Dua Puluh Enam - "Di Ambang Batas"

82 9 5
                                    



"Appa, can you explain to me why you put this 1 million dollar in my bank account?"

Song Chae Young sedang duduk di sofa ruang tengah mansion-nya sembari menanti jawaban ayahnya dengan kesal. Pagi ini ia terkejut setengah mati saat melihat saldo rekeningnya bertambah sebesar 1 juta dollar Amerika Serikat. Tanpa pikir panjang, ia langsung menelepon seseorang. Meskipun ia tahu pasti siapa pelakunya, namun yang membuat Chae Young kesal adalah karena ayahnya seringkali mengirim uang sebanyak itu hanya untuk...

"Yah, iseng aja," sahut sang Direktur Song Yeon Hwan.

"Appa!"

"Arasseo, arasseo," ucap ayahnya. "Pernikahan Benjamin Mattheson di Bali sudah tinggal dua minggu lagi. Appa tau kau pasti belum menyiapkan apapun, atau bahkan sekedar berpikir mau pakai baju dari desainer mana."

"Seriously? 1 million dollar is just too much, you know?!"

"Because I know you haven't prepared anything, that's why I sent you a little bit more money. It will help speed up the process," ujar ayahnya. "Besides, 1 million dollar is nothing! You are about to attend the Mattheson's wedding, a wedding that is more exclusive than the British royal wedding. I'm not gonna let my daughter show up with some ugly dress."

"But--"

"Especially, with Jung Jaehyun becomes your date for the wedding."

Chae Young menghela nafas. Sejujurnya ia belum benar-benar bicara dengan ayahnya soal Jaehyun.

"Lee Soo Jin pasti akan ngomel kalau tau aku tidak mengurus penampilan anakku dengan baik. Apalagi kalau anakku adalah perempuan yang akan mendampingi putra satu-satunya itu," lanjut ayahnya lagi. 

"Whatever, I'm just gonna dress the way I want."

"I'm serious, daughter. The wedding is important. Even more important after you becoming the girlfriend of Samsung chaebol's heir," ucap ayahnya tegas. "Please consider that you're dressing for Jaehyun too."

"Okay, fine. But you need to know that if I'm going to make myself devilishly beautiful at the wedding tomorrow, it's not because of Jaehyun. I'm doing it for myself. I'm not going to be pretty for someone else, I'm not a trophy to show around," ucap Chae Young sama tegasnya.

"Wonderful. Just don't be prettier than the bride," ujar ayahnya sembari tertawa kecil. "I'll see you around, daughter. Bye."

----

Lantunan musik jazz mengalir lembut di ruangan restoran The Parkview at The Shilla Seoul, sebuah hotel di kawasan Jung-gu, Seoul. Sebuah meja di sudut ruangan yang menampilkan pepohonan rindang kawasan hotel tersebut direservasi untuk makan siang tiga orang : Song Chae Young, Mark Lee dan Johnny Seo.

"Uwaah, The Shilla Seoul, dude! Five star hotel," bisik Mark pada Johnny. Sejak awal masuk ke dalam kawasan hotel ini, Mark tidak bisa berhenti memandangi setiap objek di dalam hotel ini. Semuanya membuat Mark kagum.

"Definitely not our class, dude. Rasanya kayak ngajak Prince William makan tteokbokki di pinggir jalan," Johnny balas berbisik. "The class is totally different."

"So, kalian mau pesan apa?" tanya Song Chae Young pada Johnny dan Mark setelah duduk di tempat yang telah direservasinya. Gadis itu tertawa geli saat kedua temannya tersebut malu-malu hendak duduk.

"Ya! Tadi waktu kau bilang mau ngajak kami makan, kupikir kita cuma mau makan nasi goreng kimchi! Sekarang mana kutahu mau makan apa?!" omel Mark jengkel dengan suara pelan.

Songs of SummerWhere stories live. Discover now