Next

891 115 12
                                        

Perayaan tahun baru telah tiba. Orang-orang mengadakan festival yang cukup meriah di kota ini. Mereka mempersiapkan kembang api untuk menyambut malam tahun baru dan kelap kelip lampu yang indah di setiap jajaran jalanan kota ini dan juga beberapa kios bazar yang ikut meramaikan suasana.

Tak hanya masyarakat biasa yang ikut merayakan. Wooyoung dan beberapa anggota polisi ikut menikmati istirahat malam nya. Mereka memilih tempat makan di pinggiran jalan sambil bersulang. Jarang sekali Eden ikut serta dalam makan malam bersama, Eden beralasan ingin menghilangkan penat sambil mengobrol santai dengan anggotanya.

"Chears!!" Teriakan para polisi sambil mengangkat gelas mereka. "Sebaiknya kalian jangan minum terlalu banyak, masih ada tugas untuk kalian" ucap Eden sambil meneguk alkohol berukuran Gelas kecil.

"Silahkan^^" ucap 3 pelayan wanita sambil menaruh beberapa makanan pesanan mereka. Lalu mereka makan dengan lahapnya.

"Tuan, bolehkah aku mencurigai orang yang lalu lalang disini? Aku berfirasat ada orang yang kita cari disini" bisik mingi di sebelah Wooyoung.

"Hey hey jangan tegang begitu. Kita disini untuk menikmati makan malam dan beristirahat sejenak kan?" Jawab Wooyoung sambil sibuk melahap daging asapnya.

Changbin yang mendengarnya langsung menatap Wooyoung dengan bingung. "Oy kau tuan. Kenapa kau sangat santai? Apa kau tak khawatir dengan kondisi teman mu?" Ucap changbin dengan sedikit berbisik.

Wooyoung langsung berhenti mengunyah "jangan berpikir aku tak peduli. Aku hanya tak ingin orang orang disini tau dan jika benar ada orang yang kita cari mendengar percakapan kita maka akan kacau semuanya" jawab Wooyoung dengan wajah datarnya.

Setelah mereka menyelesaikan makannya pawai budaya dan unik melewati tempat mereka berkumpul. Semakin malam semakin ramai rasanya lalu pandangan mereka terfokus pada pawai itu. Tiba-tiba Wooyoung merasakan sakit pada kepalanya.

"Kemari Wooyoung! Kau harus melihat ini. Ada orang dengan loreng di mukanya. Sepertinya dia badut"

"Hyung?" Lirih Wooyoung sambil memegang kepalanya dengan tangan kanannya.

"Ada apa? Bukannya kau menyukai pawai festival? Ayoklah kemari" (sambil mengulurkan tangannya)

"Hyung!!?" Wooyoung seperti melihat bayangan Kaka nya di tengah pawai itu.

"Tuan!!" Teriak mingi sambil menghampiri Wooyoung yang sedang memegangi kepalanya. Saat mingi merangkul Wooyoung bermaksud menuntun, Wooyoung segera menggelengkan kepalanya.

"Ada apa tuan!?" Tanya mingi panik.
"Hah? Apa? Kenapa?" Tanya Wooyoung kebingungan. "Ck! Sudah kuduga anda terlalu memaksakan diri untuk bertugas" ucap mingi.

"Apa yang kau katakan? Aku baik-baik saja Sepertinya aku hanya kelelahan. Sudahlah, aku ingin duduk" ucap Wooyoung lalu memperhatikan seonghwa yang mengoceh sendiri akibat pengaruh alkohol.

"Hey kau. Tidak mendengarkan komandan ya? Jangan terlalu banyak minum. Nanti kau bisa sakit" ucap Wooyoung pada seonghwa.

"Hai tuan Haha ternyata kau, kemana yang lain? Hanya kita berdua ya? Baguslah ehehe" ucap seonghwa menghampiri Wooyoung yang sedang duduk sambil berjalan dengan pontang panting.

"Apa kau tau? Aku menyukaimu. Jahat sekali kau selalu mengabaikan ku. Aku senang jika kau memberiku tugas banyak dan aku bisa selalu disisi mu. Kau jahat mengizinkan yeosang menjadi asisten mu harusnya aku yang ada di posisi yeosang. Haaa tuaann kenapa tubuh mu seksi? Aku tak pernah melihat kau menyentuh sedikit pun tubuh wanita. Sepertinya kau menyukai sejenis hihihi" ucap seonghwa ngawur dengan wajahnya yang memerah dan mata sayu nya menatap Wooyoung seakan berkata (aku menginginkan mu).

Wooyoung yang mendengar perkataan seonghwa langsung mundur tiga langkah darinya dan memalingkan wajahnya. "Menjijikkan sekali pikiranmu itu bodoh! Mana mungkin aku menyukai mu juga!? Enyahlah!" Ucap Wooyoung sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Mingi!! Bawa pulang temanmu! Dia terpengaruh oleh alkohol sangat berat" ucap Wooyoung memanggil mingi.

"Hee!? Kau menyuruh nya untuk membawaku pulang? Tidak Wooyoung aku ingin bersamamu" ucap seonghwa sambil tiduran di meja makan. Seolah tak peduli dengan sekitar seonghwa terus merengek seperti wanita saat mingi mencoba membopong nya.

"Oiii ada apa ini? Kau sangat sakit seonghwa. Ayok pulang. Hey changbin bantu aku menggendongnya" ucap mingi, lalu changbin menghampiri seonghwa.

"Astaga... Kacau sekali seonghwa jika terpengaruh alkohol. Sebaiknya aku menjauhinya jika sedang bersulang bersamanya" lirih Wooyoung

.
.
.
.

Kondisi seonghwa saat ini tak karuan. Ia terus menyebut nama Wooyoung dan Wooyoung. Membuat mingi dan changbin menaikan sebelah alisnya. "Sudah kubilang jangan Terlalu sering menonton gay cabul! Kau bodoh sih" celetuk mingi yang sedang menggendong seonghwa di sebelah kanan.

"A-apa!?? Kalian selalu menonton plus plus? Tidak tidak!! Aku menyukai itu tapi tidak dengan sejenis. Ya ampun.... Dugaan ku benar. Virus gay di negara kita menyebar cepat. Aku tidak terlalu menyalahkan kalian sih. Itupun hak kalian juga" ucap changbin di sebelah kiri seonghwa.

"Oy! Oy! Jangan samakan aku dengan seonghwa. Aku berbeda dengannya aku menyukai wanita bodoh! Ah sudahlah. Percakapan kita konyol!" Ucap mingi mengakhiri percakapan sambil memasukkan seonghwa kedalam mobil miliknya lalu mengantarkan seonghwa ke apartemen milik seonghwa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana cara kita bisa keluar dari sini tuan?" Ucap hyunjin lirih

"Sebaiknya kita hati-hati dengan anak buah hongjoong ini. Mereka sangat mahir dalam berakting. Kita juga akan menggunakan itu" jawab Yunho dengan seringai nya.

Tuk
Tuk
Tuk

Suara langkah kaki seseorang seperti menghampiri mereka. Ah tunggu! Bukan seorang, itu terdengar seperti lebih dari seorang.

"Yosh.. bersikap lah biasa saja!" Ucap Yunho bersiap.





Ok mianhae.... Mentoq disini eheekk!
Tunggu next chapter nya yaaa 💛

ATEEZ [Am i a criminal?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang