Mansion Vic’t saat ini tidak seperti dulu lagi. Teriakan dipagi hari, canda tawa saat sarapan, senyum manis yang terukir serta suara bisingan motor sport dimalam hari kini hanya tinggal kenangan. Ibaratkan bunga mawar yang dulunya mekar kini telah layu dan mungkin akan mati??
Diruang keluarga saat ini, keluarga Vic’t berkumpul, mereka berempat –Mario, Tiara, Reyhan dan Vero- duduk termenung dalam keheningan. Jika dilihat dari segi penampilam mereka satu kata yang mewakili yaitu berantakan. Kantung mata yang menghitam, dan matanyapun tampak memerah juga terdapat sisa-sisa air mata disudutnya.
Hingga suara lirih memecahkan keheningan, "Kenapa jadi seperti ini? Kenapa harus dia? Aku saja masih belum bias membahagiakannya," Reyhan menundukkan kepalannya diiringi isakan tangis, cengeng? Iya saat orang yang berharga bagi kita tiba-tiba saja meninggalkannya.
Mario, Tiara dan Vero hanya bisa menahan isakan tangisnya walau akhirnnya meledak juga, untuk mengucapkan satu kata saja terasa sulit bagi mereka.
Pagi yang sangat buruk, peristiwa yang tak disangka-sangka menghantam keras hati mereka. Semuanya tiba-tiba terjadi, ibaratkan hujan dilangit yang cerah tidak akan yang ada menyangkanya. Siang hari nanti mereka akan berangkat menuju Australia, memastikan bahwa yang dikatakan sahabat Veli hanya candaan, tapi saat dipikir-pikir lagi, adakah candaan seperti itu? Tangisan yang diiringi hujan, apakah itu bercanda?
✔✔✔
Dinegara yang sama tapi ditempat yang berbeda, apartemen Ken’z.
Kenzo yang saat ini masih berkutat dengan laptop didampingi kertas-kertas yang tampak berserakan didekatnya, tatapan nya mengarah focus pada apa yang diketik dan tangannya dengan lincah mengetik tanpa jeda sedikitpun.
Hingga suara dering Hp membuat-nya terpaksa menoleh, dahi-nya tampak berkerut saat melihat deretan nomor yang ada dipanggilan nya.
"Mungkin orangkah iseng? Tapi nomor gue kan gak banyak yang tau. Angkat aja eh, siapa tau penting," jarinya langsung saja menggeser tombol hijau.
"Halo,deng—" belum sempat selesai dirinnya berbicara orang disebrang sana langsung memotongnya,’’Veli jatuh ke jurang bang!’’ degg.. Seketika Kenzo merasakan kepalanya dihantam sangat keras, matanya menatap kosong kearah Hp digenggamannya. "Lo gak bohong kan?," Tanya nya dengan sedikit penekanan.
Bisa didengar suara isak tangis diseberang sana, "Gue gak sebercanda itu bang, kalau lo gak percaya langsung aja lo dating ke Australia, Hutan xxxxx. Biar lo paham sebercanda apa gue!!" Suara lirih dengan diakhiri tangisan kencang menutup panggilan tersebut. Kenzo masih diam menatap kosong lantai yang saat ini memantul-kan bayangannya.
"Gak ini bohong kan, baru beberapa hari lalu gue ketemu sama dia, baru beberapa hari lalu gue memeluk dia setelah sekian lamannya, sehari aja gue belum bisa bereng dia, kita ketemu dengan setelah sekian lamanya, dan apa apaan ini!!"
Nafasnya memburu dan matanya pun saat ini memerah, "Kenapa?? Kenapa gue gak dikasi waktu buat berdua aja sama dia, baru aja gue ngerasa legah,beban gue terasa keangkat, tapi kenapa sekarang jadi gini?? KAPAN GUE BISA NGERASAIN KEBAHAGIAAN SAMA SAUDARA TUHAN??!! KAPAN??!! HIKS.. ini gak adil buat gue," Pecah tangisan Kenzo, tubuhnya meluruh ke lantai. Dengan cekatan tangan nya merai Hp yang tergeletak di dekatnya, menghubungi salah satu orang kepercayaannya.
Belum sempat orang diseberang sana membuka suara , "Pesan tiket pesawat sekarang juga, penerbangan ke Australia. Gue tunggu hari ini juga!!" langsung saja ia mematikan sambungan tanpa menunggu balasan dari lawan bicara-nya.
✔✔✔
Australia, location hutan xxxx di jl. Xxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
HI, I'M QUEEN'S VEL 👑
Teen Fiction!!PART KE ACAK!! Dia adalah seorang gadis cantik yang selalu dijuluki 'Ice Queen' oleh sahabat dan kedua abang-Nya karna sifatnya yang dingin serta datar. Yaps dia, Velixia Liza Victorison Ceo dari perusahaan XI'A CORPS perusahaan yang menduduki no...