Dua

278 14 1
                                    

oh sehun.

Aku memukul-mukul kepalaku di bagian kiri. Migrain seperti ini memang sering muncul saat aku sedang berlatih keras. Sebulan lagi aku dan grupku akan comeback, sehingga kami berlatih pagi hingga malam agar dapat tampil sempurna. Tapi, aku sudah tidak tidur semalaman. Kepalaku sakit sekali, dan semenit lebih lama saja aku berada di ruang latihan aku mungkin akan muntah.

Aku butuh pergi ke lantai 13.

Lantai itu lantai teratas gedung ini. Lantai paling sepi juga karena beberapa hal. Pertama, angka 13 membuat lantai itu terkesan angker. Ini mungkin asumsiku saja, tapi orang-orang juga berpikir demikian. Lantai itu tidak berfungsi apa-apa selain menjadi tempat penyimpanan barang-barang tak berharga. Tapi yang membuatku betah pergi kesana bukanlah untuk pergi ke gudang itu, melainkan untuk pergi ke bagian luarnya. Bahasa kerennya mungkin rooftop, tapi zaman sekarang rooftop diartikan sebagai tempat yang dihias romantis. Lantai 13 tidak seperti itu. Percayalah, kau akan ragu menyebutnya rooftop begitu kau melihatnya. Karena tidak banyak orang yang pergi kesana, lantai 13 seringkali dijadikan tempat orang diam-diam merokok. Apakah aku tahu siapa saja artis agensi kami yang merokok? Oh tentu saja. Apa aku punya buktinya? Jelas, aku bisa menggunakan foto-foto mereka suatu saat nanti kalau mereka bersikap menyebalkan padaku atau memberku.

Tapi ada satu hal lagi yang membuatku merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk pergi ke lantai 13. Ini karena sekarang sedang diadakan ujian bagi para trainee agensi kami. Sudah pasti tidak akan ada orang yang berada di lantai 13. Aku bisa pergi kesana untuk beristirahat sebentar sebelum lanjut berlatih. Istirahat yang amat sangat kubutuhkan.

Lift berdenting di lantai 13, dan aku segera membuka pintu ke bagian luar. Tapi begitu pintu itu terbuka, aku tahu niatku untuk menyendiri gagal sudah. Ada seorang perempuan disana. Dari jarak segini saja aku sudah bisa menduga perempuan itu sedang menangis. Berulang kali ia mengusap air matanya, bahunya pun bergetar. Meskipun aku jadi kesal karena tidak bisa menyendiri, aku pikir aku bisa menyelinap menuju ke bagian lain di lantai 13 yang jauh dari perempuan itu. Ketika aku sedang berjalan jinjit supaya tidak mengganggu perempuan itu, tiba-tiba suatu pemikiran melintas di kepalaku.

Jamkkan, seorang perempuan di lantai yang sepi dan terkenal angker? Perempuan itu juga sedang menangis! Aku lalu melirik lagi perempuan itu. Astaga! Perempuan itu bahkan menggunakan baju terusan putih! Apakah yeoja ini... hantu? Heol, kayak drama-drama itu loh! Aku bergidik ngeri, ketika sorot mataku pelan-pelan turun untuk melihat kakinya. Memastikan apakah kakinya menapak tanah atau tidak. Tapi belum sampai mataku melihat kakinya, tiba-tiba perempuan itu berteriak. Aigoo, kamjjagiya! Hampir saja aku melompat karena kaget. Aku kemudian memberanikan diri melihat langsung ke kakinya. Syukurlah, kaki itu menapak. Perempuan itu juga menggunakan sneakers converse, dan kurasa tidak akan ada hantu yang menggunakan converse. Ani, converse itu pun terlihat seperti edisi limited. Aku mengangguk-angguk, menyimpulkan bahwa tidak mungkin seorang hantu bisa menggunakan converse limited edition. Kurasa tidak ada toko sepatu di dunia hantu. Aigoo, Oh Sehun! Bagaimana pula ada toko dalam dunia hantu. Kau memang bodoh.

Berarti, yeoja ini betulan manusia. Siapa dia ya? Kayaknya aku belum pernah melihatnya. Apa mungkin dia trainee baru kami? Hah! Baru trainee sudah berani-beraninya dia masuk ke daerah kekuasaanku. Aku mungkin harus bicara dengannya supaya dia mencari tempat lain. Tapi, nanti sajalah. Aku sedang tidak mau bertingkah seperti seorang sunbae, lagipula ia sedang menangis juga sepertinya. Sekesal-kesalnya aku, aku juga punya hati tahu! Aku lalu memutuskan untuk kembali berjalan jinjit menjauh, ketika kudengar perempuan aneh itu tiba-tiba berteriak lagi. Teriak yang kencang sekali! Teriakan yang apabila dibuat tulisan harus di caps lock! Teriakan yang seperti ini : AAAAAA! Kali ini, aku betulan terlonjak kaget. Dengan cepat aku melirik perempuan aneh itu. Kalau dia teriak-teriak terus seperti ini, bisa-bisa aku jadi tidak bisa tidur!

Songs of SummerWhere stories live. Discover now