Sedang asik-asiknya makan ciki, ngeributin rose—minghao yang masih gak akur karena duit lima ribu, ada yang sibuk liatin baju yang dibeli samaan, ada juga yang molor sampe ada yang sibuk modusin kaka kelas kayak lisa.
Binnie yang sedari tadi celingak celinguk ngitungin temen-temennya merasa ada yang kurang
Tapi ia lupa siapa yang kurang, diinget-inget lagi nama temen-temennya satu persatu.
Terkejutlah ia, miyeon menghilang!
"WOI ANJIR MIYEON ILANG!" heboh binnie menghentikan aktifitas mereka semua atensinya tertuju ke binnie
"lo gimana sih ming ketua kelas, anak ilang gak ada yang tau?" omel hayoung sukses bikin mingyu planga-plongo, "buruan telepon miyeon, gak lucu ya kalau miyeon ilang dibandung nanti mau bilang apa gue sama pak chen"
Diteleponlah miyeon, tapi teleponnya tak kunjung diangkat, mereka semua gemeter dan kawatir— takut si cantik miyeon nggak ketemu
Apa jadinya kalau hilang,
Apa jadinya kalau mereka dimarahi,
Apa jadinya...."Duh gimana nih, gak diangkat" kata jiho sambil mencoba berulang-ulang panggilan teleponnya, "coba deh pake hp lo nyambung gak?" tanya jiho
"ngga ada sinyal ho!" jawab lisa mengacak rambutnya frustasi
"gimana dong ini temen kita" ucap yuju udah modar-mandir kayak tukang parkir
"coba lo telepon cowo-cowo yang belum balik ke bus, siapa tau ketemu sama miyeon" tambah yuju kembali
"oke bentar gue nelponin winwin" ucap hayoung sambil mengetikan nomor winwin
Hayoung pun menelpon winwin yang notabennya belum kembali ke bus karena hujan diluar, teleponnya untungnya diangkat
"win, halo assalamualaikum"
"waalaikum salam, kenapa young?"
"liat miyeon gak? Dia belum balik sendiri nih, aduh gue takut. Lo ada ketemu dia gak?"
"......young are you seriously?"
"iya, gila masa gue boong! Ih bantuin cari winwin"
"oke nanti gue kabarin kalo liat"
Sambungan telepon diberhentikan, hayoung mencoba menelpon satu lagi yaitu bangchan, setelah 25 menit mikir siapa aja yang masih diluar selain winwin
"assalamualaikum channya aku"
"waalaikum salam, ada apa young?"
"CHAAAAAN, MIYEON ILANG HUHU. LIAT MIYEON GAK?"
"Hah? Ilang apaan? Orang bocahnya ada nih lagi makan sate"
"ASTAGFIRULLAH ALADZIM MIYEON, GUE CARIIN DARITADI TAU NYA LO MAKAN SATE! YAALLAH GUE TUTUP DEH YA!"
akhirnya hayoung menutup paksa telepon itu, bangchan disebrang sana kebingungan sama tingkah nih anak yang menelpon, di bus udah rame banget mondar-mandir nunggu respon dari miyeon yang ditelepon jiho, dan bangchan yang ditelepon oleh hayoung.
"guys, miyeon ketemu" kata hayoung sambil menaruh ponselnya ke kantung bajunya.
"hah dimana?" ucap temannya kompak
"sama chan, lagi makan sate. Kampret kan? Mana misah gak bilang-bilang tadi huhu ampir jantungan gue" tambah hayoung
Temennya seketika ber-oh ria, "tuh bocah kalo mau pdkt gak usah bikin panik sekelas apa sih?" jawab gyuri
"tau, omelin aja jul. Gue mah iklas temen-temen diomelin sama lu haha" ketawa renyah yuju
Setelah 10 menit, miyeon pun datang bersama bangchan dan winwin menyusul dibelakangnya.
Miyeon pun memberikan beberapa bungkus sate kepada teman-temannya
"loh kalian kenapa, kok pada lecek mukanya?" tanya miyeon
"lo pikir aja sendiri, yeon" jawab ketus keluar dari mulut yuju.
"hehehe maaf deh, pasti gara-gara gue ya?"
Saerom pun mengangguk, soalnya yuju gak ngerespon dia lagi ngambek, "makanya yeon lu kalo mau misah bilang-bilang, gak liat noh ciwi-ciwi sampe marahin mingyu gara-gara lu ilang" kata saerom
"maaf deh, gue tadi ketemu bangchan lg makan sate, terus gue kepengen makan itu juga, eh yaudah akhirnya gue makan sate tanpa ngasih tau kalian, gue pikir kalian liat gue melipir kesana" jelasnya
"udah-udah, sekarang intinya udah balik. Udah lega gue" ucap hayoung
"chan, makasih ya?" kata miyeon sambil tersenyum
Chan mengangguk dan membalas senyum miyeon, "sama-sama, lain kali jangan gitu lagi ya yeon? Kasian temen-temen" sambil menunjukan deretan gigi lucunya didepan miyeon
Miyeon dalam hati pengen teriak gemes, tapi harus stay cool. Disisi lain temen-temennya udah batuk-batuk gajelas padahal keselek juga enggak.