Hari Pertama Sekolah (2)

1.8K 139 1
                                    

Sesampainya di UKS, Yoongi merebahkan tubuh Jihyo di ranjang UKS. Dan mencari kotak P3K, setelah menemukannya cepat-cepat ia mengobati luka Jihyo sebelum ada yang tahu. Saat ia tengah mengobati luka Jihyo ia tak sengaja memandang wajahnya, menurutnya wajah Jihyo telihat cantik walaupun penampilannya yang bisa di bilang cupu dengan kaca mata besar di matanya dan rambut yang di kuncir dua.

Yoongi tersadar dari lamunannya dan segera membereskan barang-barang yang ia pakai lalu mengembalikannya di tempatnya.
Setelah itu ia keluar dari ruangan tersebut.

Kenapa aku jadi memikirkannya, kenal juga tidak. Dia juga sangat norak - batin Yoongi sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

Saat tengah berjalan menuju kelasnya, tiba-tiba ada tangan yeoja yang memegang lengannya.

"Chagia, kok kamu gak jemput aku sih tadi", marah yeoja itu. Siapa lagi kalau bukan Irene kekasih Yoongi.

"Apa sih lepasin gak", ucap Yoongi risih sambil berusaha melepaskan gandengannya.

"Ih, kamu ini kenapa sih selalu aja kaya gini. Kamu gak pernah anggep aku pacar kamu ya, kita udah 1 tahun lho pacaran", ucap Irene kesal atas perilaku Yoongi.

Yoongi pun tak menggubris ucapan Irene dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Irene.

"Yoongiiii", teriak Irene kesal.

SKIP( kelas)

Yoongi berjalan menuju tempat duduknya dan samar-samar mendengar bisikan para yeoja yang tengah memujannya.

"OMG, Yoongi dateng", ucap siswi A
"Ya ampun, keren pake bgt sih bang", ucap siswi B
"Ih jadi pacar ku mau gak oppa", ucap siswi lainnya

Seperti itulah bisik - bisiknya. Yoongi hanya menganggap sebagai angin lalu dan memilih untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda, sampai sebuah tepukan mengganggunya.

"Hey yo, whats up bro. Tidur mulu lo", ucap seseorang siapa lagi kalau bukan Jung Hoseok atau biasa di panggil Jhope oleh Yoongi.
Dia adalah best friend terbaik Yoongi.

"Ck, selalu ganggu gue lo", jawab Yoongi malas dan melanjutkan tidurnya.

Kring.. Kring

Bel masuk pun berbunyi, dan tak lama bu sora masuk bersama murid baru.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Jihyo ayo perkenalkan nama mu", ucap bu sora lembut pada Jihyo.

"Annyeonghaseo, Park Jihyo imnida", ucap Jihyo sembari berbungkuk memberikan salam.

"Nah, Jihyo kau bisa duduk di sebelah Mina", ucap bu sora sambil mejunjuk Mina.

Jihyo pun berjalan menuju meja yang di tunjuk bu sora, saat tengah berjalan ke bangkunya. Matanya menangkap sosok pemuda yang menolongnya tadi, tapi ia terlihat tertidur dengan wajah yang di telungkupkan di bangku.

Lalu ia pun sampai di bangkunya dan duduk, tapi sebelum itu ia samar-samar mendengar bisikan teman-temannya yang tengah membicarakannya dan Jihyo pun melihat mereka dengan tatapan ramah, tapi sebaliknya mereka menatap Jihyo dengan tatapan tak sukannya.

Sebuah tepukan menyadarkan Jihyo, Jihyo pun melihat pelakunnya adalah teman sebangkunya yaitu Mina.

"Hey Jihyo, kenalkan nama ku Myoui Mina", ucap Mina disertai seyuman manisnya.

"Ah, nee nama ku Park Jihyo. Senang berkenalan dengan mu", ucap Jihyo dan membalas seyum Mina.

"Baiklah, sekarang kita teman", ucap Mina mengacungkan jari kelingkingnya. Dan Jihyo pun membalas mengacungkan kelingking dan mereka menyatukannya lalu tersenyum. Setelah itu mereka fokus ke pelajaran bu Yoona.

Syukurlah, masih ada teman yang baik kepada ku tanpa melihat penampilan ku - batin Jihyo.

Kring.. Kring

Bel istirahat pun berbunyi, dan pertanda pelajaran mereka selesai.

"Baiklah, saya akhiri pelajaran kali ini sampai bertemu di jam berikutnya", ucap bu Yoona.

"Nee bu", ucap murid - murid serempak.

"Jihyo-ya, kajja kekantin" ajak Mina pada Jihyo.

"Kajja" jawab Jihyo sembari berdiri dari kursinya.

Mereka pun berjalan kekantin, setelah sampai di kantin mereka memilih tempat duduk dan memesan makanan. Sambil menunggu makanan datang Jihyo dan Mina berbincang - bincang.

"Jihyo-ya, kau tinggal dimana?" tanya Mina.

"Aku tinggal sendiri di apartemen" jawab Jihyo lirih.

"Memangnya kemana orang tua mu?" tanya Mina lagi.

Tapi sebelum Jihyo menjawab, tiba-tiba meja tempat duduk mereka di gebrak seseorang.

Brukh..

Refleks Jihyo dan Mina menolehkan kepala mereka dan mendapati Irene cs yang ternyata menggebrak meja mereka.

"Hei! Beraninya kalian duduk di bangku gue" teriak Irene.

"Tapi ini kan kantin umum, jadi siapa saja boleh duduk disini kan" ucap Jihyo lirih.

"Oo lu udah brani ya sama gue, lo gak tau apa gue siapa? Lo tuh murid baru disini jadi jangan belagu deh!" bentak Irene.

"Jihyo-ya, lebih baik kita pergi saja dari sini jangan ladeni mereka" bisik Mina.

"Tidak Mina-ya, ini kantin milik sekolah. Milik semuanya, bukan hanya milik mereka. Jadi mereka tidak boleh semena-mena" jawab Jihyo lantang.

Irene yang mendengar jawaban Jihyo langsung menariknya pergi, karena sekarang emosi Irene sudah memuncak.

Irene dan temannya membawa Jihyo menuju ke gudang.

"Lepasin" ucap Jihyo berontak.

"Gak semudah itu cupu, lo tuh udah bikin kesabaran gue habis karna selama ini gak ada yang berani lawan gue kecuali lo. Jadi ini hukuman buat lo" ucap Irene kesal.

Sesampainya di gudang Irene dan temannya membawa masuk Jihyo. Dan mendorong Jihyo ke tumpukan kardus.

"Aw" teriak Jihyo kesakitan.

"Gak usah sok makannya lo cupu, jangan belagu deh" ucap Yeri teman Irene.

Jihyo yang masih mengerang kesakitan tak memperdulikan ucapan Irene dan temannya. Tapi sebuah tangan menarik rambutnya keras. Sehingga membuat Jihyo merintih kesakitan.

"Lo tuh udah cupu, jelek, miskin, belagu lagi. Jangan harap hari pertama sekolah lo menyenangkan." ucap Irene yang masih menjambak rambut Jihyo.

Jihyo, hanya bisa pasrah dan menangis, ingin sekali rasanya Jihyo melawan mereka tapi kepalanya terasa pusing lagi dan lukanya itu juga belum mengering. Irene lalu mendorong kepala Jihyo sehingga Jihyo tersungkur ke depan dan bekas lukanya tadi kembali mengeluarkan darah.

Setelah itu Irene dan temannya meninggalkan Jihyo yang tengah merintih kesakitan.

***

Love In BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang