chapter.15

219 22 2
                                        

Sinar matahari menusuk matanya keisya. Perlahan-lahan matanya terbuka. Dan dia melihat evans sedang tertidur disampingnya sambil memegang tangannya.

"Huft.. dia tidur keadaan seperti ini ngak sakit apa?" Bisik keisya

Tiba -tiba evans terbangun mendengar suara keisya,

"Kau sudah bangun?" Suaranya serak akibat barusan bangun tidur. "Ngak sakit apa tidur duduk begitu?"

"Aku ngak apa apa kok" senyum evans.

Asli. Satu hari itu evans memperlakukan keisya seperti anak bayi. Dia yang memasak, mencuci,membereskan rumah,bahkan sampai menyanyikan lagu untuk  keisya.

"Please evans, i'm not a baby anymore" keisya memasang wajah imutnya berharap supaya evans berhenti seperti ini.

"Nope, kau harus betul-betul istirahat. Kau tau begitu terkejutnya aku lihat kau semalam terbaring lemas, aku ngak mau itu terjadi lagi"

Malah keisya merasa bersalah habis mendengar perkataan evans tadi. "Ba-baiklah, kalau begitu izinkan aku main handphone ku"

"TIDAK!"

Keisya terkejut. Tidak pernahnya evans menaikan suaranya dengan keisya. "Bu-bukan gitu maksudku," evans kalut setelah melihat raut muka keisya berubah drastis.

"Bu-bukan begitu maksudku, kan kalau main hp radiasi nya kena mata mu, hm sementara badan kau masih lemas baru itu-"

"Iya iyaa aku nerti,"

Tiba-tiba kamar tersebut menjadi hening. Evans duduk disamping keisya dan memegang tangan keisya.
"Aku mau kamu jujur padaku,"

Glup

"A-apa itu?" Keisya sangat gugup melihat evans seperti ini, dia tidak pernah melihat evans seserius ini sebelumnya. Apalagi pas evans mengatakan 'kamu' pasti ini hal yang serius.

"Kamu bertemu siapa semalam?"
Keisya sudah tau pasti evans akan menanyakan hal ini. Dia menurunkan kepalanya.

"Tatap mataku,keisya"

Keisya masih saja menundukkan kepalanya. Dia malu. Dia bingung. Dia kesal terhadap ini semua.

"Aku menyukaimu"

Deg

"A-apa?" Keisya langsung menatap muka evans lurus. Apakah dia salah dengar?

"Kau mendengarnya,aku menyukaimu, tidak aku mencintaimu,"

Keisya hanya bisa terdiam. Ini terlalu tiba-tiba. Dia tidak bisa membohongi dirinya, sebenarnya dia juga menyukai lelaki ini.

"Aku..aku.."

Drett drett

Evans langsung mengambil hp keisya dan melihat sebuah pesan masuk lagi.

Kenapa kau belum datang? Kenapa kau takut karena kejadian semalam?
-hemsworth

Tangan evans mengepal akibat menahan amarahnya. "Kenapa evans?" Keisya hendak ingin menjawab yang tadi namun dia langsung melihat wajah evans berubah sehabis melihat pesan itu.

"Aku sudah tau semuanya, kamu semalam bertemu dengan lelaki yang bernama hemsworth, bukan? Sekarang aku mau kamu jujur sama aku, hemsworth itu siapa? Kenapa dia ingin menyakitimu?! 

Urat-urat evans sampai keluar menahan marah sampai dia tidak bisa lagi mengendalikan emosinya.

"Hemsworth adalah abangku. Kandung."

"Mungkin ini saatnya aku bercerita tentang diriku."

Keisya menarik napasnya perlahan-lahan.

"Aku hanya anak perempuan yang polos dulu. Hidupku sangat berwarna. Aku juga masih mempunyai hubungan yang baik bersama keluarga ku. Hingga sampai kami besar, abangku, hemsworth dia mulai tamak atas kekayaan ayahku,"

"Tidak hanya itu, dia mulai memakai narkoba, dia mulai tidur bersama wanita lain, setiap malam, setiap hari, berganti- ganti. Sampai ibuku turun tangan kepada hemsworth. Yang paling mengejutkannya lagi dia menampar ibuku balik sampai ibuku terjatuh di lantai,"

Keisya menceritakan semua kisah hidupnya ibaratkan seperti kaset yang rusak.

"Aku melihatnya, ayah ku melihatnya semua orang dalam rumah itu melihatnya, dia berusaha meminta maaf namun sudah terlambat. Ayahku langsung mengusir hemsworth keluar rumah dan mengeluarkan nama dia dari keluarga kami,"

"Namun, buah tidak jauh dari pohonnya, sejak kejadian itu, ayahku hancur. Dia mulai meminum minuman keras, sampai dia pulang di tengah malam. Itu yang membuatku benci juga terhadap ayahku. Ibuku. Hanya dialah orang satu-satunya yang peduli dengan ku,"

Tes tes tes

"Tapi.. tapii aku menyia-nyiakan perasaannya, aku-aku juga ikut ikutan seperti ayahku. Aku membiarkannya sendiri, sampai akhirnya dia meninggal dengan keadaan-"

Evans langsung memeluknya. "Mulai dari sekarang, hidupmu akan berubah"

Keisya melepaskan pelukannya dan melihat muka evans.

"Aku akan membahagiakanmu." Evans kembali memegang tangan keisya dengan erat. "Walaupun kamu sampai ke ujung dunia pun, sampai rasanya langit ini runtuh dihadapan muka mu, aku akan selalu disamping,"

"Kau tidak sendirian,"

Keisya tersenyum mendengar kata-kata evans. Serasa deja vu mendengar kata-katanya.

"Aku menyukaimu, tidak, aku mencintaimu, evans"

Evans tertawa mendengar perkataan keisya. "Aku sudah tau itu,"

Perlahan-lahan bibir mereka menyatu. Tidak ada lumatan, nafsu atau apapun itu. Hanya ada rasa kasih sayang.

"Sekarang mari kita hajar bajingan itu, bersama-sama"

________________________________________























Episode selanjutnyaaa ditunggu yah gaes:) jan lupa vote+commentt love ya!❤

Skyfall✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang