Sepuluh

124 11 2
                                    

"Neraka." 

Aku menghela nafas, kebingungan mau merespon apa. "Okay, jadi ada nggak dari antara kalian berdua yang mau ceritain padaku tentang... empat kasta setan ini?" 

Johnny mengangkat tangannya. "Aku, aku!" 

Aku tertawa kecil melihat tingkahnya. "Okay, Johnny, tell me about it."

"Jadi Chae Young, anak-anak di sekolah HISS ini dibagi menjadi 4 kasta. Similar like those 4 castes in Hindu. Kasta terendah, dan yang populasinya paling banyak disebut kasta just rich. Mereka orang-orang yang cukup mampu, tapi nggak berpengaruh apa-apa. Beberapa orang dalam kasta just rich bahkan katanya sebenernya nggak mampu sekolah disini, tapi dengan pinjaman sana-sini atau karena asuransi pendidikan yang besar akhirnya mereka mampu sekolah disini," kata Johnny. 

Aku mengangguk-angguk. "Okay, terus?" 

"Naik satu kasta, yaitu kasta very rich. Ini orang-orang yang bisa disebut kaya raya. Biasanya keluarga orang-orang yang masuk kasta ini paling enggak punya satu perusahaan. Kalo nggak punya perusahaan, ya mereka palingan anak pejabat atau diplomat kelas menengah," lanjut Johnny. "Naik lagi satu kasta, ada yang namanya kasta super rich. Jumlah kasta super rich itu nomor dua paling sedikit. Orang-orang kasta super rich itu ada dua macem, keluarga pebisnis dan keluarga pejabat tinggi. Kalo yang keluarga bisnis, pasti paling nggak udah punya banyak perusahaan dan udah ekspansi ke luar negeri. Kalo yang keluarga pejabat tinggi, paling enggak jabatannya harus selevel presiden, panglima, atau jenderal-jenderal polisi. Yah, pokoknya mereka ini orang-orang terpandang dan keluarganya punya pengaruh yang cukup besar." 

"Oke..." kataku, hampir tidak percaya bahwa hal-hal seperti ini betulan terjadi. Aku punya banyak pertanyaan sih, tapi kurasa kusimpan dulu saja. "Terus... kasta yang terakhir?" 

Johnny terlihat bersemangat. "Nah, kasta yang terakhir ini kasta yang paling tinggi, dan jumlahnya bener-bener sedikit. Sekarang ini cuma ada sekitar 4 orang. Kasta ini disebut kasta crazy rich. Mereka ini... bener-bener orang yang kekayaannya gak bisa dibayangin. Semua anggota kasta crazy rich pasti berasal dari keluarga chaebol  yang udah kaya raya dari 3 atau 4 generasi. Mereka ini keluarga chaebol terkenal dan yang paling berpengaruh di seluruh Korea. Bahkan katanya, keluarga-keluarga chaebol ini bisa lebih mempengaruhi kondisi politik Korea ketimbang presiden sekalipun. Ini karena mereka punya grup bisnis raksasa, yang punya banyak cabang di seluruh dunia. Mereka adalah orang-orang yang langganan masuk majalah Forbes atau Tatler, yang aset perusahaannya bisa bernilai milyaran dolar." Johnny berhenti sebentar untuk menarik nafas. "Menurutku, mereka-mereka ini adalah penguasa Korea yang sesungguhnya." 

"Basically, they are the true crazy rich asian. Like Korean's version of Nicholas Young and Astrid Leong," timpal Mark. "And you know what, Chae Young? Empat orang kasta crazy rich yang sekarang masih aktif sekolah disini itu berasal dari empat keluarga terkaya di Korea."

"Empat dari lima keluarga terkaya di Korea, Mark," Johnny mengoreksi. "Seingetku ada yang missing, entah urutan yang kedua atau ketiga." 

Aku menaikkan alisku. Aku menduga, orang-orang ini mungkin aja punya hubungan yang dekat dengan keluargaku. Tapi tunggu sebentar, kayaknya mereka lupa kasih tau aku sesuatu. "Tapi bentar... kamu bilang tadi kasta disini cuma ada empat. Terus yang kamu bilang kaum budak itu masuk kasta mana?"

Tak kusangka, Johnny dan Mark tertawa bersamaan. Apa ini, emangnya aku barusan ngelucu? 

"Kita mah mana layak masuk kasta! Kita ini bahkan lebih rendah dari kasta terendah sekalipun," kata Johnny. 

"Kamu tau kan ada satu lagi golongan di Hindu yang bahkan gak masuk dalam sistem empat kasta?  Kamu pasti pernah denger kaum paria kan? Itu loh, golongan yang lebih rendah dari kasta sudra sekalipun," kata Mark. 

Songs of SummerWhere stories live. Discover now