Enam Belas

124 12 0
                                    

song chae young. 

"Appa?  Tumben telepon jam segini?" 

Hari masih menunjukkan pukul 9 pagi, dan aku sedang bersantai di pinggir kolam renang menikmati weekend yang sudah lama ku tunggu-tunggu. Telepon dari ayah jam segini tentunya jarang terjadi. Seoul dan California berbeda waktu 17 jam, sehingga ayah biasanya meneleponku setelah dia pulang kerja di malam hari dan biasanya disini sudah siang atau sore hari. 

"Ya, appa is having an afternoon tea with some friends. Kebetulan afternoon tea-nya di Peninsula Beverly Hills, tempat favoritmu. Makanya appa teringat kamu," jelas ayah di seberang sana. 

Aku tertawa kecil. "Was it still good like the one I know?

"No, because you're not here with me," kata ayah. "Anyway, appa telepon kamu sekalian mau kasih tau soal undangan pernikahan Benjamin Mattheson di Indonesia." 

Aku menegakkan posisi dudukku. "Uhm, sorry? Maksud appa, Benjamin Mattheson yang kemarin-kemarin appa bilang itu?" 

"Iya, yang kemarin appa main golf sama dia. Keluarga Mattheson mengundang kita untuk datang ke pernikahan Ben di Bali," kata ayah. "Indonesia itu jauh, iya appa tau. Tapi kamu juga tau kan seberapa besarnya nama Mattheson? Mereka adalah salah satu keluarga terkaya di dunia, Chae Young. Pernikahan seorang Mattheson itu sama besarnya kayak royal wedding-nya Prince William. Karena itu, kamu harus ikut apapun alasannya. Kamu harus sering-sering dateng ke event seperti ini."

"Ya, ya, aku kan gak bilang aku gak mau dateng," sahutku. "Emangnya kapan pernikahannya?" 

"Bulan depan," jawab ayah. "Appa dan eomma mungkin langsung terbang ke Indonesia. Nanti appa kirim private jet ke Korea. Biar kamu dan oppa-mu bisa segera berangkat." 

O...oppa. Astaga, sudah berapa lama aku tidak mengingat Ji Won oppa barang satu detik pun? Dia nggak pernah menghubungiku, aku pun nggak pernah menghubunginya. Aku jadi teringat kalau belakangan ini aku memang jarang banget main ke gedung SKY Entertainment. Aku bahkan jarang menelepon Yoon Sang ahjussi. 

Dan juga... Oh Sehun. 

Dulu anak aneh itu hampir setiap hari meneleponku. Sekarang, dia cuma sesekali menghubungiku. Kadang telepon, kadang cuma chat. Aku tahu dia sedang sangat sibuk mempersiapkan world tour-nya bersama LOXE setelah selesai promosi comeback, tapi kan tetep aja....... aku kangen. 

"Hello, Chae Young? You're still there?" panggil ayah. "Kau dengar yang appa bilang?" 

"Iya, iya. Aku denger. Nanti aku telpon Ji Won oppa," ucapku. 

"Bagus kalo begitu," ujar ayah. "Ya sudah, kalo begitu sudah dulu. Nanti appa telpon lagi. Bye, love you.

"Love you, too.

Aku menutup telepon, lalu mulai menimbang-nimbang sesuatu. Ada baiknya aku ke SKY hari ini. Sekalian tanya-tanya soal audisi, aku juga mau ketemu Yoon Sang ahjussi. Oh atau... kalo lagi mujur sih siapa tahu bisa ketemu Sehun. Atau siapa tahu aku bisa ketemu seluruh member LOXE?! Ah pokoknya aku harus ke SKY hari ini.

----

oh sehun.

Alunan musik memenuhi seluruh ruangan. Bersamaan dengan musik itu, tubuh kami menari sesuai irama. Kalau boleh bilang, hampir separuh hidupku (dan para hyung-ku) dihabiskan untuk mempelajari koreografi. Yah memang, inilah jalan hidup yang kami pilih. 

Songs of SummerWhere stories live. Discover now