War 1

664 67 4
                                        

Mingi agak kerepotan karena harus melacak denah lokasi gedung ini. Ia baru belajar dua Minggu dengan changbin. Diluar dugaannya, ternyata menjadi pelacak memang sulit untuk mingi terapkan.

"Dimana tempat rahasianya. Apakah sudah ketemu?" Tanya Eden pada mingi yang masih sibuk dengan aktifitasnya.

Mingi tidak menjawab. Ia mulai berkeringat dingin dan menggaruk tengkuknya.

Mereka kini harus bersembunyi dan lebih berhati-hati agar tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka.

Rasanya lebih lemas dari menahan lapar. baru kali ini mingi merasa sangat gugup menjalani misi nya. Karena misi ini bukan main-main. Nyawanya bisa melayang jika ia lengah.

Tambah gugup lagi kalau ia melihat seragamnya dan seragam tim nya penuh dengan senjata dan tujuan awal mereka memang berperang kecil dengan 'pirate king'.

Mereka tau 'pirate king' grup penjahat yang tingkat level kriminalnya tinggi. Jadi tidak ada salahnya kalau mereka memusnahkan semua orang yang berurusan dengan 'pirate king'. Mereka juga harus siap dengan apapun yang terjadi jika mereka lengah dan ceroboh.

"Bersikaplah tenang, Positif thinking dan percaya diri" Eden mengerti perasaan mingi. Jadi ia melontarkan kata-kata yang berharap membuat mingi tenang.

"Kita harus bisa!" Kata-kata Eden sepertinya mulai bekerja lewat telinga mingi. Ia menatap lekat mata Eden dan terlihat jelas ada semangat disana.

Eden tersenyum puas dengan respon mingi lalu ia bergegas mengontrol sekitar.

Saat mingi menemukan jalan untuk masuk ke ruangan rahasia gedung ini, semua polisi mengikuti arah jalan mingi sambil mengawasi sekitar.

Aneh.. kenapa sangat sepi?

Tidak, mereka tidak boleh lengah sedikitpun. Kalau ada serangan mendadak bagaimana?

Ada pintu besi di ujung lorong ini, mingi dibuat bingung untuk kesekian kalinya karena pintu ini memang di pin.

Di pin??

Berarti pintu ini masih digunakan karena kata sandi nya masih aktif, tidak salah lagi kalau memang ada penghuni di gedung tua ini.

Tapi kenapa sepi?

Mereka terkesiap ketika mingi mengobrak-abrik pin dengan sedikit keahliannya dari changbin.

Tin tin tin cekrek!

Dalam hitungan menit mingi berhasil membuka pintunya.

Seperti mendapat kejutan, mereka disambut dengan tiga orang dibalik pintu itu. Masing-masing membawa senjata api membidik kearah mereka.

Keributan dimulai,,,,

Dengan darah segar yang mengalir di pelipis Eden, mereka berhasil melemahkan tiga orang tadi. Entahlah... Sepertinya diantara mereka ada yang sudah beristirahat panjang, entah koma mungkin.

Mingi mendapat luka lebam di sudut bibirnya dan kulit lengan yang sedikit robek karena terkena peluru yang di bidik oleh salah satu ketiga orang itu.

"Tes, tes, apakah disana aman??" Mingi mencoba memastikan lewat sambungan suara pada tim Wooyoung.

Tim mingi mendengarkan secara seksama dari arah sambungan disana. Mereka hanya mendengar suara yang tidak jelas. Tapi sepertinya terhubung pada changbin lalu beberapa lama kemudian tidak aktif.

Mereka yakin kalau tim Wooyoung sama-sama mendapatkan sambutan.

Kembali pada tim Wooyoung~

"Dari GPS yang pernah Yunho pakai sih ada di gedung ini. Tapi sepertinya sinyalnya mulai melemah. Aku akan mengilustrasikan denah nya dulu agar ada jalan untuk menemukan Yunho dan hyunjin" jelas changbin.

ATEEZ [Am i a criminal?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang