Standby

807 104 9
                                        

Wooyoung masih melihat mobil Seoyun yang mulai menjauh. Setelah pandangan di depannya mulai menghilang, lalu ia masuk ke dalam mobilnya.

Saat di dalam mobil, ia terdiam sejenak lalu menyandarkan kepalanya di jok belakangnya. "Tindakan apa lagi yang harus aku lakukan untuk Yunho dan hyunjin?" Batin nya.

Ddrrt drrrt

Ponsel nya tiba-tiba bergetar menandakan panggilan masuk. Tapi saat ia melihat layar ponselnya, nomor yang tak di kenal sedang memanggil nya.

"Ya, halo?"

Tidak ada jawaban

"Halo, siapa ya?"

Suara desahan nafas

"Tolong jangan bermain-main denganku"

"HaHaHaHa"

Sontak Wooyoung terkejut dengan suara di sebrang sana yang tiba-tiba tertawa lepas.

"Aku tau kau sedang frustasi saat ini" ucapnya.

"Oy! Siapa ini?" Wooyoung mengerutkan keningnya dan diam serius mendengarkan orang sebrang sana.

"Jangan terlalu berpikir keras tentang rekan mu. Kau hanya harus membayar ku agar rekan mu kembali. Tapi sebelum itu, aku ingin bermain bersama mu. Ingat, hanya bersama mu"

"Untuk apa aku harus membayar mu? Apa kau pikir kau itu pengasuh nya mereka? Haha lucu sekali kau ini. Kau mencoba meneror ku dengan kata kata yang belum matang? Yang benar saja. Kau seperti membujuk anak kecil dengan permen" ujar Wooyoung memancing nya.

"Jangan meremehkan ku! Setelah luka tembak rekan mu di kakinya oleh anak buah ku, aku telah merobek luka nya agar rekan mu pincang. Dan juga rekan satu mu yang tak berguna itu telah mengalami kerusakan mental"

Wooyoung terdiam dan berpikir. Kenapa orang ini mengetahui kronologi rekan nya? Siapa dia?

"Hey kau! Apa kau 'pirate king'? Sialan, apa yang kau lakukan pada rekan ku? Jangan mempermainkan ku" ucap Wooyoung sedikit menyentak.

"Hahaha bodoh! Polisi bodoh. Begitu panik kah kau? Aku hanya ingin memberitahu, jika kau meremehkan ku. Permainan kita akan di mulai"

"Dan satu lagi, kau akan mencari ku untuk menemukan rekan mu, tenang saja... Rekan mu itu orang yang cukup kuat, dia akan baik-baik saja selama kau menyetujui syarat ku"

Tuuutt tuut!!

Sambungan terputus...

"Hey kau! Sialan! Biadab"

Wooyoung terus mencoba menghubungi ulang, aneh... Nomor yang tadi meneleponnya tidak tertera di papan panggilan. Bagaimana bisa orang itu menghubungi nya? Kurang ajar! Dia bukan penjahat biasa.

Wooyoung melemparkan ponsel ke jok mobil belakang. Ia mengacak rambut frustasi. Apa apaan Barusan itu? Seseorang Dengan brengsek nya menganggu pikiran nya yang sedang kacau ini.

Ia bergegas pergi menuju komandan nya untuk memberi tau kejadian ini.

.
.
.

Wooyoung menceritakan apa yang ia alami tadi pada komandan nya. Tapi Eden hanya mengerutkan kening mencoba mencerna apa yang Wooyoung katakan. "Apa kau serius? Cerita mu seperti buatan" ucap Eden.

"Kau tidak percaya padaku? Oh ayoklah... Aku rekan mu, sudah berapa banyak kasus yang kita lalui? Kau tidak percaya dengan cerita ku? Jangan mengecewakan ku"

"Kau tak seperti biasanya Wooyoung, kau terlihat berantakan. Pikiran mu sedang kacau, Aku tau itu. Kau seorang yang banyak bicara saat ini. Kau berbeda. Aku tau keadaan saat ini sedang bermasalah. Tapi bisakah kita membahas yang lebih penting?" ucapan Eden menambah beban pikiran dan hati Wooyoung.

"Tuan! Aku mohon percaya pada ku. Aku tau aku sedang frustasi saat ini bahkan aku hampir gila kau tau? Aku tak mempunyai bukti apapun. Demi tuhan nomor itu tidak ada di papan panggilan ponsel ku. Tapi apa yang aku ceritakan benar-benar terjadi" ucap Wooyoung penuh penekanan.

Eden menatap Wooyoung serius. "Maafkan aku. Bukan hanya kau, aku sama stres nya dengan mu. Aku hanya tak ingin menerima informasi tak penting. Tapi sepertinya kau jujur dengan ucapan mu. Untuk memastikan, aku akan meminta bantuan changbin untuk melacak nomor penjahat itu"

Tak butuh waktu lama, hanya selang beberapa belas menit changbin sudah ada di hadapan Eden dan Wooyoung.

"Ada perlu apa kalian memanggil ku? Apa kita akan bertarung melawan gengster itu?" Ucap changbin yang duduk di hadapan Eden dan Wooyoung sambil menatap mereka bergantian.

"Jaga sikapmu saat di hadapan tuan Eden" kata Wooyoung menatap changbin dingin.

Lalu changbin diam dan mempout kan bibirnya kesal.

"Bisakah kau sedikit ramah pada orang lain? Tatapan mu seperti sihir untuk memaksa orang lain untuk diam" ucap changbin mengejek Wooyoung.

Wooyoung hanya menghela nafas pelan dan tersenyum tipis. "Sekarang bisa kah kau diam?"

"Baik, aku akan mulai. Jadi......." Eden menceritakan ulang apa yang Wooyoung ceritakan.

"Kenapa kau tak minta bantuan pada yeosang saja? Dia juga kan ahli dalam bidang ini. Untuk apa ada yeosang di dalam tim mu? Aku kan hanya tahanan disini. Kantor mu akan di cap ilegal jika menjadikan ku rekan mu" ucap changbin merendah.

"Tenang, aku memiliki izin untuk itu. Kau orang yang baik juga ternyata. Hanya saja sikap dan etika mu yang harus di asah agar punya kesopanan" celetuk Eden.

"Yeosang hanya bisa melacak dan menempatkan kami tempat untuk beraksi. Dia hanya tim pemantau" lanjut Eden.

Changbin berkali kali mengotak-atik ponsel milik Wooyoung dan menyelaraskan dengan yang ada di layar laptopnya. Entah apa yang di lakukan changbin. Tetapi sepertinya dia sangat serius.

"Apakah kau mempunyai rekaman percakapan telepon tadi?" Tanya changbin pada Wooyoung

Wooyoung melirik kan matanya keatas mencoba untuk berpikir. Sepertinya ponselnya akan merekam secara otomatis jika ada telepon. Lalu ia mencari di dokumen memori ponselnya dengan teliti.

"Aku menemukan nya!" Ucap Wooyoung

Lalu mereka dengarkan secara seksama.  Tapi hanya bagian ini yang terekam "Hahaha bodoh! Polisi bodoh. Begitu panik kah kau? Aku hanya menyarankan, jika kau meremehkan ku. Permainan kita akan di mulai"

Mereka sama sama bingung apa yang terjadi. Sepertinya permasalahan ini bulat. Mereka hanya harus menyelesaikan urusan dengan 'pirate king'

"Kita tak usah terburu-buru untuk menangani kasus ini. Berpikirlah untuk Strategi kita selanjutnya. Urusan kita hanya satu, 'pirate king' ingat itu. Kita fokus dulu untuk melayani kasus ini" jelas Eden di balas anggukan oleh Wooyoung dan changbin.

.
.
.
.


Tunggu next chapter lagi ya guys!! Jangan lupa vote nyaa! ><

ATEEZ [Am i a criminal?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang