Hell (1)

944 126 25
                                        

Yunho membuka matanya dan merasakan pening yang luar biasa hingga pandangannya pada satu titik buram

"Aku masih di tempat ini? Yang benar saja. Ku kira aku hanya bermimpi" gumam Yunho.

Yunho kaget saat dirinya berada dalam posisi terlentang dan di ikat kedua tangan dan kakinya pada tempat yang berbau anyir.

Dia meronta-ronta agar tangan dan kakinya terlepas tetapi ia merasakan pegal dan sakit pada kaki kanannya.

"Jangan terlalu banyak bergerak. Peluru dalam daging kakimu bisa masuk lebih dalam nantinya" ucap san yang tiba-tiba berada di dekat Yunho.

Yunho lalu terkejut dan menatapnya tajam. "Mau kau apakan aku!? Lepaskan!" Ucap Yunho.

"Baik. Akan aku lepaskan nanti setelah lukamu hilang oke?" Ucap san mengelus rambut Yunho sambil tersenyum lebar.

"Sebentar ya... Aku akan panggilkan bos dulu untuk menyembuhkan lukamu" ucap san pergi dan tak lama hongjoong dan beberapa orang datang membawa peralatan yang membuat Yunho berpikir keras.

"Aarrgh! Lepaskan! Mau apa kalian?" Ucap Yunho panik. "Tidak akan lama kok dan sakitnya hanya sekali" ucap san membelai lembut Yunho.

Lalu hongjoong mengasah pisau pada batu yang ia pegang. Yunho hanya berdoa dan meronta.

Beberapa orang itu memegang tubuh Yunho dan kedua kakinya. Entah apa yang dilakukan hongjoong. Yunho hanya merasakan sakit yang luar biasa pada kakinya.

"AAARRGGHHH!! SAKIITT!!" Yunho berteriak sambil memohon untuk jangan lakukan itu. Keringat mulai membasahi wajahnya dan mungkin cairan merah kental mulai bercucuran di kaki kanannya.

"Berhentilah bergerak, nanti pisau ini bisa merobek kulit mu lebih lebar" ucap hongjoong yang terus fokus pada pekerjaan nya.

"Mmhh.. aarrghh!! Hentikan! Kalian gilaa! Mau apakan aku!?" Ucap Yunho memejamkan matanya dan menahan rasa sakit itu.

"Sudah aku bilang. Menghilangkan lukamu dan sakitnya sekali" ucap san yang berada disisi Yunho.

"Yap dapat!" Ucap hongjoong memegang sebutir peluru yang berwarna merah karena darah.

Yunho terengah-engah dan berkeringat di wajah dan lehernya.

"Ini belum berakhir" ucap hongjoong mengikat kaki Yunho dengan erat membuat Yunho kembali berteriak.

"Sssttt sudahlah.. jangan berteriak, Ini sudah beres. Tunggu lukamu kering dan kau bisa berjalan minimal sekitar 2 Minggu" ucap hongjoong pada Yunho.

Yunho tak bisa berucap dan masih terengah-engah "kau mirip seperti seme yang gagah saat bercinta, sangat seksi dengan keringat dilehermu. Kau tau itu?" ucap san mengelap keringat Yunho dan mencium keningnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku harus keluar dari tempat neraka ini. Aku harus bisa berjalan walau aku pincang sementara seperti ini" pikir Yunho saat dirinya di pindahkan ke ruangan sama dengan hyunjin.

"Ppsstt! Hey kau" ucap Yunho lirih pada hyunjin yang seperti tertidur. Lalu hyunjin menengok ke arah Yunho.

"Kau masih bisa bertahan? Aku ingin bicara dengan mu" ucap Yunho merangkak kearah hyunjin yang sedang di sandra.

"Kau pasti ingin bebas dari orang orang yang gila itu kan? Kau dan aku adalah polisi. Mari kita rencanakan sesuatu agar bisa bebas" ucap Yunho.

"Aku sangat ingin bebas. Tapi kau bisa lihat aku kan? Lemas dan lemah seperti ini" ucap hyunjin serak.

"Hei lihat aku. Kau hanya dehidrasi dan itu bisa di tangani. Sekarang kita bangun rencana untuk bebas" ucap Yunho memegang bahu hyunjin.

"Aku tidak yakin besok aku masih hidup atau tidak coba liha--"

"Sstt! Stt! Jangan berbicara seperti itu. Kau sangat pesimis. tuhan membenci orang yang mudah menyerah kau tau itu? Sekarang kita berdoa dan berusaha" ucap Yunho.

"Aku tidak percaya tuhan saat keadaan seperti ini. Coba lihat mayat yang di gantung ini. Mereka mencoba kabur lalu berakhir mati" ucap hyunjin mulai berkaca-kaca.

"sudahlah... Aku tau kau takut, aku tau kau tersiksa. Tapi apa salahnya jika kita mencoba? Gagal tidaknya hanya tuhan yang tau" ucap Yunho memeluk hyunjin.

"Lalu, apa rencana kita?" Ucap hyunjin dengan hidung merah karena menangis.

"Saat aku di bawa ke tempat ini, aku memakai alat penghubung dan GPS kecil yang menempel pada bajuku. Alat penghubung ku dirampas oleh san dan GPS yang aku pakai aku tempelkan pada baju yang san kenakan. Jadi, kemungkinan besar bala bantuan akan datang dan kemungkinan kecil bagi kita untuk melewati gangster ini" ucap Yunho.

"Kau sangat cerdas. Lalu apa tugas untukku?" Ucap hyunjin dengan mata yang berbinar.

"Pertama, apa kau tau siapa yang memegang kunci sandraan mu? Kedua, apa kau tau siapa yang memegang semua kunci tempat ini?" Tanya Yunho.

"Tentu saja san tuan" jawabnya.

"Tolong jangan memanggil ku dengan sebutan tuan. Aku bukan senior" ucap Yunho.

"Aku tidak keberatan jika memanggil mu tuan. Sepertinya kau lebih dewasa dari aku dan sikap mu juga seperti tuan Wooyoung. Aku sangat merasa terhormat jika aku dijadikan rekan mu" ucap hyunjin polos.

Yunho hanya tersenyum saat hyunjin mengatakan nama Wooyoung. "Kau benar! Kita pakai cara tuan Wooyoung".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sangad panjang hingga ada chapter berikutnya hehe. Wait yaaa

ATEEZ [Am i a criminal?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang