Akhirnya tangisan evans pun berhenti. keisya menawarkan evans untuk pulang. Dia melihat muka evans sangat pucat dan mata yang sembab akibat menangis terlalu lama,"evans,kurasa kau pulang saja, kau ngak usah khawatir aku akan menjaga melly disini"
"Tidak, aku ingin bersamanya" keisya langsung menghentikannya. "Tapi kau sangat pucat, aku ngak mau kau pingsan disini!"
"Please! I just..i just wanna take care my mum" evans memohon kepada keisya dengan 'puppy eyes'nya. Gosh, siapa yang tidak langsung jatuh cinta dengan mata laki-laki ini. Ternyata keisya baru sadar, ternyata di tengah mata birunya evans ada warna hijau yang sangat indah. Tanpa dia sadar dia melamun melihat matanya evans.
Dia bahkan sampai berbisik "matamu..aku bahkan ngak pernah melihat mata seseorang seindah ini"
"Keisya? Keisya?"
"Hm? Oh? Ya? Baiklah..baiklah.." keisya tergagap. Pipinya sudah bersemu merah. Astaga ini sangat memalukan. Kenapa aku melihat matanya sangat begitu lama.
"Kau bilang apa tadi? Apakah kau melamun?" Tanya evans. "Hm tidak-tidak aku ngak melamun." Evans tertawa kecil mendengar kan jawaban keisya. "Kau sangat tidak pandai berbohong"
________________________
Kami berdua telah sampai di kamarnya melly, dia masih tertidur. Hanya terdengar suara monitor jantung dari melly. Evans menggelamkan kepalanya di tempat tidur. Dia sangat terlihat....lelah
Keisya hanya duduk memandang jendela, tiba-tiba keisya mendengar suara erangan. "Mum, kau sudah bangun!"
Keisya langsung berdiri dan menghampiri melly, "jangan pernah kau melakukan itu lagi melly! Aku akan kena serangan jantung!"
Melly hanya tertawa kecil mendengar rengekan keisya, dan dia kembali lagi melihat anaknya, evans.
"Kau tau nak..ibu bermimpi sangat aneh, ibu berdiri di sebuah lorong yang tiada ujungnya. Ibu terus berlari, sampai ibu melihat sesuatu di depan mata ibu, ayahmu, ayahmu memanggil ibu"
Airmata kembali lagi lolos dari mata indahnya evans. "Tolong ibu.. jangan tinggalkan aku lagi, jangan kau tinggalkan aku seperti ayah!!"
"Maafkan ibu nak, " melly menghapus air matanya evans "ibu tidak kemana- mana, ibu hanya pergi kesana mengunjungi ayahmu, jangan menangis, ibu dan ayah akan menunggumu disana, kau adalah anakku satu-satunya. Satu-satunya yang kusayang. Satu -satunya yang kucinta,"
Evans sudah terisak sangat kuat, "jangan..jangan tinggalkan aku sendiri!" Bahkan untuk bicara pun evans tidak sanggup lagi. Suaranya sudah habis.
"Siapa yang mengatakan kau sendiri di dunia ini nak? Lihat sampingmu," keisya sudah terdiam, dia tidak tau berbuat apa.
"Perempuan ini, akan menjaga mu sampai akhir hayatmu, makanya itu aku memilih untuk menyelamatkan perempuan ini. Untuk menyelamatkan dirimu, evans. Ibu tidak tau ketika ibu pertama kali melihatnya, ibu yakin dengan pilihan ibu."Evans hanya terisak, dia sudah tidak sanggup lagi berbicara. Melly mengambil tangannya keisya dan menggenggam nya sangat kuat. "Berjanjilah padaku, berjanjilah padaku bahwa kau akan menjaganya"
Keisya menggenggam kembali tangan melly "aku berjanji"
"Ibu sayang padamu evans, ibu dan ayah akan menunggumu disana,"
Dan untuk terakhir kalinya melly menghembuskan napas terakhirnya dan menutup matanya perlahan-lahan.
"tidak!! Tidak!! Tidak... ibu" evans terus memeluk tubuh melly yang sudah tidak lagi bernyawa. Walaupun dia tau sudah terlambat mengatakannya tapi dia yakin bahwa melly mendengarnya
"Aku juga sayang padamu, ibu"
Gaes udh lama ngak update hehe:) lupa" aja i know this is kinda rubbish:") but i hope you like it
Jangan lupa vote+ comment ya💜 purple you💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyfall✔
Roman pour AdolescentsAku selalu berpikir, apakah hidup ini akan selalu menjadi seperti langit biru yang sangat indah? Apakah bisa hidupku menjadi cerah seperti langit itu? Tidak, hidupku seperti langit yang menimpa diriku. berat. sangat berat. kapankah hidupku kembali s...