"Ka.." Aku menutup mulut tak percaya.
Apa yang harus aku hindari, aku lalui juga.
Kami berdua hanya bisa saling memandang dan sama-sama diam.
Kakiku enggang melangkah masuk, aku masih memandangi Kak Reno.
"Masuk, Sus. Sekalian kenalin ini teman aku, Reno."ucap Adrian.
Kak Reno yang mendengar itu langsung tertawa keras hingga bahunya terguncang.
"Apaan sih malah ketawa-ketawa gitu ?"tanya Adrian
Kak Reno masih ketawa-ketiwi dengan santainya, sedangkan aku hanya menunduk dan tersenyum.
Terlihat jelas kebingungan di wajah Adrian.
"Hey, Bro. Dia Adelia kan ? Putri Adelia Hermawan ?"tanya Kak Reno sambil cekikan.
"Kok tahu nama lengkapnya?"
"Hey,Bro. Bangun. Nama lengkapku siapa, hayo ?"
Adrian masih bingung, bingung tentang situasi ini.
" Reno Putra Her..."dia terhenti sejenak seolah menyadari sesuatu.
Kami berdua tersenyum melihat kekonyolannya.
"Iya,,suster Adelia ini adik semata wayangku."jelas Kak Reno sambil merangkulku.
"Jadi, dia yang kemaren kamu maksud ?"tanya Adrian.
"Iya, dia orangnya. Tapi yah gitu, kemarin dia lagi ada urusan."
Aku hanya tersenyum melihat dia yang masih dengan wajah terkejutnya.
"Jadi, yang mana nih perawat pencuri hatimu ? Seorang CEO muda yang terkenal dingin kepada siapapun, bisa juga diluluhkan hatinya. Saya penasaran, seperti apa sih wujudnya ?"goda Kak Reno.
Perawat ? Siapa yang dimaksud Kak Reno ?
"Reno, ember banget sih."sungutnya.
"Jangan-jangan ..." Reno langsung melirik padaku lalu beralih menatap Reno
"Iya, dia orangnya" ujar Adrian.
Apa? Aku ? Apa dia sedang mempermainkanku ? Mana mungkin dia menyukaiku sedangkan dia sudah memiliki calon istri. Apa dia sudah tidak waras ?
Aku benci situasi ini.
Aku kemudian berlari keluar ruangan. Aku tidak peduli ada Kak Reno disana. Dia sedang mempermainkan aku di depan Kak Reno, kakakku sendiri.
Nafasku memburu. Ku atur nafasku agar normal kembali.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku, akupun menoleh.
"Dokter Farhan ?" Dia tersenyum.
"Hey, kamu kenapa ? Ngos-ngosan seperti baru dikejar hantu saja kamu."tanyanya cemas.
"Ah, enggak apa-apa."jawabku. "Dokter ngapain kesini ?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Aku sekarang ditugaskan disini. Aku dijadikan asisten oleh dokter Antoni. Akhir-akhir ini dokter Antoni sibuk, aku diamanatkan untuk mengontrol pasien-pasiennya."jelasnya panjang lebar.
"Oh, iya. Jadi pekerjaan dokter di kamar bedah gimana ?"
"Tetap berlanjut, aku hanya visit kan disini?"
"Selamat bergabung disini."
"Aku sangat bahagia bisa satu wilayah kerja sama kamu. Dengan begitu, kita bisa tiap hari ketemu kan ?"jawabnya tersenyum.
Heh ? Ngomong apa sih dia ? Belum selesai yang satu, muncul lagi yang lain.
Aku hanya tersenyum. Aku tidak tahu harus bilang apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perawat Hatiku
RomancePerawat adalah pekerjaan yang mulia. Menjadi seorang perawat, adalah suatu kebanggaan bagi Adelia. Ia sangat menikmati pekerjaannya itu. Melakoni pekerjaan yang menghabiskan waktu dengan pasien. Keluar masuk kamar pasien, hanya untuk memastikan mere...