chapter.11

259 26 0
                                    

"Apakah kau sudah tau dimanakah dia?" Dia mengambil lattenya dan menghirup wangi kopinya secara nikmat, sambil menikmati pemandangan dari lantai 20.

"Sudah bos, dia tidak lagi berada dirumahnya. Dia tinggal bersama lelaki yang bernama evans. Mereka sepertinya pasangan?"

Brakk

"Kenapa kau tidak yakin?! Aku bilang cari semua latar belakang anak itu! Pasangannya, temannya, kerabatnya! SEMUA!!"

"Ba-baiklah"

Dia menutup matanya untuk melawan emosi yang sudah meluap dari tubuhnya.
"Aku tidak peduli, dimana rumah si evans itu? Apakah kau tau?"

"Iya, aku mengetahuinya"

Tiba - tiba senyumnya kembali. "Bagus, kerja bagus, siapkan besok tiket pesawat, kita akan pergi kesana."

"Kita akan bertemu kembali, keisya"

__________________________

Perlahan-lahan mata evans terbuka sikit demi sedikit. Dia melihat kesamping kasurnya. Kosong. Dia terduduk dan mengingat kejadian semalam. 'Apakah aku mimpi atau cemana sih?' Pikir evans.

"Ah yasudahlah bodo amat, mungkin aku hanya mimpi"

Dia turun dari tempat tidurnya, memakai sendal rumah kesayangannya warna biru pemberian melly. Dia membuka pintu kamarnya, dan jalan ke dapur berniat mengambil segelas air putih untuk membasahkan tenggorokannya.

Evans melihat sebuah kertas yang tertempel di kulkas.

Aku akan kembali, aku ada urusan sejenak, mungkin aku agak terlambat pulang. Makan malam lah tanpa ku^^

"Kemana dia pergi masih pagi pagi seperti ini?"

Evans mengeluarkan hpnya dari kantong dan meneleponnya.

"Angkatlah..angkatlah"

Nomor yang anda tuju seda-

"Kenapa dia menolaknya?"

________________________________

Sebenarnya keisya mengetahui panggilan dari evans. Namun dia tidak berniat menjawabnya. Dia mematikan hpnya supaya tidak ada yg memanggilnya lagi.

Dia hanya butuh waktu untuk berpikir. Kenapa dia menciumnya? Kenapa jantungnya berdegup sangat kencang ketika melihat evans dari jarak dekat? Kenapa pipinya sekarang mudah merona? Dia hanya butuh berpikir untuk semua kejadian itu.

Akhirnya dia pun berolahraga ke taman untuk menghilangkan sejenak pikirannya. Namun tidak bisa.

Dia melihat sebuah cafe di depannya. 'Mungkin dengan kopi yang hangat bisa membuat pikiranku tenang?'.


"Ingin pesan apa?"

"Cappucino panas, please"

Akhirnya keisya memilih untuk duduk diujung dekat jendela. Dia memandangi kota new york yang sangat ramai ini. Orang yang berlalu lalang, kendaraan yang tiada pernah habis. Orang yang bercakap - cakap. Setelah cukup melamun akhirnya kopinya pun datang.

"Thank you"

Dia menghidupkan kembali hpnya, dan melihat 15 panggilan tidak terjawab dari evans.

"Begitu khawatirnya dia padaku? Sampai 15 panggilan?"

Bosan terhadap memandangi kota new york, akhirnya dia menscroll instagram, twitter dia, snapchat, tidak ada yang baru.

"Apakah kau keisya?"

Keisya terkejut, sampai menjatuhkan hpnya secara tiba- tiba. Dia melihat seorang lelaki yang duduk dihadapannya.

"Kau..siapa?"

Lelaki itu menggunakan topi, serta jaket kulit berwarna hitam. Dia sangat mencurigakan.

Akhirnya dia melepaskan topinya, serta jaket kulitnya. Mata coklatnya bertemu dengan mata keisya. "Perkenalkan aku tom, tom holland". Tom menjulurkan tangannya, namun keisya hanya memandanginya saja, tidak berniat menyalaminya kembali.

"Ba-baiklah" dengan canggung tom menarik kembali tangannya.

"Apakah aku pernah ketemu dengan mu? Aku ngak pernah melihatmu sebelumnya."

Senyum tipis terlihat dari bibirnya tom. "Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengan ms. Keisya? CEO yang termuda di sepanjang sejarah, dan memiliki kisah hidup yang sangat tragis. Keluarga yang sudah mening-"

"Kau mau apa? Kenapa kau tiba - tiba datang dan mengatakan yang ngak - ngak?" Muka keisya sudah merah padam. Tanpa dia sadar tangannya sudah terkepal menahan emosinya. Ingin sekali dia menonjok kepala laki-laki ini. Tapi dia masih ingat situasinya.

"Santai ms. Keisya, mari kita mengobrol secara pelan- pelan."

Tom mengeluarkan sebuah foto yang menunjukkan sebuah laki- laki. Dan melemparnya ke meja. "Apakah kau ingat dia?"

"Hemsworth? Kenapa kau menunjukkan foto dia kepada ku?"

Keisya sangatlah bingung. Kenapa lelaki yang tidak dikenalnya ini memberi foto hemsworth?

"Ternyata kau masih ingat padanya."

Tom berdiri dan menyiapkan barang- barangnya hendak ingin pergi.

"Hei, aku bertanya padamu"

Tom berjalan dan mendekatkan kepalanya ke telinga keisya. Dan membisikkan sesuatu,

"Berhati-hatilah, mungkin dia kembali lagi ke kehidupan mu"

Deg

"A-apa?"

Tom hanya tersenyum dan keluar dari cafe itu. Sementara keisya sudah lemas. Apa yang akan dilakukan lelaki itu lagi pada hidupnya?

_______________________________

Evans mondar - mandir di ruang tamu. Sudah jam 11 malam, keisya belum juga kembali ke apartemen. Dia sudah menghubungi berapa kali, tidak juga diangkat. Mungkin hampir 30x dia menelepon keisya tetapi juga tidak diangkat.

"Kemana dia pergi sampai malam kali begini??"

Akhirnya pintu apartemennya pun terbuka, evans langsung berlari dan melihat keisya.

"Ka-kau kenapa?"

Rambut nya berantakan, dahi yang bercucuran keringat, mata yang bengkak akibat menangis terlalu lama, hidungnya yang merah.

"Aku tidak apa- apa"

Keisya bergegas ingin masuk ke kamarnya namun di tahan evans. "Apanya yang tidak apa- apa?! Kau jelas habis menangis"

Tanpa dia sadari, bahwa dia sudah membentak keisya sangat kuat. "Kau tau, aku sudah menelepon mu berkali -kali seperti orang gila, namun juga tidak diangkat! Kau tau aku begitu khawatir?! Seharusnya kau mengabari ku-"

Airmata kembali lagi lolos dari mata coklatnya keisya.

"Tolong..tolong biarkan aku sendiri" keisya melepaskan pergelangan tangannya dari evans. Dan menuju ke kamarnya.

Keisya berniat untuk mandi akibat keringat yang sudah dikeluarkannya tadi pagi. Belum lagi rambutnya yang sudah sangat berantakan. Menyedihkan.


Air hangat menyentuh kulit putih nan lembutnya keisya. Otot -otot yang dari tadi terasa tegang di badannya, kembali lagi lemas dan relax.

Selagi shower, keisya terus berpikir dengan lelaki yang tadi ditemuinnya di cafe. Kenapa dia mendatangi ku soal itu? Apa yang akan dilakukan hemsworth lagi terhadapku? Apa yang di inginkannya lagi dari ku?

Ting

Sebuah pesan masuk dari hpnya keisya. Dia mematikan showernya, dan memakai handuknya.

Dia mengambil hpnya dan membaca sebuah pesan yang masuk ke hpnya.












Apakah kau rindu dengan ku?
-HW



















Wayooo siapa kah hemsworthh itu:) sorry banged  lama updatee soalnya saya lagi sibuk kalau ada waktu di update kok
Vote+ comment Ya💜💜

Skyfall✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang