Amnesia

795 103 2
                                    

"Tn. Yoongi apakah anda bisa mendengar ucapan saya?" ucap sang Dokter mengetes Yoongi yang baru siuman.

Yoongi pun menganggukan kepalanya, namun pandangannya menatap kedua orang yang namja berdiri disampingnya dan yang yeoja tampak menelpon seseorang. Menurutnya nampak tidak asing tetapi ia tidak mengenalnya.

Jimin menjadi bingung sekaligus takut jika Yoongi benar - benar amnesia apa lagi tidak mengingatnya.

Mina yang sehabis menelpon orang tua Yoongi pun segera menghampiri Jimin dan melihat tes yang diberikan oleh Dokter untuk Yoongi.

Iya yang dimaksud Yoongi yeoja dan namja itu adalah Mina dan Jimin.

"Tn. Yoongi, apakah anda ingat dengan mereka?" pertanyaan itulah yang sedari tadi dinanti oleh Jimin dan Mina.

Yoongi mengikuti arah tunjuk sang Dokter yang kemudian ia tampak berpikir dan menggeleng pada akhirnya.

"Jimin-ah, kita harus kuat ya" ucap Mina yang terdengar polos dan rasanya Jimin ingin tertawa tapi situasinya tidak tepat.

Ceklek..

Antensi mereka teralihkan pada pintu yang barusan terbuka dan menampilkan wanita paruh baya dan juga lelaki paruh baya, mereka berlari dengan tergesa - gesa karena kabar anaknya yang sudah siuman.

"Yoongi-ya, ini Eomma nak" ucap Ny. Min dengan senyum sumringah yang tercetak dibibirnya.

"Yoongi-ya kau ingat Appa kan? Ayolah ini Appa apa kau tak ingat" ucap Tn. Min berharap sang anak tak melupakannya juga.

"Arghh, aku tidak kenal dengan kalian semua. Aku mohon jangan bertanya lagi" erang Yoongi yang seperti tersudutkan dengan pertanyaan berturut-turut yang diberikan mereka.

Setelah mengucapkan itu ia membalikan badannya membelakangi mereka semua, terdengar isakan kecil dari bibirnya. Pertanyaannya apakah Min Yoongi menangis? Sungguh bukan sifat Yoongi sekali, tapi berbeda dengan mereka yang melihat justru akan iba.

"Em begini Tn dan Ny, Tn. Yoongi sepertinya memang mengalami amnesia. Tapi anda tenang saja kita bisa membantu memulihkan ingatannya dengan cara terapi" ucap sang Dokter, setelah mengucapkan itu ia berlalu pergi.
.
.
.
2 bulan kemudian semua berjalan seperti biasanya. Tidak ada yang berubah kecuali Yoongi yang menjadi lebih pendiam, penyendiri dan selalu acuh bahkan kepada teman - temannya sendiri ia sering acuh. Dan yang lebih mengherankan tentang sikap Min Yoongi adalah ia kembali bersama dengan Irene, kali ini bukan hanya Irene yang mendominasi hubungan mereka. Yah pemuda itu juga membalas cinta Irene, entah apa yang dipikirkannya.

Jimin dan Mina pun sudah berulang kali menjelaskan kepada Yoongi jika Irene itu yeoja licik penuh dengan segala cara dan tidak bisa ditebak, Namun sayang Yoongi seperti menulikan pendengarannya. Memang mereka tak pernah menyebut nama Jihyo setelah kejadian itu karena Tn dan Ny Min melarang mereka untuk menceritakan soal Park Jihyo yang telah membuat Min Yoongi kacau, orang tua Yoongi menyalahkan Jihyo atas kejadian bulan lalu. Dan mereka lebih setuju Yoongi dengan Irene.

"Chagia, mau kekantin?" ajak Irene yang tengah duduk bersama Yoongi di bangkunya.

Yoongi tak merespon ia hanya mengulurkan lengannya dan segera diraih oleh Irene, mereka berjalan bersama menuju kantin. Sorot mata yeoja - yeoja yang tengah melihat tak dapat berpaling dari mereka termasuk Mina.

"Jihyo-ya, andai lo disini" gumam Mina dengan pandangan tak beralih dari mereka.

Brakh.. "Nah"

"Khamjagiya" teriak Mina akibat terkejut dengan kedatangan Jimin yang secara tiba. - tiba mengagetkannya.

Jimin pun langsung mengambil alih tempat duduk didepan Mina dan memasukan makanan kemulutnya.

"Ngelamunin apa?" tanyanya.

"Ani-ya, gue cuma kangen Jihyo" seketika Jimin menghentikan kunyahannya dan menatap Mina intens.

"Huftt, mereka lagi? Mina-ya berhentilah mencemaskan mereka, mereka saja tidak mencemaskan kita"

Mina yang mendapat ucapan seperti itu dari Jimin menjadi bingung, haruskah ia melupakan persahabatan mereka? Ia menundukkan wajahnya dan menggelengkan kepalanya berkali - kali.

Jimin yang melihat itu menjadi miris sendiri, apa ucapannya salah?

Kring.. Kring..

"Yak, lebih baik kita masuk saja bentar lagi pelajaran akan dimulai" ajak Jimin yang ditanggapi anggukan oleh Mina

***

Berbeda dengan keadaan di Korea, di China Jihyo justru semakin dekat dengan Sehun. Mereka kini bersekolah disekolah yang sama, dan setelah lulus mereka berniat melanjutkan kuliah di China juga.

"Sehun-ah" teriak Jihyo sembari melambaikan tangannya.

"Jihyo" balas Sehun, ia segera menghampiri Jihyo dan berangkat sekolah bersama.

"Kajja" ajak Jihyo.

Mereka berjalan layaknya seorang teman pada umumnya, mungkin hanya jihyo yang menganggap hubungan mereka hanya sebatas teman atau sahabat. Tapi tidak untuk Sehun ia menginginkan hubungan yang lebih namun selalu di tolak oleh Jihyo meskipun secara tidak langsung, seperti saat ia menanyai Jihyo tentang kekasih atau jatuh cintalah, Jihyo akan mengalihkan topik pembicaraan mereka. Tapi bukan Sehun namanya jika langsung putus asa, dia akan rela menunggu dan jika saatnya tiba Jihyo akan menjadi miliknya.

***

Gimana ceritanya? Gaje ya 😢 maaf ya..

Buat yang udah mampir makasih 😊 kalian baca aja udah bikin semangat dan jangan lupa votenya 😍...

Gimana ya selanjutnya?? Yoongi bisa inget lagi nggak ya?? Terus hubungannya sama Jihyo gimana? Ikuti aja ceritanya hehe 😁

Love In BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang