Tiga Belas

118 11 1
                                    

"Kalian baru saja berurusan dengan orang yang salah." 

Ucapan Jung Jaehyun itu membuat tak hanya Lucas dan Soo Ah kebingungan, tapi seluruh manusia yang menyaksikan peristiwa ini. 

Tak terkecuali, aku. 

"Namamu Song Chae Young?" tanya Jaehyun. 

Aku mengangguk. "Ne.

"Lain kali, jangan suka ikut campur," ucap Jaehyun dingin sambil menatapku lurus-lurus. 

Aku menatapnya bingung. "Maksudmu?" 

Jaehyun menghela nafas. "Ikut aku." 

"Ne?" gumamku. Kenapa sih ini orang? Udah tiba-tiba bersikap dingin, terus sekarang suruh aku ikutin dia? "Mau kemana?" 

"Apa aku harus ulangi kata-kataku?" ucap Jaehyun, kesal. 

"Shireo," kataku. Nada kesal yang terdengar jelas darinya membuatku ikutan kesal. Apa sih? Kenapa dia sok memerintah begini? Oke, pada waktu tertentu aku bisa merasakan aura boss yang memancar kuat dari sosoknya. Tapi bukan berarti setiap saat dia bisa sok memerintah seperti ini pada orang yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu! 

Jaehyun menatapku tak percaya. Seolah situasi seperti ini jarang-jarang terjadi di kehidupannya. Ia pun mengalihkan perhatiannya dariku, dan kemudian berbicara dengan Mark dan Johnny. "Kalian berdua ikut aku," ucap lelaki itu dengan nada memerintah. "Chenle, kau juga. Lucas dan Soo Ah, kalian bereskan sendiri urusan kalian," ucap Jaehyun masih dengan nada yang sama.

"Ne," jawab Mark, Johnny, Chenle, Lucas, dan Soo Ah. Apa-apaan ini, kenapa mereka patuh banget sih? 

Tiba-tiba perhatian Jaehyun kembali fokus kepadaku. "Dan kau, nggak usah banyak protes." Setelah berkata begitu, Jaehyun meraih pergelangan tanganku dan menarikku pergi dari tempat ini. Sesuai dengan perintahnya, Chenle, Mark dan Johnny juga mengikuti. 

"Aduh apaan sih! Sakit tau!" protesku sungguh-sungguh. Laki-laki ini nggak kira-kira ya? Genggaman tangannya kuat sekali sampai-sampai pergelangan tanganku kesakitan. Udah gitu, langkah kaki Jaehyun yang lebar-lebar membuatku juga susah menyesuaikan. Gila, ini mah bukannya menarikku. Ini lebih seperti menyeretku. 

Tapi, Jaehyun bergeming. Tanpa sedikitpun merespon, atau sekedar melonggarkan cengkeraman tangannya pada tanganku. 

Aku tak bisa lagi menahan rasa tidak nyaman ini. Dengan sekuat tenagaku, aku menepis tangan Jaehyun hingga terlepas dari tanganku. Lelaki itu seketika berhenti. 

"Aku bilang sakit!" seruku marah. Aku mengangkat pergelangan tanganku ke depan matanya, hendak menunjukkan rona kemerahan yang nampak jelas di tempat di mana ia tadi mencengkeramku. "Kau ini kenapa sih? Dari tadi pagi udah nyebelin, sekarang kau malah nyeret-nyeret aku begini? Maumu tuh apa sih?" 

Jaehyun menatapku tanpa ekspresi. "Setelah pulang sekolah, tunggu aku di tempat parkir yang tadi pagi. Jangan coba-coba pergi duluan."

"Nah, nambah lagi keanehanmu. Kau ini bisa nggak sih menjawab sesuai pertanyaan?" semprotku kesal. 

Jaehyun tak menjawabku. Ia dan Chenle justru malah meninggalkan aku, Mark dan Johnny disini. Aku tidak tahu ini dimana, tapi yang jelas kami belum terlalu jauh dari kantin. Aku menatap punggung lelaki itu yang menjauh dengan cepat. Nih di sekitar sini nggak ada kerikil yang bisa kulempar apa? Sebel banget. 

"Ya, Chae Young-ah! Kau berani banget tadi teriak di muka Jaehyun!" seru Mark. 

"Tapi seharusnya kau nggak perlu kayak gitu ke dia," kata Johnny. 

Songs of SummerWhere stories live. Discover now