Wooyoung membawa beberapa mainan kecil dan buku komik anak untuk di donasikan ke panti asuhan. Tadi pagi ia baru membereskan gudang apartemennya. Tak disangka, ia masih menyimpan barang lawasnya. Bukan hanya pergi untuk berdonasi, sebenarnya ia juga sengaja pergi ke tempat itu.
Senyum kepuasan terukir di wajahnya saat melihat anak-anak begitu gembira atas kedatangannya. Sudah lama Wooyoung tak mengunjungi anak-anak panti asuhan ini. Memang, dulu saat Wooyoung baru saja mengikuti seleksi militer, ia sering sekali mengunjungi panti ini bahkan sebelum ia menginjak pendidikan di sekolah menengah pertamanya
Salah satu pengasuh di panti ini telah membantu mengurus atas keperluan hidup Wooyoung, Ia sosok yang bertanggung jawab terhadap peran bagi Wooyoung. Tak ada yang perlu di khawatirkan tentang bayaran. Wooyoung memiliki cukup banyak harta peninggalan keluarganya yang memiliki gelar penting.
Tetapi tanpa di bayar pun sebenarnya sang pengasuh sangat ikhlas dan tulus jika ikut mengurus Wooyoung. Ia merasa terhormat jika dilibatkan dengan keluarga 'Jung'.
"Selamat siang tuan Wooyoung. Lama tak jumpa" sapa wanita paruh baya dengan eyes smile nya.
Lalu Wooyoung menoleh kearah pemilik suara yang tak asing baginya itu.
"Bibi Soohye!" Sontak Wooyoung memeluknya dengan erat. Lalu di balaskan oleh sosok itu.
"Astagaa... Apa kabar mu? Kau sudah besar saja. Aku sangat merindukanmu. Aku turut senang dengan keadaan mu sekarang. selamat, cita-cita mu tercapaikan" ucap bibi Soohye ngebut dan tak ia sadari air mata bahagia jatuh beriringan.
"Aigoo... Bibi masih sama seperti biasanya. Mulai dari mana aku harus menjawab?" Ucap Wooyoung mencubit manja hidung bibi Soohye. Sikap Wooyoung sangat berbeda jika berhadapan dengan ibu ke2 nya ini.
"Aku baik-baik saja, aku juga sangat sangat merindukan bibi. Keadaan ku sekarang berkat campur tangan bibi juga. Terimakasih" lanjut Wooyoung sambil memeluknya untuk kesekian kalinya.
Tak hanya Wooyoung yang merasa nyaman jika berada disisi sosok wanita ramah ini, bahkan anak-anak di panti ini sering sekali merebutkan Soohye jika sedang di les private. Kata anak-anak, sosok Soohye ini memiliki bahasa unik untuk menarik perhatian anak-anak dan tempat yang tepat untuk bercerita.
Wooyoung sosok yang sedikit dingin tetapi memiliki pikiran terbuka, bukan berarti ia orang yang mudah untuk menceritakan tentang hidupnya pada orang lain. siapa sangka kalau ia akan sangat terbuka dan mengeluh jika dengan Soohye. Soohye memang mempunyai daya tarik yang berbeda jika bertentangan dengan anak-anak.
.
.
.Seseorang membunyikan klakson mobil di depan gerbang panti ini. Security disitu langsung membukakan pintu gerbang dan membiarkan mobil mini itu masuk.
Bibi Soohye sedikit terburu-buru menghampiri saat melihat mobil itu memasuki halaman panti dari arah jendela dengan gorden tipis yang tergantung dan meninggalkan Wooyoung duduk sendiri.
Siapa dia?
Wooyoung hanya mengintip dari balik jendela sambil mengerutkan keningnya. Kenapa bibi Soohye sangat akrab dengan orang itu? Sosok muda yang sepertinya berumur tak jauh dengannya.
Sosok itu memiliki lesung pipi dan senyuman khas yang tak pudar sepanjang percakapan dengan bibi Soohye. Serta syal kecil yang di ikatkan menjadi bondu di rambut bergelombang nya.
Wooyoung melangkahkan kakinya menuju dua orang itu dan tak melepas pandangannya pada sosok wanita itu. Lalu mereka tak sengaja melakukan eyes contak.
"Ah tuan Wooyoung, perkenalkan dia 'park seoyun' cucu dari pemilik panti asuhan ini" ujar bibi Soohye yang mengetahui keberadaan Wooyoung.
Gadis itu hanya tersenyum saat melihat Wooyoung menatapnya dan bibi Soohye Secara bergantian. Lalu setengah membungkuk.
"Perkenalkan, namaku Jung Wooyoung. Senang bertemu dengan mu" kini Wooyoung yang sedikit membungkuk. aura Wooyoung berbeda lagi, kini ia terlihat gagah dan berwibawa. Oiya! Jangan lupakan dengan sikap dinginnya. Terlebih lagi ia sedang menggunakan seragam bertugasnya.
Lalu bibi Soohye mempersilahkan seoyun untuk bergabung dengannya dan Wooyoung. Tapi gadis itu menolak, katanya ia masih mempunyai beberapa urusan dan kemari hanya untuk memberikan buku untuk anak-anak panti saja.
.
.
.Bibi Soohye melambaikan tangan kearah perginya mobil milik seoyun dan ada Wooyoung di sampingnya ikut menatap arah mobil itu sampai hilang di hadapannya.
"Kalau boleh tau. Kenapa bibi sangat dekat dengan gadis itu?" Tanya Wooyoung tiba-tiba tapi pandangannya masih terfokus kedepan.
"Dia itu sering sekali datang kesini. Dia sering membantu ku mengajari anak-anak tentang apa yang ia tau di kampusnya, dia sering bermain dengan anak-anak. Dia cucu dari pemilik panti ini tapi dia juga sangat peduli dengan keadaan Disini. Anak baik dan cantik sepertinya sudah jarang di temui di jaman sekarang" jelas bibi Soohye
"Hhhmmm begitu"
"Kenapa kau menanyakannya? Kau tertarik yaa??" Canda bibi Soohye
"Apa? Hahaha tidak.. bibi ini bicara apa. Apa salahnya jika aku bertanya" ucap Wooyoung sambil mengelus leher belakangnya.
"Hahaha maaf maaf. Aku hanya bercanda. Ngomong-ngomong, kau tak pernah membawa wanita di hadapan ku. kau sudah punya pacar ya? Jangan-jangan kau menyembunyikan sesuatu di belakang ku" celetuk bibi Soohye dengan nada mengejek
"Aahh bibi ini..."
"Hahahaha"
.
.
.
.
.
.Hore aku bisa update lagi eheheh. Btw chapter ini masih ada kelanjutannya loohh....
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ [Am i a criminal?]
Random(selesai) "Am i a criminal?" "cihh! kurasa tidak. hidup kan sekali... jangan sia siakan hidup mu, marilah kita berbrutal ria bersama agar kesan hidup mu ada cerita untuk mu mati nanti" "Kau hidup sekali, bila nanti kau sedang berbrutal ria dan mati...