Deru panas menyelimuti kelas ipa dua, sejak sejam yang lalu. Padahal AC kelas mereka semuanya total ada empat buah dimasing-masing tepi kelas hidup semua.
Apakah musim panas akan tiba? Atau tidak sebaliknya, hanya firasat kami saja.
"eh, ke lab komputer yuk, ngadem." kata yuju yang sedaritadi tangan manisnya tidak berhenti mengibaskan buku paket tebal matematikanya.
Rose yang mendengarnya hanya bergeleng kecil, karena menurutnya kelasnya dan lab komputer sama halnya, cuma bedanya lab nambah dua porsi AC, "Ke mall aja kek yuk, atau ke indomaret adem tuh!" ajak rose sambil membuka kancing kerah bajunya dan memasukan udara kipas portable ke dalamnya, "nah gini kan adem" gumannya sambil menikmati desiran angin yang masuk lewat celah kerah bajunya.
"ngapasih ke mall, masih pelajaran bego. Ntar dihukum mau?" kata jiho yang lagi menguncir rambutnya karena kegerahan.
Entah kenapa mereka semua merasa kegerahan, tapi teman yang lain seperti saerom, gyuri, dan miyeon tidak merasa gerah sama sekali.
Disisi lain miyeon hanya mengeleng sambil menyeletuk sedikit, "banyak setannya kali lo semua" katanya sambil tertawa kecil.
"yeh, setan-setan dari mana? Gue mah rajanya setan" kata yuju disertai tawa teman sekelasnya saat ini.
Jam berlalu sangat cepat, sampai istirahat pun tiba. Mereka seperti biasa ke tempat langanan mereka yaitu kursi paling pojok dan panjang supaya tim mereka kumpul semua dalam satu kantin, tim gosip maksudnya.
Mereka semua ribut nanyain mau pesan apa, mau minum apa, mau duduk dimana, ada yang berisik karena kegerahan dan sebagainya
"dah chan, lu sama miyeon pesenin kita makanan nih, sama minuman yang dingin. Berhubung miyeon gak kesetanan kayak kita" kata binnie yang sedaritadi berebut kipas portablenya rose sama jiho.
"iya chan, bilangin batu esnya yang banyak!" tambah jiho sambil mengacungkan jempolnya.
Bangchan yang melihat ekspresi jiho saat ini hanya terkekeh dan tertegun, coba aja dia diberi kesempatan untuk menjadi bagian kecil dalam hidup sang gadis ini, nyatanya tidak sama sekali.
"eh chan, ayo bengong aja!" kata miyeon yang sukses membuat lamunan bangchan mengenai cinta pertamanya buyar.
"eh? Iya-iya!" bangchan langsung melangkah menyusuri miyeon dan menuju mamang bakso dan memesan beberapa mangkuk serta es teh manis disana.
Setelah selesai membayar, bangchan membawakan mangkuk berisikan bakso. Sedangkan miyeon membawa es teh, karena kata bangchan "biar yang berat gue aja, lu yang entengan".
Sesampainya dimeja mereka, habis diserbu oleh teman-temannya terutama geng cewe-cewe rame. Tumben aja ini miyeon sang penduduk baru diajak ke kantin dengan mereka, berbeda dengan gyuri dan saerom yang sibuk sama dunianya masing-masing yaitu yang satu perpustakaan, dan yang satunya merupakan anggota osis bersama kekasihnya binnie.
"mi, maaf ya kalau ngerepotin. Dan maaf juga kalau makan siangnya keganggu sama setan-setan kayak dia" kata bangchan sambil nunjuk yuju dan kawan-kawan
Yuju yang enggak terima langsung ngelempar tisu ke bangchan, "yeeeh ngandi-ngandi aja lu!"
Miyeon cuma ketawa-ketawa aja sekarang, karena ia masih proses membaurkan dirinya ke teman-teman barunya ini.
"ohiya yeon, lu udah kenal kita-kita semua belom? Gue yakin pasti ada yang belom lu kenal" kata mingyu sambil nyedot estehnya hayoung, soalnya punya dia udah abis.
Hayoung yang nyadar estehnya diminum, langsung ngamuk, "woy itu es gue!" katanya sambil nempeleng kepala mingyu.
Miyeon hanya memaklumi saja tingkah temannya saat ini, "oh itu— sebenernya iyasih, gue cuma kenal beberapa aja!" katanya sambil mengaruk-garuk kepalanya padahal tidak gatal.
"oh yaudah, nanti juga lama-lama kenal. Siapa tau bahkan cinlol ciaah" kata hayoung yang disertai jitakan dari mingyu.
Hayoung meringis kesakitan karena ulah mingyu, biasa tom and jerry kelas ipa dua enggak ada akurnya kecuali persoalan kelas mereka terkait guru-guru.
"mau cinlol sama siapa emang dia?" kata binnie
"ada pokoknya gue udah nyiapin" kata yuju
"bah, serem bener disiapin" kata hyunjae
"udah hyun, ntar juga tau lu maksud gue" kata yuju
Mereka cuma manut aja apa yang dibilang yuju, sebenarnya mah tau juga enggak siapa yang dimaksud.
"ohiya mi, nanti pulang sama siapa?" kata jiho sambil makan kerupuk yang ada dibaksonya.
"oh... Biasa kaya waktu itu sama gojek" katanya diselingi menyuap santapan siangnya.
Mereka yang berencana menjodohkan miyeon dan bangchan, punya ide bagus. Yaitu suruh saja bangchan dan miyeon pulang bareng, "ih bahaya tau mi pulang sama gojek, ga selalu gojek ada yang baik, mending juga sama bangchan" kata hayoung, "kaya waktu kemarin itu kan juga sama bangchan selamet kan? Ga diapa-apain kan?" Tambahnya.
"ih apaan si young, ngapain juga gue ngapa-ngapain anak orang" kata bangchan
"ya siapa tau kan chan, gimana yeon. Mau gak? Chan gimana, keberatan ga? Kasian temen lu dia belum terlalu kenal daerah ini ntar diculik aja" tambah hayoung sambil meyakinkan bangchan
"yaudah iye-iye" bangchan setuju tanpa memprotes omongan temannya ini, miyeonpun nampaknya tidak bisa mecegahnya karena kalau dipikir-pikir lumayan juga kalau pulang bareng teman sekolah.
Disisi lain, tepatnya geng cewe-cewe diam-diam tersenyum kagum dan ingin selebrasi rasanya. Trik perdana mereka mulus, tinggal lakukan selangkah demi langkah untuk kejayaan temannya yang sedang bersedih hati ini, semoga cepat bermekaran seperti sebelumnya.
"young, nanti temenin gue yuk beli perlengkapan kelas, kan lu bagian kordinator kelas" kata mingyu sambil mengipas-ngipaskan dirinya dengan kertas bekas gorengan.
Hayoung yang lagi menikmati kipas dari buku paket yang sedaritadi ia dan yuju bawa terhenti aktifitasnya, dan menoleh kearah mingyu, "beli apaan?" tanyanya.
"itu disuruh sama pak chen, udah lu temenin gue aja"
"iya deh. Tapi beliin gue es, panas banget soalnya hawanya" kata hayoung disertai bangkit dari kursi kantin dan menuju kelas bersama teman-temannya karena bel istirahat telah usai.