Jihyo terkejut saat mengetahui jika Sehun bersekolah di sekolahan ini. Ia tak bisa lagi menyembunyikan ketakutannya karna Jihyo yakin sepintar-pintarnya ia menyembunyikan penampilannya pasti Sehun lebih cepat mengenalinnya.
"Jihyo-ya kau telat?" tanya bu Yoona tegas.
"Mianhe bu, saya mohon jangan hukum saya" ucap Jihyo menyatukan kedua telapak tangannya.
"Baiklah, jangan di ulangi lagi. Sekarang duduklah." ucap bu Yoona memperingatkan Jihyo.
"Khamsamida bu" ucap Jihyo sambil membungkukkan badannya. Lalu berjalan menuju tempat duduknya tanpa memandang Sehun lagi.
"Sehun, sekarang kau boleh duduk di sebelah bangchan." ucap bu Yoona menunjuk bangku Bangchan dan mendapat anggukan dari Sehun.
Saat melangkah menuju mejanya, Sehun melintasi meja Jihyo. Saat itu juga ia dapat melihat ketakutan di wajah Jihyo dan ia hanya memandag Jihyo sambil bersmrik.
.
.
Tring..tring.Bel istirahat sudah berbunyi, sedari tadi Jihyo sudah di buat tak tenang karna kedatangan Sehun membuatnya tak fokus sama sekali.
"Jihyo-ya, lo gak kekantin?" tanya Mina.
"Em, lo duluan aja Mina-ya. Gue ingin ketoilet sebentar nanti gue nyusul kok." ucap Jihyo yang di angguki Mina.
Perasaan Jihyo sedari tadi tidak enak saat ia keluar dari kelas sampai ke toilet Jihyo merasa ada yang mengikutinya.
Saat Jihyo menengok belakang tidak ada apa-apa, ia berusaha menghilangkan pikiran-pikiran negativnya dan melanjutkan niatnya untuk ke toilet.
"Gue kenapa sih jadi penakut gini." gumamnya ketika sudah berada di toilet."Jihyo lo harus kuat, gak boleh nunjukin kelemahan lo ke Sehun." lanjutnya menyemangati dirinya sendiri.
Setelah itu ia memutuskan untuk keluar dan menghampiri Mina yang sudah ada di kantin.
"Hei Park Jihyo" bisik Sehun saat Jihyo baru saja keluar dari toilet.
"Omo" teriak Jihyo kaget karna melihat Sehun tepat di depan pintu toilet.
"Se..Sehun" pekik Jihyo membelalakan mata.
"Iya ini gue kenapa? Lama gak ketemu lo makin seksi aja" ucap Sehun sambil menunjukan smriknya.
Sabar Hyo lo gak boleh lemah di depan Sehun - batin Jihyo.
Jihyo tak mengindahkan ucapan Sehun, ia berjalan berniat meninggalkan Sehun. Tetapi lengannya di genggam oleh Sehun dengan kuat membuat Jihyo sedikit meringis.
"Apa sih!" bentak Jihyo, pandangan mereka bertemu dengan sorot mata yang saling menatap tajam.
"Gue tahu semua rahasia lo, jadi jangan macem-macem sama gue. Kecuali kalau lo pengen semua orang tahu" ucapnya tajam dan menghempas tangan Jihyo. Setelah itu ia pergi meninggalkan Jihyo yang masih mematung.
"Jihyo" panggilan Mina menyadarkan Jihyo yang ternyata masih mematung sedari tadi.
"Eh, Mina..." gumam Jihyo lirih dengan pandangan menunduk.
"Hyo, gue tuh dari tadi nungguin lo ternyata lo malah disini." ucap Mina.
"Mianhe" Lirihnya dan berjalan menuju kelas.
"Ih,Jihyo kenapa sih. " gerutu Mina.
Jihyo berjalan menuju kelas masih dengan pandangan menunduk, dan tak sengaja menabrak seseorang.
"Oh Jihyo" ucap orang itu yang di tabrak Jihyo.
"Eh, Jhope. Mianhe gue nggak sengaja, maaf banget." ucap Jihyo sedikit panik, karena takut jika Jhope marah.
"Ya elah, sans aja kali. Btw lo kenapa kok jalan nunduk kek ada masalah." ucap Jhope penasaran.
"Em... Gu gue nggak papa kok." jawab Jihyo gugup sambil berjalan dan di ikuti Jhope di belakangnya.
Dan mereka pun melanjutkan Jalannya menuju kelas. Sesampainya di kelas, mereka di sambut oleh keributan yang di sebabkan teman - temannya. Karena kelas sedang free so mereka bebas mau ngapain aja.
Jihyo duduk di bangkunya dengan wajah lesu, masalah kedatangan Sehun sudah membuatnya pusing dan sekarang di tambah kebisingan yang di buat oleh teman - temannya.
Matanya menelisik seluruh ruangan kelasnya yang sudah berantakan, tapi hey... Kenapa bangku yang pojok belakang masih tertata rapi, dan pandanganya pun tertuju pada pemilik bangku tersebut yang ternyata adalah Min Yoongi.
Jihyo hanya menatap malas Yoongi yang tengah tertidur, tapi saat ingin mengalihkan pandangan ada suatu hal yang menarik baginya, ia melihat pemuda itu yang tenang dan tetap bisa tidur meski suasana sedang gaduh.
Jihyo jadi ingat perkataan Yoongi waktu itu jika dia juga sama kesepiannya dengan Jihyo, tapi ia tak pernah terlihat mengeluh atau melamun. Sikapnya sangat penutup, terkadang sifatnya juga susah di tebak.Pandangan Jihyo teralihkan saat suara yeoja yang berteriak - teriak membuatnya jengkel.
"Baby Yoongi" teriak Irene menuju tempat Yoongi.
"Yoongi oppa, bangun dong ih tidur mulu" gerutunya dengan bibir di kerucutkan dan berusaha membangunkan Yoongi yang masih tertidur.
Yoongi pun menjadi terganggu, tapi ia tetap melanjutkan tidurnya. Melihat itu membuat Irene kesal dan satu lagi, sedari tadi ada yang memandang tak suka ke arahnya. Orang itu adalah Jihyo.
Merasa di perhatikan, Irene berniat memanas-manasi Jihyo. Ia pun mencium pipi Yoongi.
Cup..
Dan cara itu berhasil membuat Yoongi terbangun serta berhasil membuat Jihyo mengalihkan pandangannya.
"Ih, apaan sih ciuman di kelas. Dasar nggak tau malu, tapi kok ada yang aneh ya sama perasaan gue."- batin Jihyo.
"Kenak kan lo."- batin Irene menang.
"Apaan sih." bentak Yoongi terganggu dan beranjak pergi meninggalkan Irene.
Irene pun kesal karena di bentak oleh Yoongi di depan teman - temannya, ia pun berlari keluar kelas. Tapi sebelum itu ia melewati bangku Jihyo dan melihat jika Jihyo tengah tertawa kecil. Sontak hal itu membuat Irene tambah kesal dan menatap Jihyo tajam.
"Awas ya lo" ancam Irene.
Jihyo hanya menatap Irene jengah, ia tak takut sama sekali dengan ancaman Irene barusan.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Sehun melihat semua kejadian itu dari kaca depan kelas mereka, pandanganya tak lepas dari Jihyo. Mulai dari Jihyo menatap Yoongi dan memperhatikannya secara diam-diam, itu semua berhasil membuatnya sangat - sangat kesal.
***
Maaf untuk typo, dan maaf baru bisa up.. Makasih buat yang udah mampir 🙇🙇

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Basket
RomansMin Yoongi pemuda yang memiliki hobi bermain basket ini menjadi luluh hanya karena Park Jihyo, meskipun terkadang masih swag. penasaran mampir yuk😊 Please, jangan plagiat oke!! Dilarang 😚