU DISINI, BARU JUGA GUE LAGI MENSCAN ANAK KELAS, NGELIAT SIAPA YG GUE KENAL" ucap Hayoung sambil duduk disebelah yuju
"Haha Lo telat ya?"
"Iya Ju, udah ah gausah dibahas. Eh tapi gue seneng, duduk sama lo"
"Yeh si kampai"
"Kok, Lo bisa sih Ju, gak adatemen duduk? Lo pasti nungguin gue ya?"
"Dih geer banget Lo. Gue tadi telat, terus gue liat anak kelas udah pada masing-masing duduknya. Yaudah gue sendiri"
"Ooooo" ucap Hayoung sambil membulatkan mulutnya.
