Setelah satu minggu bersama Jihyo dan teman - temanya di Lake Housenya, Yoongi kembali lagi bekerja. Menatap setumpuk berkas - berkas yang harus ia tanda tangani dan ia baca kembali, tentu saja itu akan sangat melelahkan. Baru saja ia tinggal liburan, bagaimana jika ia tinggal selamanya? Tapi untung saja sepupunya itu yang bernama Park Jimin siap membantu seperti janjinya sebelum kembali ke sini.
"Dimana Jimin? Katanya mau membantu?" gumam Yoongi yang masih fokus pada berkas - berkas itu.
Ceklek.
"Hyung" teriak Jimin yang baru datang.
"Akhirnya kau datang juga, cepat bantu aku" Yoongi memandang Jimin dan langsung memberikan setumpuk berkas yang sudah ia tanda tangani. Ia menyuruh Jimin untuk meneliti lagi.
Jimin pun hanya menurut saja, toh ini memang sudah janjinya yang harus ia tepati. Ia memilih duduk di sofa, sambil meneliti Jimin menghubungi seseorang lewat ponselnya.
"Annyeong Mina-ya" ucapnya menyapa Mina. Memang Jiminlah yang sampai sekarang dekat dengan Mina dan satu - satunya orang yang mengetahui nomor ponsel Mina, tak heran jika mereka sangat akrab. Tapi ternyata semua orang belum tahu jika Jimin masih dekat dengan Mina termasuk Yoongi yang sedang memperhatikannya. Dengan sedikit bingung Yoongi menguping pembicaraan mereka.
"Kabar ku baik, kau sendiri?" Jimin tak melihat jika sekarang Yoongi tengah memandangnya. Ia hanya fokus ke Mina yang sudah lama tak pernah bertemu lagi dengannya.
"Jimin?" setelah sekian lama hanya memandangi Jimin, akhirnya Yoongi berani untuk angkat bicara.
"Nde Hyung?"
"Siapa?"
"Oh, ini Mina. Kau ingat kan?"
"Mina?" monolog Yoongi sambil berusaha mengingat - ingat. Memang benar jika ingatannya sudah kembali tapi kan pemulihannya belum terlalu cepat. Maka dari itu jika Yoongi ingin mengingat lagi kenangannya yang dulu, ia harus mengingatnya pelan - pelan. Jika tidak, dia sendiri yang akan merasakan dampaknya, kata Yoongi jika tidak pusing ya nyeri.
"Nugu Jimin-ah?" tanya Mina yang memang terdengar sedikit keras, karena Jimin sengaja melos speaker panggilannya.
Jimin yang tadi melihat Yoongi, refleks kembali memandang Mina meski tidak secara langsung.
"Oh itu Yoongi Hyung" jawab Jimin santai.
"Yoongi sudah ingat kan?" tanya Mina.
"Iya dia sudah ingat, kapan kau kesini? Aku merindukan mu Mina - ya" goda Jimin yang berhasil membuat pipi Mina merona. Dengan cepat Mina mencari alasan untuk menutup panggilan Jimin, ia tidak ingin Jimin tahu jika ia sedang malu.
"Ah itu.. Sudah dulu ya Jimin, aku harus kembali bekerja" pamitnya dan langsung memutuskan sambungan sepihak.
"Yah" keluh Jimin melihat Mina memutuskan panggilan. Ia menghela nafas kasar lalu kembali bekerja, namun tidak ada semangat - semangatnya.
Yoongi yang mendengar helaan nafas kasar Jimin, kembali mengalihkan pandangannya ke Jimin. Ia heran melihat sepupunya ini, mengapa efek Mina bisa sampai mempengaruhinya. Entah, itulah cinta. Ada tidaknya sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Contohnya dia sendiri.
Yoongi kembali fokus ke pekerjaan, dia yakin jika hari ini akan lembur. Mengingat banyaknya dokumen yang belum selesai ia kerjakan, kalau yang sudah - sudah itu mungkin separuhnya.
.
.
Jam menunjukkan pukul 9 malam waktu KST. Tak terasa pekerjaannya sudah selesai semua, jika biasanya Yoongi bisa lembur sampai jam 12 atau lebih. Ternyata sekarang selesai lebih awal.
![](https://img.wattpad.com/cover/193113957-288-k622185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Basket
RomanceMin Yoongi pemuda yang memiliki hobi bermain basket ini menjadi luluh hanya karena Park Jihyo, meskipun terkadang masih swag. penasaran mampir yuk😊 Please, jangan plagiat oke!! Dilarang 😚