song chae young.
"Ladies and gentlemen we will be landing shortly at Incheon International Airport ..."
Mendengar pengumuman dari flight attendant itu membuatku tiba-tiba gembira. Bagaimana tidak? 13 jam penerbangan dari LA ke Seoul membuatku bosan setengah mati. Meskipun aku adalah penumpang first class Korean Air, tetap saja segala fasilitas yang tersedia tidak mampu menghibur kebosananku.
Eits, sebentar dulu. Aku tidak sedang bersombong.
Namaku Song Chae Young. Aku lahir di Los Angeles, dari seorang ayah asal Korea Selatan dan ibu asal Amerika Serikat. Sudah bisa membayangkan wajahku? Tentu saja, menjadi perempuan blasteran Korea-Amerika membuat wajahku masuk kategori atas standar kecantikan yang dibuat entah oleh siapa. Singkatnya, ya, ehm, kata orang aku memang cantik. Tidak hanya itu, fakta bahwa ayahku adalah pemilik salah satu agensi entertainment terbesar dan paling berpengaruh di Korea Selatan membuat hidupku juga amat sangat berkecukupan. Terbang dengan first class? Maaf, itu memang standar keluargaku. Kami bahkan biasa menggunakan jet pribadi. Di Los Angeles aku tinggal di salah satu lingkungan paling elite. Tahu kode pos 90120? Ya itu adalah salah satu kode pos paling terkenal di dunia, Beverly Hills, tempatku tinggal. Apakah aku hanya punya satu mansion? Kau bercanda, aku (baca : keluargaku) juga punya mansion di Bel-Air, Malibu, dan Calabasas. Oh ya jangan lupakan satu rumah liburan keluargaku di Southampton, New York ketika kami sedang bosan berbelanja di Rodeo Drive. Baiklah, sepertinya aku malah tambah terkesan sedang bersombong.
Tapi apa kau berpikir hidupku sempurna? Sebentar, aku baru bercerita sedikit. Hanya lapisan luar yang ingin diketahui orang banyak, tanpa memedulikan lapisan terdalam yang paling penting. Nyatanya, hidupku tidak sesempurna itu. Tidak, bukan karena aku lahir dari orangtua yang tidak saling mencintai. Justru kedua orangtuaku amat saling mencintai, saking cintanya sampai mereka berdua berani menghadapi segala rintangan yang ada demi bisa bersatu.
Ya, kalian sedang mendengarkan cerita seorang gadis yang lahir dari pasangan suami istri yang kurang pantas bersatu. Ayahku, Song Yeon Hwan adalah pria berumur 50 tahun ketika menikah dengan ibuku, Rose Isabella Herney yang baru berusia 30 tahun. Seakan belum cukup, mereka menikah hanya berselang satu tahun sejak istri pertama ayah meninggal karena kecelakaan. Sialnya, istri pertama ayah juga merupakan aktris terkenal di Korea, Park Hye Jin. Oleh karena itu, ketika Park Hye Jin meninggal hingga saat ayahku menikah lagi, semuanya diberitakan besar-besaran. Tekanan demi tekanan diarahkan pada ayahku dan ibuku, terutama ibuku yang dianggap perebut suami dari sang aktris yang disayangi publik Korea. Padahal ayah dan ibu tidak pernah berselingkuh. Hanya saja, publik kini tidak peduli dengan kebenaran. Mereka hanya membutuhkan seseorang untuk disalahkan, tak peduli apakah orang itu betulan pelaku ataukah malah sang korban.
----
Seusai mengurus bagasiku, dengan langkah ringan aku berjalan keluar menuju terminal kedatangan Incheon International Airport yang megah. Aku mengakui keseriusan negara-negara di Asia dalam hal pembangunan bandara. Tidak heran, predikat bandara terbaik di dunia banyak diraih oleh negara-negara di Asia.
Ketika aku melangkah keluar, aku segera menemukan seorang lelaki paruh baya berjas abu-abu dan satu orang laki-laki tegap berjas hitam yang sedang berdiri menunggu. Aku langsung tahu bahwa dua orang laki-laki itulah yang menjemputku. Sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan salah satu dari mereka. Ia adalah Lee Yoon Sang, orang kepercayaan ayahku. Ia sudah seperti sahabat yang paling Ayah sayangi. Aku pernah beberapa kali bertemu dengannya ketika ia mengunjungi rumah kami di Los Angeles.
"Ahjussi!" seruku ketika melihatnya.
Yoon Sang ahjussi pun tersenyum. Wajahnya yang mulai menua tidak mampu menyembunyikan kharismanya. Ketika aku mendekat, ia memelukku. "Long time no see, little girl."
YOU ARE READING
Songs of Summer
Fanfiction"Jadi aku harus gimana? Harus heboh karena akun bercentang biru mengirimiku DM?" "Berisik. Minta nomormu. Sekarang!" ---------------------------------- "Aduh, kalo sepedaku hilang gimana?!" "Berisik. Besok kubelikan satu pabrik sepeda tapi kau haru...