Lima

155 11 0
                                    

"Yah, lumayan banyak sampai-sampai aku tahu siapa kamu yang sebenarnya."

Mampus. Mati aku. Oh Sehun tahu kalau aku ini anak Song Yeon Hwan, pendiri SKY Entertainment? Lagian tadi kenapa pula aku harus sebut nama lengkap ayah! Mampuslah, orang yang sangat ingin kuhindari tiba-tiba menjadi salah satu dari sedikit orang di Seoul yang tahu rahasiaku. Sekarang apa yang harus kulakukan?

Aku menatap Sehun yang balik menatapku. Ia seolah sedang memperhatikan wajahku secara seksama. Ia lalu tersenyum miring. "Pantes aku nggak pernah lihat kamu sebelumnya."

Aku menghela nafas. Bahuku melorot. Aku rasa aku tidak bisa lagi menghindar dan berbohong pada laki-laki ini. Jadi... aku hanya menatapnya lama. Memperhatikan matahari yang menyinari struktur wajah tampannya dengan sempurna. Ani, bukan cahaya matahari-lah yang sempurna. Wajahnya yang sempurna.

"Pantas kamu nggak terlihat seperti 100% orang Korea," ucapnya lagi. "Berarti kamu... adik Direktur Won?"

Aku menatapnya bingung. "Direktur Won?"

"Ya, untuk membedakan appa-mu dan oppa-mu. Kalau appa-mu tetap dipanggil Direktur Song" ujar Sehun. "Tapi sebentar, apa jangan-jangan kamu juga bukan trainee? Tapi kalo kamu bukan trainee, kenapa tadi pagi kamu gak boleh masuk sama Myung Soo hyung?"

"Karena dia nggak tahu siapa aku. Nggak ada yang tahu identitasku selain kamu, Ji Won oppa, dan Yoon Sang ahjussi." Aku kembali menghela nafas. "Karena itu jangan kasih tahu siapa-siapa, ya. Kumohon."

Mendengar perkataanku, wajah Oh Sehun bereaksi menjengkelkan. Seolah ia menyadari sesuatu yang akan menguntungkannya. "Aduh, gimana ya. Mulutku ini suka nggak bisa jaga rahasia."

Ingin sekali kujitak kepalanya kalau saja aku lupa siapa dirinya dan berapa banyak manusia yang mengidolakannya. "Yaa! Aku serius!" Aku menghela nafas lagi, hampir menyerah. "Aku bakal melakukan apapun! Aku janji! Asalkan kamu bisa jaga rahasiaku, aku akan lakukan apapun!"

Lelaki itu tersenyum penuh kemenangan, seolah-olah perkataanku barusan telah ditunggu-tunggunya. "Apapun?"

Aku mengangguk bersungguh-sungguh. "Apapun!"

"Tanpa protes dan tanpa syarat?"

"Tanpa protes dan tanpa syarat!"

Senyum menjengkelkannya semakin lebar. Ia lalu mengulurkan tangannya, yang kemudian dengan ragu-ragu kujabat. "Deal," ucapnya. "Nah, pertama-tama aku perlu tahu nama kamu. Selama ini aku manggil kamu Sandy, tapi aku yakin itu bukan nama aslimu kan?"

Aku mencibir. "Chae Young. Song Chae Young."

"Oke Chae Young ssi. Namaku Oh Sehun," ucap Sehun dengan percaya diri. Ia mengulurkan tangannya.

Aku menjabat tangannya enggan. "Seolah-olah seluruh Korea ini nggak tahu siapa namamu."

"Yah, aku harus tetap rendah hati kan?" balas Sehun dengan sikap yang benar-benar menjengkelkan. "Nah Chae Young ssi, sekarang aku bakal kasih kamu tugas pertama."

Aku melotot padanya. "Tugas pertama?! Kamu kira kamu guruku?"

Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berdecak. "Chae Young ssi, kamu lupa ya sama janjimu beberapa detik yang lalu?"

Aku kehabisan kata-kata.

"Kalau kamu lupa biar aku ingetin lagi," kata Sehun. "Kamu berjanji padaku, Oh Sehun, untuk melakukan apapun tanpa protes dan tanpa syarat."

Aku merasakan tanganku mengepal saking jengkelnya. Aku lalu menghela nafas. "Ya udah. Apa maumu?!" ucapku ketus.

"Bangun sekarang karena aku mau tidur di sofa ini," ujar Sehun. Tanpa menunggu persetujuanku, ia mendorongku lalu segera merebahkan punggungnya. Aku buru-buru berdiri supaya tidak jatuh. Aku lalu menatap laki-laki gila ini.

Songs of SummerWhere stories live. Discover now