Hayoung yang males ngeliat temen-temennya sibuk ngurusin dan memata-matai ketua kelasnya itu. Bersikap ingin pulang karena males ngurusin percintaan orang lain
Ntah males atau mungkin memang cemburu— ntalah, Hayoung rasa itu hanya sebuah kalimat nggak perlu dipikirkan, faktanya Hayoung hanya menganggapnya hanya sebagai teman nya tidak lebih, mungkin hatinya berkata lain? Sejak kejadian kemarin, ya. Hanya dia yang tau, kitapun tak-menahu.
"Awas bego jongkok!"
"Het cepetan kesitu, dia keknya masuk ke gramed!"
"Ayu buruaaan, gece!"
"Sehsehseh anjay pegang pegangan lagi!"
"Buseh romantis bener si kadal"
Begitulah celoteh temen-temenya seraya melihat pemandangan ketua kelasnya sedang bersama perempuan yang dipercaya sebagai seorang gebetannya, karena menurut gosip beredar seperti itu.
"Bacot lu semua, kita ngapain bego!" Sahut Hayoung lalu berdiri sambil setengah berteriak dan menaru tangannya di pinggang ya
"Huss diem bego nanti ketauan!" Sahut Jiho sambil narik tangannya untuk duduk disamping rak buku besar
Sebelum aksi itu dilakukan mingyu yang sadar ada suara keributan yang berasal dari rak, iapun menegok ke arahnya, dan mendapati Hayoung yang tengah berdiri disana, padahal Hayoung lagi skakmat karena ketauan memata-matai mereka
"Mampus gue mampus, lu semua sih!" Gerutu Hayoung sambil nendang-nendang temennya yang ngumpet
Disampernya lah Hayoung sama mingyu Mina. Dan berunjung aura merinding mengelilingi tubuh Hayoung, ntahlah dia harus beralasan apa untuk kejadian ini
"Hei?" Suara itu datang dari arah belakang Hayoung, reflek Hayoung menengok ketika ia tengah mengomeli rak buku didepannya. Tanpa diketahui olehnya, teman-temannya sudah menghilang dari hadapannya disaat ia menoleh mendapati mingyu yang kini didepannya.
"Eh ada mingyu, sama siapa Ming kesini?" Sahut Hayoung sedikit gagap
"Oh ini sama Mina, mau nemenin dia beli buku buat kelasnya gitu!"
"Oh gitu"
"Lu sendiri kesini sama siapa, dan ngapain?" Tanya mingyu yang memperhatikan Hayoung yang sedari tadi kikuk dan mematung
"Hehe sendirian aja ko, mau beli ini nih." Tangannya reflek mengambil buku sejarah
"Lo yakin beli buku itu, itu buku buat anak SD Loh?" Sahutnya sambil menunjuk kearah buku yang dipegang Hayoung
"Eh bukan deng yang ini, yaudah ya Gyu duluan dadah!" Sahut Hayoung yang langsung menarik buku novel dari rak sebelah kanannya dan berlari ke kasir demi menyelamatkan dirinya dari pertanyaan yang tidak diharapkannya.