Sepanjang acara berlangsung, Chris tak memalingkan wajahnya barang sedetikpun dari Irene, mungkin ia takut Irene tidak fokus dan tidak memperhatikan bagaimana cara mendekati orang-orang penting yang hadir di acara tersebut. Menurut Irene sendiri ini adalah pelajaran ekstrakulikuler.
Hingga akhirnya jam menunjukan pukul 10 malam dan satu per satu orang di ruangan itu pergi, begitu juga Chris yang sudah berpamitan dengan Robert Stark si Empunya acara, Irene pun tetap mengekor Chris hingga ke parkiran.
" Kamu mau ngapain? " tanya Chris dengan tatapan bingung,
Bukannya menjawab, Irene malah balik tanya, " Mau pulang kan? "
" Emang saya mau ajak kamu pulang? " jawab Chris tanpa dosa,
" Eh? "
" Saya masih ada urusan lain, kamu pulang sendiri ya. " tutup Chris,
Lagi-lagi Irene merasa sangat tidak dirasakan kehadirannya, " Anjirrlah.. gue mau pulang naik apa woy? uber kan mahal, ini juga dimana? gue kagak ngerti! " rancau Irene sambil berjalan menyusuri sekitar.
💌💌💌
Dengan rasa sangat terhina, Irene pun memutuskan untuk pulang naik uber, dan jadilah dia tidak bisa makan untuk satu minggu kedepan. Dikamarnya ia meratapi nasib bagai anak tiri yang disiksa ibu tiri.
Untung saja ada Mama nya yang senantiasa menghiburnya dari jauh lewat Skype, Irene sudah pikir matang-matang walau ia sebenarnya merutuki diri sendiri karena meminta uang dari orangtua disaat sudah bekerja.
" Nggak papa sayang, kamu kan merantau, di negeri yang besar, jadi wajar aja, Mama maklumi kok. "
" Aku janji, kalau udah gajian pasti aku balikin Ma. "
" Alah paling buat party disana. ngaku gak lo? " Celetuk Seulgi yang tiba-tiba aja muncul di layar,
" Sembarangan aja lo! gue mati-matian kerja disini, bukan seneng-seneng. gue bener-bener prihatin tau gak! "
" Iya, iya Mama percaya kok, Seulgi kan emang suka begitu. yaudah nanti Mama transfer abis ini nak, dan rencana mau buat paspor terus main kesana. "
" Beneran Ma, janji ya? " ucap Irene antusias senang,
" Iya, yaudah kalau disana udah malam kamu istirahat dulu, besok kan kerja. "
" Yaudah Ma, aku tutup ya. papay "
Ya Irene akui perasaannya jauh lebih lega dan senang setelah berbagi cerita dengan orang yang ia rindukan itu, namun setelah menutup panggilan itu mood buruknya datang lagi meneyerang dan tidur dengan membawa rasa kesal.
💌💌💌
Diruangan yang hanya dua kali dua meterlah disini Irene berada, dan dihadapannya ada Bos yang super annoying, but wait? kenapa dia tersenyum, sejak kapan ia tersenyum hanya untuknya?
" Udah lama aku nunggu saat saat seperti ini. "
" Hah? maksudnyA? "
" You know what i mean, baby? " suara Chris terdengar sangat seksi ditelinga Irene,
Sedetik kemudian tangan kekar Chris meraih kedua tangan Irene lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, matanya menyeringai dan bibirnya semakin dekat dengan mulut Irene, terpaksa ia pun memejamkan matanya dan membuka mulutnya, ia merasakan seperti tersengat listrik diseluruh tubuhnya.
Padahal mereka hanya berciuman, semakin lama semakin dalam dan intens, Chris mencoba meraih kancing kemeja Irene untuk membukanya, namun Irene menolak dan berusaha menghindar, hingga tubuhnya membentur dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch You ✔️
FanfictionIrene Redvelvet X Chris Evans Irene yang pergi ke America karena mendapat sebuah undangan pekerjaan lewat surel.. Jauh dari orangtua, sahabat, dan saudara. Hanya seorang diri..