F.K.N.V || Part 18🌻

14.7K 633 36
                                    

"Lo bukan adek gue lagi inget kata2 itu"Ucap Kenzo membuat Alvaro menjatuhkan air matanya.
Semua yang berada dikantin melihat itu membulatkan mata tak percaya karna seorang Alvaro datar+dingin tidak pernah menangis.

"Oke kalo itu mau lo bang, gue ikhlas bahkan jika gue mati sekalipun lo gak bakal perduli lagi kan sama gue? Huh menyedihkan sekali hidup gue bang!"Ucap Alvaro dengan menghapus air matanya secara kasar dia menatap lekas abangnya Kenzo.

"Gue titip Mom dan Dad ke lo bang"bisik Alvaro kepada Kenzo membuat kenzo terdiam dengan tatapan kosong.

Setelah mengatakan itu Alvaro melangkah keluar kantin menuju Roofftop(BenerGakSih?)

Sementara Lexa yang mendengar bisikan itu menegang.

"Gak!! Jangan buat gue frustasi tuhan, Kenapa masalahnya begitu rumit."batin Lexa sambil beranjak keluar kantin menghiraukan panggilan sahabatnya.

----------------------------------------------

KENZO POV

Gue masih diem dengan apa yang diucapkan oleh Alvaro.

"Pergi? Titip? Gak!! Ini gak bakal terjadi gue gak mau kehilangan lagi"Gumam gue sambil berbalik mengejar Alvaro.

Saat gue sampai di taman belakang disana gak ada siapa siapa. "Gue harus kemana nih? Tempat tenang dan sepi emm yah pasti di Rooftop sekolah" batin gue sambil berlari menuju rooftop sekolah.

KENZO POV END

Alvaro duduk di rooftop sambil memandang langit dengan tatapan kosong.

"Gue lelah tuhan. Kenapa ini terjadi? Apa ini balasan karna keluarga saya telah mengusir prinsess yang engkau berikan?"batin alvaro menangis sambil mengambil bendah kecil tapi tajam jadi saku celananya.

"Semua udah berwarna abu abu gak ada lagi warna di kehidupan gue. Gue kehilangan prinsess gue dan gue gak dianggep oleh bang Ken, hidup gue gak ada artinya buat apa gue hidup."Racau Alvaro sambil menatap benda itu yaps itu adalah pisau lipat yang selalu ia bawa untuk berjaga jaga.

Setelah Alvaro meracau dia mulai menggores tangannya dengan pisau lipatnya membuat darah berceceran di lantai. Sedangkan alvaro hanya tersenyum tipis. Saat dia ingin memperdalam lukanya pisau yang ia pegang dilempat oleh seseorang yang berada di belakangnya.

"Jangan bodoh"Ucap seseorang itu membuat Alvaro membalikkan badannya melihat ke arahnya.

"Gue gak ada urusan sama lo jadi pergi"Balas alvaro dengan nada datar kepada Lexa . Yaps dia lexa karna dia mengikuti Alvaro sampai di rooftop.

"Bodoh. Mau mengakhiri hidup heh? Kalo lo mati banyak hati yang hancur tolol"Ucap Lexa dengan nada sengitnya membuat Alvaro diam.

"Bukan urusan lo ini hidup gue dan gak ada yang berhak ngatur ngatur gue"Ucap Alvaro sambil mengambil pisau lipatnya dan mulai menghoreskan lagi tangannya.

"Se frustasi ini lo bang?"batin lexa emm bukan deh karna ia telah berganti dengan Veli.

Darah semakin banyak mengalir di tangan Alvaro tetapi dia hanya menatap dengan tatapan kosongnya. Veli yang melihat itupun membelakkan matanya.

"Kalo darah terus mengalir gitu bakal bahaya!! Duh gue harus apa nih apa gue bongkar aja ya kasihan sama bang Al duh gimana nih? Fiks gue bongkar penyamaran aja."Batin Veli berkecambuk dengan kebingungan.

Tanpa mereka berdua sadari Kenzo mematung dipintu rooftop karna melihat darah berceceran dan terdapat seseorang yang menggores tangannya yaitu alvaro dan Veli yang melihat itu dengan melamun.

HI, I'M QUEEN'S VEL 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang