"Hotel ini kan milik ibuku."
Oh wow, aku rasanya tidak kaget lagi. Lelaki di hadapanku ini adalah seseorang yang dijuluki sebagai Samsung royalty, kenapa juga aku kaget kalau dia punya hotel semewah ini?
"Tapi... kenapa tadi pagi kamu berangkat sekolah dari UN Village?" tanyaku. Aku ingat sekali tadi pagi aku hampir jatuh karena laki-laki ini. Dan peristiwa itu terjadi di dalam kompleks UN Village.
"Kau pikir aku cuma punya satu rumah di Seoul ini?" kata Jaehyun ketus.
Mendengar jawabannya, aku hampir mencibir.
"Mana sih ibuku," gumam Jaehyun sambil bangkit berdiri. Tepat saat ia hendak berjalan menuju sebuah interkom, terdengar sebuah suara dentingan pintu lift. Tapi anehnya, bunyi itu tidak berasal dari lift yang tadi aku dan Jaehyun gunakan. Bunyi itu berasal dari lift di sebelah kanannya. Aku akhirnya baru menyadari bahwa ada total empat buah lift yang ada di penthouse ini. Mengagumkan.
Pintu lift pun terbuka, menampilkan sesosok perempuan paruh baya yang anggun dan ditemani dua orang pengawalnya. Perempuan itu meskipun terlihat sudah cukup berumur, namun masih memancarkan wibawa yang luar biasa. Secara fisik ia bertubuh tinggi langsing yang dibalut oleh dress berwarna hitam selutut, dilengkapi dengan blazer putih dan high heels 7 cm. Rambutnya berwarna cokelat gelap dan digulung rapi. Penampilan fisiknya itu disempurnakan dengan tampilan wajahnya yang juga sangat menawan, dengan kulit mulus dan cerah terawat. Secara keseluruhan, perempuan ini adalah perempuan yang benar-benar elegan, anggun, dan berkelas.
Perempuan itu melihat kami berdua, dan kemudian melepaskan kacamata hitam yang dikenakannya. Barulah saat itu aku tersadar.
Inilah perempuan yang mewariskan gen unggul pada Jung Jaehyun.
"Maaf aku terlambat," ucap perempuan itu. Suaranya terdengar sangat berwibawa meskipun di satu sisi juga terdengar lembut.
"Gwenchanha, eomma. Kami juga baru sampai," ucap Jaehyun sambil berjalan menghampiri ibunya. Ia lalu mengecup pipi ibunya.
Aku pun bangkit berdiri lalu membungkuk 90 derajat pada ibu Jaehyun. Perempuan itu tersenyum lebar, lalu menghampiriku dan memelukku.
"It's been ages since the day I met you. Look at you now! Kamu sudah tumbuh jadi gadis yang sangat cantik," ucap ibu Jaehyun. "It's so nice to finally meet you again, Song Chae Young."
Aku tersenyum canggung. "Have we... met before?"
Ibu Jaehyun tertawa. "Ya, tapi waktu itu kamu masih keciiil banget." Ibu Jaehyun lalu duduk di sofa di seberangku. Masih dengan senyum ramah ia memandangku.
"Kamu mungkin nggak inget denganku," kata ibu Jaehyun lagi. "Namaku Lee Soo Jin, dan aku sudah bersahabat dengan ayahmu berpuluh-puluh tahun lamanya."
Mendengar nama itu, aku melongo.
HAH? APA?! Perempuan di depanku ini... Nyonya Lee Soo Jin? Lee Soo Jin yang kemarin disebut-sebut Yoon Sang ahjussi dan Kepala Sekolah Yoo? Lee Soo Jin yang adalah pemilik sekolah HISS? Dan ternyata... Lee Soo Jin itu ibunya Jung Jaehyun?
Pantes aja semua sekuriti di sekolah patuh dengan perintah Jung Jaehyun!
"A...annyeonghaseyo, samonim," ucapku terbata-bata. Aku membungkuk lagi, sadar bahwa aku belum mengucapkan salam sebelumnya. Astaga, ini berarti aku sedang berhadapan dengan dua orang Samsung royalty lintas generasi! Aku menelan ludah, menyadari bahwa dua orang di hadapanku ini memiliki pengaruh yang tiada taranya di seantero Korea, bahkan hingga ke negara-negara lain di seluruh dunia.
"Chae Young-ah, kamu gak boleh memanggilku samonim. Kamu kan bukan karyawanku," ucap Nyonya Lee. "Aku tidak layak dipanggil 'nyonya' oleh seorang anggota Royal Family. Panggil aku Auntie Lee, ya. "
YOU ARE READING
Songs of Summer
Fanfic"Jadi aku harus gimana? Harus heboh karena akun bercentang biru mengirimiku DM?" "Berisik. Minta nomormu. Sekarang!" ---------------------------------- "Aduh, kalo sepedaku hilang gimana?!" "Berisik. Besok kubelikan satu pabrik sepeda tapi kau haru...