world change begins

1.4K 163 6
                                    

   Periode menyambut calon gubernur baru adalah hal yang dinantikan oleh para rakyat. Hal besar ini tak mungkin bisa di lewatkan bagi mereka.

Mereka berkumpul di pusat kota sambil mengangkat banner dan properti lainnya yang bertuliskan nama gubernur baru.

"Kita telah dalam inti acara yang sangat di tunggu-tunggu. Perkenalkan gubernur baru kita Choi Siwon!". Ucap anggota politik bernama Leeteuk.

Lalu mereka bersorak gembira "selamat siang rakyatku, pertama-tama terimakasih atas dukungan kalian untukku. Banyak hal yang aku hadapi yang terkadang membuat ku patah semangat. Tetapi saat kalian memberi ku support positif disitulah aku merasa berenergi tinggi. Sebagai kepercayaan kalian terhadapku, aku akan memimpin kalian dengan caraku. Terimakasih semuanya" ucap gubernur Siwon.

  Anggota keamanan mengelilingi sang pemimpin untuk berjaga dan sebagai bodyguard. Seperti yang dilakukan Wooyoung saat ini.

Ia berjaga bagian luar dan mengawasi dari kejauhan dengan berpakaian sangat rapih.

Saat sedang asik mengecek lensa kamera khususnya, ia di kejutkan dengan senjata senapan yang mengarah ke sang gubernur.

Zoom dan terus zoom agar ia tau siapa yang memegang senjata mematikan itu.

"Ooh.. tak hanya jadi kelelawar. Kau juga beraksi siang hari seperti badut" gumam Wooyoung sambil menghampiri orang itu yang sedang berada di atap gedung balai kota.

Ia menekankan sebuah alat yang terhubung pada rekannya agar mengikuti keberadaan nya.

Menyamar, tentu saja hal sangat penting. Lalu ia membuka jasnya yang ia kenakan dan berlaga seperti orang normal.

Saat Wooyoung menaiki tangga terakhir ia di kejutkan dengan sebuah stik bisbol mengenai leher belakangnya. Karena reflek ia merebut stik itu dengan trik tangannya dan memukul balik kaki orang tersebut dan mendorong nya.

"Ah tuan, hentikan! Ini aku Yunho"
Ucap orang itu memohon agar tidak kembali di pukul.

"Kenapa kau memukulku bodoh!? Sedang apa kau disini?"

"Maafkan aku tuan ku kira kau orang asing yang menguntit ku.. sstt diamlah aku tau kau mengincar orang itu" ucap Yunho yang menunjuk pada orang yang akan di hampiri Wooyoung.

Wooyoung mengendap-endap dari arah belakang. Belum sempat ia sampai ada sebuah peluru yang melintas di pinggir wajahnya. Sontak ia berguling menghindar dari arah tersebut entah siapa dan dari mana asal peluru tersebut.

Merasa terancam Wooyoung mengeluarkan sebuah pena yang dapat mengeluarkan peluru seperti pistol namun tidak berbahaya dan memiliki bius.

Ia mengarahkan pada orang yang memegangi senapan tadi. Lalu Yunho membantu merebut senjatanya dan memukulkan pada pundaknya hingga pingsan.

"Kami datang tuan" ucap mingi yang diikuti seonghwa sambil terengah-engah.

"Sudahlah, kalian terlambat. Lain kali jika ku sudah memanggil cepatkan langkah kalian. Untung saja aku tidak mati tadi". "Bawa dia" ucap Wooyoung memerintah sambil menunjuk pada seorang yang pingsan karena obat bius dan sedikit pukulan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

  "Pembunuh bayaran rupanya? Cepat katakan siapa yang menyuruhmu!?" Sentak Eden pada seseorang yang tadi di bawa oleh Wooyoung.

Kini mereka sedang di interogasi sama seperti jongho kemarin.

"Apa kau tidak lelah terus aku tampar? Apa nyawamu sebanding dengan lembaran uang?" Kini Eden marah dan menampar orang itu untuk terakhir kalinya.

"Baiklah aku menyerah, tapi kau harus janji tidak akan memenjarakan aku setelah aku jawab" ucap orang itu sambil menunduk.

"Jika kau takut di penjara, kenapa berulah!? Kau ingin bermain-main dengan aparat kepolisian?!".

"Aku mempunyai anak dan istri. Jadi diamlah dan dengarkan penjelasan ku"

Wooyoung yang melihatnya hanya mencoba menyimak percakapan mereka.

"Maaf menyela. Anda bilang dia pembunuh bayaran tuan? Hhmm.. apakah ada hubungannya dengan hilangnya hyunjin dan mayat security itu?" Tanya Wooyoung.

"Siapa maksudmu? Aku hanya di bayar untuk membunuh dan tidak tau apa masalah mereka bukan di bayar untuk membongkar rahasia dan kalian disini hanya menanyakan siapa yang menyuruhku itu saja, jadi jangan sembarang menuduhku!".

"Lalu... Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Wooyoung sambil mendekatkan wajahnya.

"Dengar, aku tau nyawaku tidak sebanding dengan lembaran uang. Tapi kalian harus mengerti ada 2 orang yang aku cintai dan harus terpenuhi. Jadi tolong jangan penjarakan aku setelah ini" ucap orang itu sambil menjatuhkan butiran cairan bening.

"Aku di perintah oleh 'pirate king' untuk menembak sang gubernur tepat mata kanannya dengan bayaran yang cukup besar. Aku tidak akan beri tau siapa orang itu, aku hanya bisa menyebutkan nama gangster nya". Lanjutnya.

"Tak masalah, karena ku tau siapa yang akan aku introgasi setelah ini" ucap Wooyoung.

   Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mendengarkan percakapan mereka di balik pintu besi yang seharusnya Endap suara sambil mengepalkan tangan dan smirknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf kayanya gak akan setiap hari buat up karena author butuh inspirasi baru :')

Btw thanks kalian yang ngikutin ceritaku sampai sini!!! Arapyu❤

ATEEZ [Am i a criminal?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang