oh sehun.
Entah sudah berapa kali aku menghela nafas berat. Capek lahir maupun batin. Comeback grupku semakin dekat. Bahkan dua hari lagi, kami akan segera menampilkan comeback stage di berbagai acara musik. Seperti janjiku, aku harus bisa meninggalkan kesan yang membekas di hati orang-orang. Untuk menyempurnakan penampilan kami, tentu saja kami harus berlatih keras dan menjaga pola makan.
Ugh, aku pengen ke lantai 13. Penat banget latihan mulu.
"Ya, ya, Sehun-ah!"
Baru beberapa langkah aku berjalan, kudengar Suho hyung memanggilku. Dia adalah leader grup kami. Dia adalah salah satu dari sedikit member yang paling mengerti aku. Dan paling tahu kebiasaanku.
Aku akhirnya berbalik badan, lalu memaksakan senyum. "Ne, hyung?"
"Kau mau kemana, ha?" tanya Suho penuh selidik.
Aku tertawa cengengesan. "Hehehe, mau bobo bentar, hyung."
"Jangan kelamaan, ya. Inget dua hari lagi kita mau tampil di Inkigayo," ujar Suho. "Awas sampe aku harus cari-cari kamu lagi ya. Kujitak nanti."
Aku tertawa. "Neee, gomawo hyung."
----
Yes, di rooftop gak ada orang!
Aku pun berjalan santai menuju sofa kesayanganku. Kalau udah secapek ini, mau cuaca sepanas apapun pasti aku bakal ketiduran juga. Untung juga hari ini nggak sepanas hari-hari kemarin. Aku pasti tidur nyenyak.
Tapi kenapa sepi banget deh.
Hmm aneh, biasanya aku malah kesal kalau ada orang lain disini. Tapi kenapa sekarang aku malah merasa kesepian? Yaa, kalian tau kan maksudku.
Si Sandy itu, udah berhari-hari dia nggak kesini. Atau mungkin dia ada di gedung ini, tapi nggak naik ke lantai 13? Ah tapi kenapa? Kemarin aja dia setiap hari kesini. Apa dia udah ketemu tempat nongkrong baru? Emang dimana? Nggak ada lagi tempat senyaman lantai 13 untuk tidur siang. Apa dia sengaja nggak mau ketemu aku? Tapi kenapa? Aku kan ganteng. Orang-orang aja harus bayar mahal untuk ketemu sama aku. Anak itu memang nggak tahu diuntung.
Heol, lagi ngapain sih aku. Kenapa tiba-tiba mikirin cewek aneh itu?
Tapi kalo dipikir-pikir, aku awalnya memang sebel sama dia. Dia selalu aja gangguin rencana tidur siangku. Dari yang biasanya aku selalu bisa menguasai tempat ini, tiba-tiba dia selalu nongol disini tiap kali aku mau tidur. Kesel sih, tapi kok lama-lama aku merasa dia makin kiyeowo. Apa ya? Asyik aja gitu kalo ada dia. Setiap kali ketemu dengannya, stres yang kurasa itu kayak mereda tiba-tiba. Kayak pertama kali aku ketemu dia, waktu itu aku migrain. Eh, setelah bertengkar sama dia, sakit kepalaku hilang. Apalagi senyumnya itu loh. Kalo settingan muka standarnya memang agak jutek sih, tapi kalo udah senyum... wah kacau. Cantik banget. Senyumnya itu ibarat matahari, cerah banget. Beban yang kurasa itu serasa hilang sedikit demi sedikit kalo udah lihat dia senyum atau tertawa.
Jamkkan, Oh Sehun. Kamu barusan ngapain lagi? Kenapa aku malah mikirin senyumnya si Sandy? Ah, kayaknya kesibukan comeback kali ini bikin fungsi otakku yang kecil ini jadi rusak.
Ah tapi... dia kemana sih? Kan sepi disini. Aku bodoh juga sih, kenapa waktu itu nggak minta nomor handphone-nya. Disini yang tahu identitasnya selain aku kan cuma Direktur Won dan Penasihat Lee. Mana mau mereka kasih tahu nomornya? Lagipula mereka juga pasti kaget kalo aku tahu-tahu minta nomor handphone-nya.
Hmm, apa kucari Instagramnya ya?
Aku pun cepat-cepat meraih ponselku dari saku. Sambil cemas-cemas penuh harap, kuketikkan namanya di kolom pencarian Instagram. Zaman sekarang mana mungkin orang gak punya sosial media kan?
![](https://img.wattpad.com/cover/193445219-288-k374055.jpg)
YOU ARE READING
Songs of Summer
Fanfiction"Jadi aku harus gimana? Harus heboh karena akun bercentang biru mengirimiku DM?" "Berisik. Minta nomormu. Sekarang!" ---------------------------------- "Aduh, kalo sepedaku hilang gimana?!" "Berisik. Besok kubelikan satu pabrik sepeda tapi kau haru...