trigger warning : languange agak kasar di chapter ini:)
_________________________________Seminggu setelah kematian melly, keisya tidak pernah melihat evans lagi. Dia tidak pernah menemui keisya lagi. Dan itu membuat keisya khawatir. Ketika ingin meneleponnya, keisya lupa bahwa mereka bahkan tidak pernah bertukaran nomor telepon. 'Ah bodohnya aku' pikir keisya. Dia bahkan tidak pernah pergi kerumahnya.
'Ah..mungkin ada data melly dirumah sakit'
______________________________
"Excuse me? Bisakah aku melihat data dr. Melly?"
"Permisi, anda siapanya dr. Melly?"
"Uhm..keluarganya"
Suster itu tampak curiga, keringat dingin bercucuran di dahi keisya. Gosh, keluarganya? Jawaban apaan itu. "Uhmmm.. aku keluarganya dari jauh, makanya itu aku agak kurang mengenali melly"
"Ooo,baiklah"
Dia mempercayai kataku? Hah, poor you.
Setelah mencari, akhirnya suster itu memberi sebuah map yang berisi data tentang melly. Keisya pun mencari alamat rumah melly. Dan yap! Dia dapat.
______________________________
Setelah menaiki taksi ke tempat lokasinya evans, akhirnya keisya sampai. Di sebuah apartemen bintang 5. 'Wow' tanpa sadar keisya menggangumi tempat itu.
Ketika masuk keisya langsung ditanya oleh resepsionis.
"Permisi, anda tidak boleh langsung masuk. Maaf, anda ingin mencari siapa?"
"Uhm, aku ingin mencari dr. Melly. Dia telah meninggal dunia seminggu yang lalu. Dia tinggal dengan anaknya. Aku ingin mencari anaknya, evans."
"Maaf, anda siapanya dr. Melly?"
'Say what? Kenapa aku ditanya sama pertanyaan itu terus? Apakah aku seperti orang jahat??'
"Uhm..keluarganya"
And, i have too lie again.
Akhirnya resepsionis itu pun percaya kata keisya. (Dia pembohong yang andal🙃)
Setelah memencet tombol lantai 17, keisya menunggu di lift dengan perasaan yang tidak enak. Jantungnya terus berpompa sangat kencang, entah kenapa perasaan dia sangat tidak enak kali ini.Ting
Akhirnya dia pun sampai. Keisya keluar dari lift itu dan mencari nomor apartemen '1238'. Setelah 5 menit keliling di lantai itu dia dapat nomor pintunya. Ketika keisya ingin memencet belnya, dia mendengar suara wanita di dalam apartemennya.
Keisya mendekatkan telinganya ke pintu apartemennya. Dan dia SHOOK setelah mendengarnya.
God bless my ears
"Wtf?! EVANS! BUKA PINTUNYA! EVANS!"
keisya terus menggedor pintunya.
"OHMYGOD EVANS!! DO YOU HEAR ME?! OPEN THE FUCKIN DOOR!"Setelah berteriak sekeras mungkin, tiba- tiba pintu itu terbuka. Dan terlihatlah 'wanita' hanya menggunakan handuk dibalutkan ke tubuhnya.
Keisya mendorong perempuan itu. Dia sudah sangat marah sekarang. Mukanya sudah bersemu merah akibat menahan amarah.
"KAU TAU EVANS?! SEBURUK BURUK-"
Keisya berhenti seketika melihat pemandangan apartemen VVIP ini. Alkohol, beer, vodka, bahkan celana dalam?! Berserakan di seluruh lantai apartemennya.
Dan dia duduk di sofa bersama dua wanita lainnya. Tunggu? DIA MENYEWA 3 WANITA?!"hei! Siapa disini?? Wanita yang sangat dipercayakan oleh ibuku. Kau mau ikut gabung, darling?"
"Evans, stop"
"C'mon jangan marah - marah, kau terlihat seksi kalau marah sayang"
"Just stop evans "
"Ah kamu tidak seru ak--"
"EVANS STOP JUST FUCKIN STOP OKAY!?"
Hening. Hanya suara keisya bergema di seluruh ruangan itu. "THREE OF YOU! GET. OUT!" ketiga perempuan itu langsung keluar dari apartemennya. Mereka terlihat ketakutan?
"Kau mengusir mereka? Kalau begitu kau juga keluar" evans berdiri dan mengambil lagi beer dari kulkasnya. Keisya langsung menyambar beer itu dari tangan evans.
"JUST LEAVE ME ALONE!" evans teriak di depan mukanya keisya. "WHAT ARE YOU DOING EVANS?!" mereka berteriak satu sama lain sampai suara mereka sudah serak.
"KAU SIAPA NYA AKU HAH?! KAU HANYA PEREMPUAN YANG TIDAK TAU BERTERIMA KASIH KARNA IBUKU TELAH MENOLONGMU! KAU TIDAK PERNAH ADA BAGIAN DARI HIDUPKU! JANGAN PERNAH LAGI MENGATUR HIDUPKU!"
PLAK!
Tamparan keras dari tangannya keisya. Evans sangat terkejut. Sejak mereka bertengkar dari tadi, evans sudah mengeluarkan air mata sangat deras. Evans terdiam.
"I'm promise" keisya juga terkejut. Tapi dia dari tadi memang sudah menahan amarah.
"I'm already promise evans," setetes air mata jatuh dari matanya keisya. "Aku sudah berjanji pada melly, dengan seluruh jiwaku, bahwa aku harus menjagamu"Evans terus menangis. Dia tidak bersuara. Hanya air matanya saja terus bercucuran. Tidak berhenti. Kepalanya tunduk dan melihat lantai dengan tatapan kosong.
"Hey look at me" keisya memegang kedua bahu evans. Perlahan- lahan mata evans melihat mata coklatnya keisya.
"You're not alone, like your mommy said, i'm here."
Evans melihat matanya keisya lagi dengan sangat lekat. Matanya kembali lagi berkaca- kaca. Dia menarik pinggangnya keisya dan memeluknya sangat erat. Seperti dia tidak ingin kehilangan seseorang lagi. Keisya memeluknya kembali.
"Hei, clean yourself, i got you some dinner" senyum keisya setelah mereka melepaskan pelukan mereka.
"Okay"
___________________________________
Setelah keisya memasak, dia terus menunggu evans keluar dari kamarnya. Kakinya terus bergoyang karna sudah tidak sabar lagi menunggu evans.
"Evans? Makanannya udah siap. Evans?"
Setelah mengetok pintunya beberapa kali, tidak ada juga yang menyahut. Akhirnya pun keisya langsung masuk.Dia melihat evans tertidur sangat nyenyak sampai keisya tidak tega membangunkannya. 'Biarkanlah dia tidur lagi pula sepertinya dia baru bisa tidur sekarang' pikir keisya. Dia melihat selimut nya terbuka. Keisya mendekati tempat tidurnya, dan membetulkan kembali selimutnya. Setelah selesai, keisya memegang tangan evans dan keluar dari kamarnya hati- hati.
Evans pov
Entah kenapa, tidur ku kali ini tidak ada mimpi buruk menghantui ku. Biasanya aku bermimpi buruk, oleh karena itu aku tidak pernah tidur nyenyak sejak seminggu ini.
Ah? Keisya semalam memasak makanan untuk aku. Damn, kenapa aku tertidur?
Mungkin dia meninggalkan makanannya di dapur.Author pov
Setelah evans mencuci muka, dia keluar dari kamarnya dan terkejut. Apartemennya sudah sangat bersih, sampai kilat. Bahkan tiada ada debu sedikit pun terlihat. Alkohol, beer, semua sampah telah terbuang. Pakaian kotor pun telah ditaruk ke tempat pakaian kotor.
Evans tidak tau bagaimana lagi berterima kasih kepada keisya. Setelah melihat dapur, dia melihat pancake. Masih panas sepertinya barusan dimasak. Dia mengambil susu dan tersedak.
Dia melihat keisya tertidur di sofa dengan memegang kain lap.
HOOH! akhirnya siap juga:) agak gantung ya? Hehe sengaja!
Plis comment+vote yah! Jangan menjadi silence reader💜
Love ya🙏❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyfall✔
Fiksi RemajaAku selalu berpikir, apakah hidup ini akan selalu menjadi seperti langit biru yang sangat indah? Apakah bisa hidupku menjadi cerah seperti langit itu? Tidak, hidupku seperti langit yang menimpa diriku. berat. sangat berat. kapankah hidupku kembali s...