dua puluh empat

152 14 4
                                    

Sinar matahari pagi mulai menyapa kedua bola mata Irene yang bergerak, tersadar dan terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan, rupanya ia masih berada di rumah sakit, ia ingat semalam mengantar Suho kemari.

Namun mengapa sekarang ia disini, terbaring di ruang pasien, dengan selang infus di punggung tangan kirinya, ia sedang tidak sakit kan?

Irene melihat ke sekeliling dan mendapati sosok tubuh tegap pria yang tidak asing lagi, pria itu menoleh rupanya benar itu adalah Chris Evans calon suaminya, but wait? kenapa dia sudah disini?

Irene melihat ke sekeliling dan mendapati sosok tubuh tegap pria yang tidak asing lagi, pria itu menoleh rupanya benar itu adalah Chris Evans calon suaminya, but wait? kenapa dia sudah disini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hey_ " sapa Irene,

" Hey, are you alright? how are you feel in? " tanya Chris mendekat dan menyentuh pipi gadis itu lembut,

" I'm fine. why? " tanya Irene bingung,

" So..you are pregnant, and you don't know right? " ujar Chris,

" What? I'm pregnant? " pekik Irene terbangun dan lalu terduduk dengan wajah shock.

" Ya, dan aku sudah tau semuanya. Seulgi dan Mama kamu sudah cerita sama aku. kenapa kamu nggak kasih tau aku yang sebenarnya? " tanya Chris dengan nada kecewa,

" Aku mau kasih tau kamu tapi aku bingung, aku mau ngomong secara langsung, gak bisa kalau lewat telepon, dan aku cuma mau menebus semua kesalahan Papaku. Thats it." Jelas Irene,

" Ya, i know. you know what? i'm not gonna leave you until your name change to be Irene Evans. got it? " tegas Chris dengan wajah yang tak bisa diutarakan antara senang atau marah,

Irene hanya mengangguk pasrah, ia merasa sangat bersalah kepada pria ini, memang tak seharusnya ia merahasiakan semua darinya, toh pasti ia akan tahu dan terluka. ia memainkan ujung kukunya dan menundukkan wajah.

Ia merasa jauh lebih bersalah lagi saat kemudian menatap perutnya yang masih belum terlihat buncit, disana ada bayi yang tak bersalah yang ia abaikan selama ini karena keegoisannya, ia merutuki ke tidak pekaan dirinya. apakah ia pantas menjadi seorang ibu? pikirnya.

Seperti mengetahui apa yang ada dalam pikiran Irene, Chris segera meraih tangan Irene dan duduk dihadapannya, pria itu menarik wajah gadisnya itu dan tersenyum lalu berkata,

" Sudah, jangan bersedih, aku gak mau anak kita ikut sedih, jangan dipikirin lagi ya, ingat aku sayang dan cinta sekali sama kamu. "

" Aku juga, maafin aku Chris hikss." isak Irene,

Chris memeluk Irene ketika gadis itu mulai menangis dengan keras, dan tak bisa langsung berhenti. Chris sangat bersyukur karena bayi yang dikandung Irene baik-baik saja, sehingga ia masih sanggup menahan emosinya kepada Suho.

💌💌💌

Disaat Irene sedang tertidur pulas, Chris sangat penasaran dan ingin sekali bertemu dengan pria bernama Suho itu, mengapa dia bisa membuat Irene sangat memikirkan pria itu. ia pun menuju ke kamar Suho dirawat.

Touch You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang