Udara hari ini terasa sejuk bagi yeoja bermata bulat dengan pipi chubynya. Tapi suasana seperti inilah yang ia sukai, dingin dan sejuk secara bersamaan. Ia berlari - lari kecil dijalanan yang cukup sepi ini. Entah sejak kapan ia menjadi suka olahraga pagi, yang pasti sejak ia pindah ke Korea ia lebih rajin berolahraga meskipun hanya berjogging.
"Uhm" lenguhnya setelah menghirup udara yang terasa masih segar, meskipun hari ini terasa lebih dingin tak memudarkan niatnya untuk hidup sehat.
"Mari lanjutkan jogging" ucapnya yang lebih terlihat menyemangati dirinya sendiri.
Brukh..
"Aw" rintihnya ketika tak sengaja tali sepatunya terlepas dan tak sengaja juga ia menginjaknya. Dan berakhirlah ia terjatuh seperti sekarang.
Meskipun begitu tak membuat Jihyo jera, ia berusaha berdiri dan melanjutkan larinya dengan kaki yang sedikit pincang.
***
"Hei, motor kesayangan. Lama ya kita nggak jalan - jalan bareng. Sorry, waktu gue habis untuk ngantor jadi harus pakai mobil" monolog Yoongi kepada motor kesayangannya yang tengah ia kendarai.
Yoongi melajukan motornya sedikit lambat, sebab ia ingin menikmati semilir angin pagi yang belum pernah ia rasakan selama ini. Suasana tenang dan rasa dingin yang menyeruk kedalam kulitnya membuat ia rileks, meskipun jalanan yang ia lewati terasa sepi. Bagi Yoongi itu malah suatu kesenangan tersendiri.
Matanya mengerjap berkali - kali, ketika netranya tak sengaja melihat seorang yeoja yang berjalan dengan terpincang - pincang. Yoongi sebenarnya bodoh amat tentang siapa yeoja itu, tapi yang membuatnya penasaran adalah postur tubuhnya yang terlihat sangat familier bagi Yoongi.
Karena penasaran yang membuatnya bagai simalakama, akhirnya ia berinisiatif mendekati yeoja itu, jarak diantara mereka bisa dibilang tidak terlalu jauh. Yoongi pun melajukan motornya tepat disamping yeoja itu, dan alangkah terkejutnya ia saat mengetahui jika yeoja itu adalah rekan kerjasamanya.
"Jihyo-ssi" celetuknya.
Jihyo yang merasa di panggil refleks menolehkan kepala kearah sumber suara.
"Eh"
"Gwenchana?" ucap Yoongi dan menatap kaki Jihyo yang sakit.
"Kau disini?" ucapnya tak langsung menjawab pertanyaan Yoongi
"Hm, Gwenchana?" tanya Yoongi lagi, sebab ia merasa tidak puas jika belum dijawab
"Uhm, Nee gwenchana" jawab Jihyo lirih
"Naik, biar ku antar" ucap Yoongi yang terlihat seperti perintah.
Jihyo masih terdiam tak berkutik, ia tidak mengindahkan ucapan Yoongi barusan. Tak berselang lama, ada tangan yang tiba - tiba mengangkat tubuhnya dan mendudukannya diatas motor. Jihyo pun dibuat terkejut oleh tindakan Yoongi yang bisa dibilang lancang tersebut. Karena tindakan itu jantung Jihyo dibuat berdegub lebih kencang dari biasanya.
"Pegangan" ucap Yoongi lirih namun berhasil membuyarkan lamunan Jihyo.
"Nde?" Entah Jihyo berpura - pura tidak mengerti atau memang ia tidak mengerti, dengan polosnya ia masih bertanya? Sudah jelas jika Yoongi menyuruhnya berpegangan. Tapi bukan itu maksud Jihyo, masalahnya ia tak tau harus berpegangan dimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Basket
RomansaMin Yoongi pemuda yang memiliki hobi bermain basket ini menjadi luluh hanya karena Park Jihyo, meskipun terkadang masih swag. penasaran mampir yuk😊 Please, jangan plagiat oke!! Dilarang 😚